Ade mengatakan, upaya melestarikan kebaya ini sudah tertuang dalam berbagai upaya termasuk di kementerian pendidikan dan kebudayaan. Namun hal ini juga perlu ditindaklanjuti di seluruh daerah.
\"Gagasan ini kita sambut dengan sangat baik karena di Kemendikbud memang ada peraturan setiap Selasa memakai baju daerahnya masing-masing. Gerakan yang berbasis busana ini punya dampak yang lebih jauh dari yang kita kira,\" ucap Ade Sandra
Dia berharap agar ke depannya kebaya bisa tetap dapat dilestarikan di dunia pendidikan dan kebudayaan demi tercapainya tujuan dijadikan hari kebaya sebagai hari nasional seperti Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober.
\"Bapak Jokowi dalam pidatonya di Sentul sudah menerangkan kalau Indonesia ini milik semua dan kita harus berjuang atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Indonesia berkebaya ini bisa menumbuhkan kepercayaan diri. Kegiatan berbusana juga misi mencapai tujuan tersebut,\" ujarnya.
Ade Sandra juga berharap, kaum perempuan yang mulai sadar harus melestarikan busana khas Indonesia tersebut.
\"Gerakan berkebaya sudah ada sejak 2014 dan diterima secara luas. Kebaya menurut kami busana asli yang perlu kita warisi bersama-sama karena memiliki keterlibatan terhadap kemajuan Indonesia dari Sabang sampai Marauke,\" ujar ade.
Menurut Ade banyak tugas yang dia emban bersama ibu-ibu berkebaya, mengingat masih banyak orang tidak tahu tentang perbedaan kebaya dan jenis kain lainnya.
\"Apa yang perlu disosialiasaiskan? Banyak, karena ada yang tidak tahu kebaya, baju kurung itu bedanya apa dan memang pakemnya berbeda. Sebenarnya kebaya bukaannya di depan, dan lekukannya membentuk tubuh,\" pungkasnya." itemprop="description"/>
Ade mengatakan, upaya melestarikan kebaya ini sudah tertuang dalam berbagai upaya termasuk di kementerian pendidikan dan kebudayaan. Namun hal ini juga perlu ditindaklanjuti di seluruh daerah.
\"Gagasan ini kita sambut dengan sangat baik karena di Kemendikbud memang ada peraturan setiap Selasa memakai baju daerahnya masing-masing. Gerakan yang berbasis busana ini punya dampak yang lebih jauh dari yang kita kira,\" ucap Ade Sandra
Dia berharap agar ke depannya kebaya bisa tetap dapat dilestarikan di dunia pendidikan dan kebudayaan demi tercapainya tujuan dijadikan hari kebaya sebagai hari nasional seperti Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober.
\"Bapak Jokowi dalam pidatonya di Sentul sudah menerangkan kalau Indonesia ini milik semua dan kita harus berjuang atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Indonesia berkebaya ini bisa menumbuhkan kepercayaan diri. Kegiatan berbusana juga misi mencapai tujuan tersebut,\" ujarnya.
Ade Sandra juga berharap, kaum perempuan yang mulai sadar harus melestarikan busana khas Indonesia tersebut.
\"Gerakan berkebaya sudah ada sejak 2014 dan diterima secara luas. Kebaya menurut kami busana asli yang perlu kita warisi bersama-sama karena memiliki keterlibatan terhadap kemajuan Indonesia dari Sabang sampai Marauke,\" ujar ade.
Menurut Ade banyak tugas yang dia emban bersama ibu-ibu berkebaya, mengingat masih banyak orang tidak tahu tentang perbedaan kebaya dan jenis kain lainnya.
\"Apa yang perlu disosialiasaiskan? Banyak, karena ada yang tidak tahu kebaya, baju kurung itu bedanya apa dan memang pakemnya berbeda. Sebenarnya kebaya bukaannya di depan, dan lekukannya membentuk tubuh,\" pungkasnya."/>
Ade mengatakan, upaya melestarikan kebaya ini sudah tertuang dalam berbagai upaya termasuk di kementerian pendidikan dan kebudayaan. Namun hal ini juga perlu ditindaklanjuti di seluruh daerah.
\"Gagasan ini kita sambut dengan sangat baik karena di Kemendikbud memang ada peraturan setiap Selasa memakai baju daerahnya masing-masing. Gerakan yang berbasis busana ini punya dampak yang lebih jauh dari yang kita kira,\" ucap Ade Sandra
Dia berharap agar ke depannya kebaya bisa tetap dapat dilestarikan di dunia pendidikan dan kebudayaan demi tercapainya tujuan dijadikan hari kebaya sebagai hari nasional seperti Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober.
\"Bapak Jokowi dalam pidatonya di Sentul sudah menerangkan kalau Indonesia ini milik semua dan kita harus berjuang atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Indonesia berkebaya ini bisa menumbuhkan kepercayaan diri. Kegiatan berbusana juga misi mencapai tujuan tersebut,\" ujarnya.
Ade Sandra juga berharap, kaum perempuan yang mulai sadar harus melestarikan busana khas Indonesia tersebut.
\"Gerakan berkebaya sudah ada sejak 2014 dan diterima secara luas. Kebaya menurut kami busana asli yang perlu kita warisi bersama-sama karena memiliki keterlibatan terhadap kemajuan Indonesia dari Sabang sampai Marauke,\" ujar ade.
Menurut Ade banyak tugas yang dia emban bersama ibu-ibu berkebaya, mengingat masih banyak orang tidak tahu tentang perbedaan kebaya dan jenis kain lainnya.
