orang. Kemudian disusul swasta 238 orang, hingga hakim 22 orang, duta besar 4 orang dan polisi 2 orang,\" katanya.

KPK berharap jumlah ini tidak bertambah pada tahun mendatang setelah para caleg tersebut duduk sebagai wakil rakyat.

\"Jadi jangan menambah jumlahnya. Masa kadaluwarsa kasus itu selama delapan belas tahun. Jadi, jangan sampai nanti setelah selesai, mau
main-main sama cucu, eh bolak-balik dipanggil ke Kuningan (kantor KPK),\" ujarnya.

Saut mengapresiasi langkah partai yang melakukan pembekalan antikorupsi terhadap caleg terpilihnya. Malah di Indonesia, ini merupakan yang
pertama pasca Pemilu 2019. Para caleg terpilih ini, diharapkan untuk menjaga integritasnya. Menolak segala jenis suap, dan menjauhi tindak pidana korupsi." itemprop="description"/> orang. Kemudian disusul swasta 238 orang, hingga hakim 22 orang, duta besar 4 orang dan polisi 2 orang,\" katanya.

KPK berharap jumlah ini tidak bertambah pada tahun mendatang setelah para caleg tersebut duduk sebagai wakil rakyat.

\"Jadi jangan menambah jumlahnya. Masa kadaluwarsa kasus itu selama delapan belas tahun. Jadi, jangan sampai nanti setelah selesai, mau
main-main sama cucu, eh bolak-balik dipanggil ke Kuningan (kantor KPK),\" ujarnya.

Saut mengapresiasi langkah partai yang melakukan pembekalan antikorupsi terhadap caleg terpilihnya. Malah di Indonesia, ini merupakan yang
pertama pasca Pemilu 2019. Para caleg terpilih ini, diharapkan untuk menjaga integritasnya. Menolak segala jenis suap, dan menjauhi tindak pidana korupsi."/> orang. Kemudian disusul swasta 238 orang, hingga hakim 22 orang, duta besar 4 orang dan polisi 2 orang,\" katanya.

KPK berharap jumlah ini tidak bertambah pada tahun mendatang setelah para caleg tersebut duduk sebagai wakil rakyat.

\"Jadi jangan menambah jumlahnya. Masa kadaluwarsa kasus itu selama delapan belas tahun. Jadi, jangan sampai nanti setelah selesai, mau
main-main sama cucu, eh bolak-balik dipanggil ke Kuningan (kantor KPK),\" ujarnya.

Saut mengapresiasi langkah partai yang melakukan pembekalan antikorupsi terhadap caleg terpilihnya. Malah di Indonesia, ini merupakan yang
pertama pasca Pemilu 2019. Para caleg terpilih ini, diharapkan untuk menjaga integritasnya. Menolak segala jenis suap, dan menjauhi tindak pidana korupsi."/>

193 Caleg Terpilih PDIP Di Sumut Dapat Pembekalan Anti Korupsi Dari KPK

LAPORAN : Admin RMOLSUMUT

Kamis, 27 Juni 2019 | 14:31

PDI Perjungan mengundang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan pembekalan anti korupsi kepada seluruh caleg terpilih mereka pada Pemilu 2019. Total terdapat 193 caleg terpilih PDI perjuangan yang terdiri dari 7 caleg untuk tingkat DPR RI, kemudian DPRD Provinsi 19 orang dan untuk DPRD Kabupaten dan Kota sebanyak 167 orang.

Pembekalan digelar di Hotel JW Marriot, Jalan Putri Hijau Medan dimana Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menjadi pemateri.

"Jumlah orang yang menjadi pesakitan di tangan KPK sejak kurun 2004 hingga 2018 porsi terbesar adalah anggota legislatif, yakni 247
orang. Kemudian disusul swasta 238 orang, hingga hakim 22 orang, duta besar 4 orang dan polisi 2 orang," katanya.

KPK berharap jumlah ini tidak bertambah pada tahun mendatang setelah para caleg tersebut duduk sebagai wakil rakyat.

"Jadi jangan menambah jumlahnya. Masa kadaluwarsa kasus itu selama delapan belas tahun. Jadi, jangan sampai nanti setelah selesai, mau
main-main sama cucu, eh bolak-balik dipanggil ke Kuningan (kantor KPK)," ujarnya.

Saut mengapresiasi langkah partai yang melakukan pembekalan antikorupsi terhadap caleg terpilihnya. Malah di Indonesia, ini merupakan yang
pertama pasca Pemilu 2019. Para caleg terpilih ini, diharapkan untuk menjaga integritasnya. Menolak segala jenis suap, dan menjauhi tindak pidana korupsi.