Dia juga mengungkapkan, adanya pernyataan Kota Medan saat ini harus dipimpin tokoh nasional tentunya sangat keliru. Bahkan, ungkapan tersebut secara tidak langsung mengkerdilkan SDM Kota Medan yang ada. Sebab, Medan dianggap minim orang yang mampu memimpin kota ini ke depannya.
\"Ini sama saja mengkerdilkan SDM Kota Medan. Kota Medan hari ini malah banyak berhasil bertransformasi menjadi tokoh-tokoh ke tingkat nasional. Artinya tidak kekurangan,\" ungkapnya.
Dahnil Anzar pada beberapa media akhir pekan lalu memang disebut mengeluarkan pernyataan yang menganggap Pemko Medan belum memiliki prestasi yang dapat dibanggakan hingga ke tingkat nasional. Dan bahkan menurutnya kota ini harus dipimpin sosok yang berprespektif nasional.
\"Saya selalu bilang Medan ini nasional, kelasnya nasional, seharusnya yang mimpin Medan itu kelasnya nasional, yang memimpin Medan perspektif nasional. Act localy, think globaly, kira-kira begitu, harusnya dalam bingkai itu, jangan diperkecil Medan itu,\" kata Dahnil saat itu." itemprop="description"/>
Dia juga mengungkapkan, adanya pernyataan Kota Medan saat ini harus dipimpin tokoh nasional tentunya sangat keliru. Bahkan, ungkapan tersebut secara tidak langsung mengkerdilkan SDM Kota Medan yang ada. Sebab, Medan dianggap minim orang yang mampu memimpin kota ini ke depannya.
\"Ini sama saja mengkerdilkan SDM Kota Medan. Kota Medan hari ini malah banyak berhasil bertransformasi menjadi tokoh-tokoh ke tingkat nasional. Artinya tidak kekurangan,\" ungkapnya.
Dahnil Anzar pada beberapa media akhir pekan lalu memang disebut mengeluarkan pernyataan yang menganggap Pemko Medan belum memiliki prestasi yang dapat dibanggakan hingga ke tingkat nasional. Dan bahkan menurutnya kota ini harus dipimpin sosok yang berprespektif nasional.
\"Saya selalu bilang Medan ini nasional, kelasnya nasional, seharusnya yang mimpin Medan itu kelasnya nasional, yang memimpin Medan perspektif nasional. Act localy, think globaly, kira-kira begitu, harusnya dalam bingkai itu, jangan diperkecil Medan itu,\" kata Dahnil saat itu."/>
Dia juga mengungkapkan, adanya pernyataan Kota Medan saat ini harus dipimpin tokoh nasional tentunya sangat keliru. Bahkan, ungkapan tersebut secara tidak langsung mengkerdilkan SDM Kota Medan yang ada. Sebab, Medan dianggap minim orang yang mampu memimpin kota ini ke depannya.
\"Ini sama saja mengkerdilkan SDM Kota Medan. Kota Medan hari ini malah banyak berhasil bertransformasi menjadi tokoh-tokoh ke tingkat nasional. Artinya tidak kekurangan,\" ungkapnya.
Dahnil Anzar pada beberapa media akhir pekan lalu memang disebut mengeluarkan pernyataan yang menganggap Pemko Medan belum memiliki prestasi yang dapat dibanggakan hingga ke tingkat nasional. Dan bahkan menurutnya kota ini harus dipimpin sosok yang berprespektif nasional.
\"Saya selalu bilang Medan ini nasional, kelasnya nasional, seharusnya yang mimpin Medan itu kelasnya nasional, yang memimpin Medan perspektif nasional. Act localy, think globaly, kira-kira begitu, harusnya dalam bingkai itu, jangan diperkecil Medan itu,\" kata Dahnil saat itu."/>
Warga yang berasa dari Sumatera Utara khususnya Kota Medan sudah sangat banyak yang muncul menjadi tokoh nasional di bidang politik. Karena itu, masyarakat tak perlu terkecoh dengan label-label yang sesungguhnya lebih terkesan mengkerdilkan potensi tokoh yang ada di Kota Medan.