\"Apa yang perlu disosialiasaiskan? Banyak, karena ada yang tidak tahu kebaya, baju kurung itu bedanya apa dan memang pakemnya berbeda. Sebenarnya kebaya bukaannya di depan, dan lekukannya membentuk tubuh,\" pungkasnya."/>
Hari kartini yang identik dengan nuansa budaya karya anak bangsa yang perlu dikembangakan seperti kebaya indonesia
Ade Sandra selaku ketua forum ibu melaksanakan kegiatan cinta budaya Indonesia dengan menggelar aksi berkebaya di salah satu cafe di Kota Medan. Seluruh anggota forum juga menggunakan pakaian khas wanita Indonesia tersebut. Selain itu, mereka juga membahas tentang pentingnya pelestarian kebaya di Indonesia sehingga kedepan diusulkan untuk diperingati.
"Kedepannya Hari kebaya Nasional dapat menjadi hari nasional di seluruh negara, sehingga kebaya dapat terus dilestarikan hingga mendunia," katanya, Jumat (19/07/2019).
Ade mengatakan, upaya melestarikan kebaya ini sudah tertuang dalam berbagai upaya termasuk di kementerian pendidikan dan kebudayaan. Namun hal ini juga perlu ditindaklanjuti di seluruh daerah.
"Gagasan ini kita sambut dengan sangat baik karena di Kemendikbud memang ada peraturan setiap Selasa memakai baju daerahnya masing-masing. Gerakan yang berbasis busana ini punya dampak yang lebih jauh dari yang kita kira," ucap Ade Sandra
Dia berharap agar ke depannya kebaya bisa tetap dapat dilestarikan di dunia pendidikan dan kebudayaan demi tercapainya tujuan dijadikan hari kebaya sebagai hari nasional seperti Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober.
"Bapak Jokowi dalam pidatonya di Sentul sudah menerangkan kalau Indonesia ini milik semua dan kita harus berjuang atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Indonesia berkebaya ini bisa menumbuhkan kepercayaan diri. Kegiatan berbusana juga misi mencapai tujuan tersebut," ujarnya.
Ade Sandra juga berharap, kaum perempuan yang mulai sadar harus melestarikan busana khas Indonesia tersebut.
"Gerakan berkebaya sudah ada sejak 2014 dan diterima secara luas. Kebaya menurut kami busana asli yang perlu kita warisi bersama-sama karena memiliki keterlibatan terhadap kemajuan Indonesia dari Sabang sampai Marauke," ujar ade.
Menurut Ade banyak tugas yang dia emban bersama ibu-ibu berkebaya, mengingat masih banyak orang tidak tahu tentang perbedaan kebaya dan jenis kain lainnya.
"Apa yang perlu disosialiasaiskan? Banyak, karena ada yang tidak tahu kebaya, baju kurung itu bedanya apa dan memang pakemnya berbeda. Sebenarnya kebaya bukaannya di depan, dan lekukannya membentuk tubuh," pungkasnya.
Hari kartini yang identik dengan nuansa budaya karya anak bangsa yang perlu dikembangakan seperti kebaya indonesia
Ade Sandra selaku ketua forum ibu melaksanakan kegiatan cinta budaya Indonesia dengan menggelar aksi berkebaya di salah satu cafe di Kota Medan. Seluruh anggota forum juga menggunakan pakaian khas wanita Indonesia tersebut. Selain itu, mereka juga membahas tentang pentingnya pelestarian kebaya di Indonesia sehingga kedepan diusulkan untuk diperingati.
"Kedepannya Hari kebaya Nasional dapat menjadi hari nasional di seluruh negara, sehingga kebaya dapat terus dilestarikan hingga mendunia," katanya, Jumat (19/07/2019).
Ade mengatakan, upaya melestarikan kebaya ini sudah tertuang dalam berbagai upaya termasuk di kementerian pendidikan dan kebudayaan. Namun hal ini juga perlu ditindaklanjuti di seluruh daerah.
"Gagasan ini kita sambut dengan sangat baik karena di Kemendikbud memang ada peraturan setiap Selasa memakai baju daerahnya masing-masing. Gerakan yang berbasis busana ini punya dampak yang lebih jauh dari yang kita kira," ucap Ade Sandra
Dia berharap agar ke depannya kebaya bisa tetap dapat dilestarikan di dunia pendidikan dan kebudayaan demi tercapainya tujuan dijadikan hari kebaya sebagai hari nasional seperti Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober.
"Bapak Jokowi dalam pidatonya di Sentul sudah menerangkan kalau Indonesia ini milik semua dan kita harus berjuang atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Indonesia berkebaya ini bisa menumbuhkan kepercayaan diri. Kegiatan berbusana juga misi mencapai tujuan tersebut," ujarnya.
Ade Sandra juga berharap, kaum perempuan yang mulai sadar harus melestarikan busana khas Indonesia tersebut.
"Gerakan berkebaya sudah ada sejak 2014 dan diterima secara luas. Kebaya menurut kami busana asli yang perlu kita warisi bersama-sama karena memiliki keterlibatan terhadap kemajuan Indonesia dari Sabang sampai Marauke," ujar ade.
Menurut Ade banyak tugas yang dia emban bersama ibu-ibu berkebaya, mengingat masih banyak orang tidak tahu tentang perbedaan kebaya dan jenis kain lainnya.
"Apa yang perlu disosialiasaiskan? Banyak, karena ada yang tidak tahu kebaya, baju kurung itu bedanya apa dan memang pakemnya berbeda. Sebenarnya kebaya bukaannya di depan, dan lekukannya membentuk tubuh," pungkasnya.