Edy menjelaskan, kepada warga yang masih memilih untuk bertahan tetap akan ditangani hingga nantinya dapat kembali ke Wamena. Sedangnkan warga yang memilih untuk dipulangkan ke Sumatera Utara masih terus dalam proses pemulangan hingga hari ini. Puluhan warga bahkan sudah tiba di Sumatera Utara dan diterima di Kantor Gubernur Sumatera Utara oleh Edy Rahmayadi.
\"Yang hadir hari ini ada 14 (dari Surabaya) ditambah 22 orang (dari Jakarta), ada 36 orang. Yang belum kembali ada 264 orang. Mereka akan naik kapal. 10 hari akan sampai, kita terima di Belawan,\" ujarnya.
Untuk warga Sumut yang sudah kembali, Gubernur ingin memastikan agar semuanya dilayani dengan baik, diurus segala keperluan kehidupannya. Yang terpenting, kata Edy, adalah keberlanjutan pendidikan anak sekolah serta mata pencaharian mereka. Bagi yang memungkinkan bisa dibantu, akan difasilitasi oleh pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota tujuan tinggal.
\"Pertama prioritas itu anak sekolah. Kita siapkan pakaian, buku dan keperluan lainnya. Jadi jangan sampai putus (sekolah). Kita lihat masing-masing daerah bagaimana mereka memfasilitasi,\" sebutnya.
Sementara upaya bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) ini didukung oleh DPRD Sumut. Langkah tersebut juga dinilai telah sesuai harapan pada anggota dewan, dimana Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting langsung merespons bahwa pembiayaan penanganan bencana sosial ini, ditampung di APBD Perubahan 2019
\'Luar biasa, ditanggapi langsung dan sangat positif. Seuai harapan kita. Jadi kita mendukung Pemprov menangani masalah ini. Nanti kalau anggaran tidak ada, nanti kita minta di P-APBD (2019) itu dimasukkan untuk tanggulangi bencana,\" pungkas Baskami.[R]
" itemprop="description"/>Edy menjelaskan, kepada warga yang masih memilih untuk bertahan tetap akan ditangani hingga nantinya dapat kembali ke Wamena. Sedangnkan warga yang memilih untuk dipulangkan ke Sumatera Utara masih terus dalam proses pemulangan hingga hari ini. Puluhan warga bahkan sudah tiba di Sumatera Utara dan diterima di Kantor Gubernur Sumatera Utara oleh Edy Rahmayadi.
\"Yang hadir hari ini ada 14 (dari Surabaya) ditambah 22 orang (dari Jakarta), ada 36 orang. Yang belum kembali ada 264 orang. Mereka akan naik kapal. 10 hari akan sampai, kita terima di Belawan,\" ujarnya.
Untuk warga Sumut yang sudah kembali, Gubernur ingin memastikan agar semuanya dilayani dengan baik, diurus segala keperluan kehidupannya. Yang terpenting, kata Edy, adalah keberlanjutan pendidikan anak sekolah serta mata pencaharian mereka. Bagi yang memungkinkan bisa dibantu, akan difasilitasi oleh pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota tujuan tinggal.
\"Pertama prioritas itu anak sekolah. Kita siapkan pakaian, buku dan keperluan lainnya. Jadi jangan sampai putus (sekolah). Kita lihat masing-masing daerah bagaimana mereka memfasilitasi,\" sebutnya.
Sementara upaya bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) ini didukung oleh DPRD Sumut. Langkah tersebut juga dinilai telah sesuai harapan pada anggota dewan, dimana Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting langsung merespons bahwa pembiayaan penanganan bencana sosial ini, ditampung di APBD Perubahan 2019
\'Luar biasa, ditanggapi langsung dan sangat positif. Seuai harapan kita. Jadi kita mendukung Pemprov menangani masalah ini. Nanti kalau anggaran tidak ada, nanti kita minta di P-APBD (2019) itu dimasukkan untuk tanggulangi bencana,\" pungkas Baskami.[R]
"/>Edy menjelaskan, kepada warga yang masih memilih untuk bertahan tetap akan ditangani hingga nantinya dapat kembali ke Wamena. Sedangnkan warga yang memilih untuk dipulangkan ke Sumatera Utara masih terus dalam proses pemulangan hingga hari ini. Puluhan warga bahkan sudah tiba di Sumatera Utara dan diterima di Kantor Gubernur Sumatera Utara oleh Edy Rahmayadi.
\"Yang hadir hari ini ada 14 (dari Surabaya) ditambah 22 orang (dari Jakarta), ada 36 orang. Yang belum kembali ada 264 orang. Mereka akan naik kapal. 10 hari akan sampai, kita terima di Belawan,\" ujarnya.
Untuk warga Sumut yang sudah kembali, Gubernur ingin memastikan agar semuanya dilayani dengan baik, diurus segala keperluan kehidupannya. Yang terpenting, kata Edy, adalah keberlanjutan pendidikan anak sekolah serta mata pencaharian mereka. Bagi yang memungkinkan bisa dibantu, akan difasilitasi oleh pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota tujuan tinggal.
\"Pertama prioritas itu anak sekolah. Kita siapkan pakaian, buku dan keperluan lainnya. Jadi jangan sampai putus (sekolah). Kita lihat masing-masing daerah bagaimana mereka memfasilitasi,\" sebutnya.
Sementara upaya bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) ini didukung oleh DPRD Sumut. Langkah tersebut juga dinilai telah sesuai harapan pada anggota dewan, dimana Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting langsung merespons bahwa pembiayaan penanganan bencana sosial ini, ditampung di APBD Perubahan 2019
\'Luar biasa, ditanggapi langsung dan sangat positif. Seuai harapan kita. Jadi kita mendukung Pemprov menangani masalah ini. Nanti kalau anggaran tidak ada, nanti kita minta di P-APBD (2019) itu dimasukkan untuk tanggulangi bencana,\" pungkas Baskami.[R]
"/>