Demikian disampaikan Ketua Gerakan Mahasiswa Republik Indonesia (GMRI) Sumut, Abdullah Sitorus terkait pernyataan dari Jurubicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak yang menyebut kota seperti Medan harus dipimpin orang berkaliber tokoh nasional pada beberapa media akhir pekan lalu.
"Sudah banyak orang Medan yang menjadi tokoh nasional.Bahkan, SDM di Kota Medan masih banyak yang siap menjadi tokoh nasional. Jadi, saat ini Kota Medan belum butuh tokoh nasional menjadi pemimpin," tegasnya, Selasa (10/9/2019).
Dia juga mengungkapkan, adanya pernyataan Kota Medan saat ini harus dipimpin tokoh nasional tentunya sangat keliru. Bahkan, ungkapan tersebut secara tidak langsung mengkerdilkan SDM Kota Medan yang ada. Sebab, Medan dianggap minim orang yang mampu memimpin kota ini ke depannya.
"Ini sama saja mengkerdilkan SDM Kota Medan. Kota Medan hari ini malah banyak berhasil bertransformasi menjadi tokoh-tokoh ke tingkat nasional. Artinya tidak kekurangan," ungkapnya.
Dahnil Anzar pada beberapa media akhir pekan lalu memang disebut mengeluarkan pernyataan yang menganggap Pemko Medan belum memiliki prestasi yang dapat dibanggakan hingga ke tingkat nasional. Dan bahkan menurutnya kota ini harus dipimpin sosok yang berprespektif nasional.
"Saya selalu bilang Medan ini nasional, kelasnya nasional, seharusnya yang mimpin Medan itu kelasnya nasional, yang memimpin Medan perspektif nasional. Act localy, think globaly, kira-kira begitu, harusnya dalam bingkai itu, jangan diperkecil Medan itu," kata Dahnil saat itu.
Warga yang berasa dari Sumatera Utara khususnya Kota Medan sudah sangat banyak yang muncul menjadi tokoh nasional di bidang politik. Karena itu, masyarakat tak perlu terkecoh dengan label-label yang sesungguhnya lebih terkesan mengkerdilkan potensi tokoh yang ada di Kota Medan.
Demikian disampaikan Ketua Gerakan Mahasiswa Republik Indonesia (GMRI) Sumut, Abdullah Sitorus terkait pernyataan dari Jurubicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak yang menyebut kota seperti Medan harus dipimpin orang berkaliber tokoh nasional pada beberapa media akhir pekan lalu.
"Sudah banyak orang Medan yang menjadi tokoh nasional.Bahkan, SDM di Kota Medan masih banyak yang siap menjadi tokoh nasional. Jadi, saat ini Kota Medan belum butuh tokoh nasional menjadi pemimpin," tegasnya, Selasa (10/9/2019).
Dia juga mengungkapkan, adanya pernyataan Kota Medan saat ini harus dipimpin tokoh nasional tentunya sangat keliru. Bahkan, ungkapan tersebut secara tidak langsung mengkerdilkan SDM Kota Medan yang ada. Sebab, Medan dianggap minim orang yang mampu memimpin kota ini ke depannya.
"Ini sama saja mengkerdilkan SDM Kota Medan. Kota Medan hari ini malah banyak berhasil bertransformasi menjadi tokoh-tokoh ke tingkat nasional. Artinya tidak kekurangan," ungkapnya.
Dahnil Anzar pada beberapa media akhir pekan lalu memang disebut mengeluarkan pernyataan yang menganggap Pemko Medan belum memiliki prestasi yang dapat dibanggakan hingga ke tingkat nasional. Dan bahkan menurutnya kota ini harus dipimpin sosok yang berprespektif nasional.
"Saya selalu bilang Medan ini nasional, kelasnya nasional, seharusnya yang mimpin Medan itu kelasnya nasional, yang memimpin Medan perspektif nasional. Act localy, think globaly, kira-kira begitu, harusnya dalam bingkai itu, jangan diperkecil Medan itu," kata Dahnil saat itu.