Kantor Berita Politik RMOL.
Golkar perlu
membangun persatuan di internalnya agar terbangun soliditas yang kuat.
\"Upaya membangun persatuan di internal Golkar tersebut penting guna
memperkuat solidaritas partai,\" ujar dia.
Dengan soliditas yang
kuat, Airlangga meyakini Golkar akan semakin jaya. \"Hal ini bertujuan
agar Partai Golkar tetap menjadi partai besar dan diperhitungkan,\" ujar
Airlangga.
Sebelumnya, saat menerima deklarasi dukungan Sahabat
Muda Airlangga Hartato (SMART) di Four Season Hotel, Jakarta, Sabtu
(24/8) lalu, Airlangga juga menyinggung perihal yang sama.
Airlangga
mengatakan, Golkar telah tiga kali menggelar Munas yang menimbulkan
perpecahan luar biasa di internal. Saat ini, adalah momentum yang tepat
bagi Golkar untuk melakukan konsolidasi dan memperkuat soliditas partai.
Kalau kita cinta Partai Golkar, kalau kita ingin Partai Golkar
besar, dan kita tidak ingin dikerdilkan oleh yang lain,\" kata
Airlangga.
Seperti diketahui, pasca Pemilu 2014, Partai Golkar
mengalami konflik internal berkepanjangan yang membuat partai beringin
itu seakan terbelah. Dualisme, saling klaim kepengurusan hingga aksi
pemecatan terhadap kader, membuat Golkar seolah sibuk dengan urusan
internal.
Gejolak mulai mereda setelah terpilihnya Setya Novanto
sebagai ketua umum. Namun, belum lama kepemimpinannya berjalan, Golkar
kembali diguncang prahara politik. Novanto ditangkap Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) atas sangkaan korupsi.
Kepemimpinan
Golkar kemudian beralih ke tangan Airlangga melalui Musyawarah Nasional
Luar biasa (Munaslub) tahun 2017. Banyak kalangan memprediksi raihan
suara Golkar bakal anjlok pada Pemilu 2019. Namun, dibawah kepemimpinan
Airlangga, Golkar ternyata mampu meraih kursi terbanyak kedua di
parlemen. [fak]" itemprop="description"/>
Kantor Berita Politik RMOL.
Golkar perlu
membangun persatuan di internalnya agar terbangun soliditas yang kuat.
\"Upaya membangun persatuan di internal Golkar tersebut penting guna
memperkuat solidaritas partai,\" ujar dia.
Dengan soliditas yang
kuat, Airlangga meyakini Golkar akan semakin jaya. \"Hal ini bertujuan
agar Partai Golkar tetap menjadi partai besar dan diperhitungkan,\" ujar
Airlangga.
Sebelumnya, saat menerima deklarasi dukungan Sahabat
Muda Airlangga Hartato (SMART) di Four Season Hotel, Jakarta, Sabtu
(24/8) lalu, Airlangga juga menyinggung perihal yang sama.
Airlangga
mengatakan, Golkar telah tiga kali menggelar Munas yang menimbulkan
perpecahan luar biasa di internal. Saat ini, adalah momentum yang tepat
bagi Golkar untuk melakukan konsolidasi dan memperkuat soliditas partai.
Kalau kita cinta Partai Golkar, kalau kita ingin Partai Golkar
besar, dan kita tidak ingin dikerdilkan oleh yang lain,\" kata
Airlangga.
Seperti diketahui, pasca Pemilu 2014, Partai Golkar
mengalami konflik internal berkepanjangan yang membuat partai beringin
itu seakan terbelah. Dualisme, saling klaim kepengurusan hingga aksi
pemecatan terhadap kader, membuat Golkar seolah sibuk dengan urusan
internal.
Gejolak mulai mereda setelah terpilihnya Setya Novanto
sebagai ketua umum. Namun, belum lama kepemimpinannya berjalan, Golkar
kembali diguncang prahara politik. Novanto ditangkap Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) atas sangkaan korupsi.
Kepemimpinan
Golkar kemudian beralih ke tangan Airlangga melalui Musyawarah Nasional
Luar biasa (Munaslub) tahun 2017. Banyak kalangan memprediksi raihan
suara Golkar bakal anjlok pada Pemilu 2019. Namun, dibawah kepemimpinan
Airlangga, Golkar ternyata mampu meraih kursi terbanyak kedua di
parlemen. [fak]"/>
Kantor Berita Politik RMOL.
Golkar perlu
membangun persatuan di internalnya agar terbangun soliditas yang kuat.
\"Upaya membangun persatuan di internal Golkar tersebut penting guna
memperkuat solidaritas partai,\" ujar dia.
Dengan soliditas yang
kuat, Airlangga meyakini Golkar akan semakin jaya. \"Hal ini bertujuan
agar Partai Golkar tetap menjadi partai besar dan diperhitungkan,\" ujar
Airlangga.
Sebelumnya, saat menerima deklarasi dukungan Sahabat
Muda Airlangga Hartato (SMART) di Four Season Hotel, Jakarta, Sabtu
(24/8) lalu, Airlangga juga menyinggung perihal yang sama.
Airlangga
mengatakan, Golkar telah tiga kali menggelar Munas yang menimbulkan
perpecahan luar biasa di internal. Saat ini, adalah momentum yang tepat
bagi Golkar untuk melakukan konsolidasi dan memperkuat soliditas partai.
Kalau kita cinta Partai Golkar, kalau kita ingin Partai Golkar
besar, dan kita tidak ingin dikerdilkan oleh yang lain,\" kata
Airlangga.
Seperti diketahui, pasca Pemilu 2014, Partai Golkar
mengalami konflik internal berkepanjangan yang membuat partai beringin
itu seakan terbelah. Dualisme, saling klaim kepengurusan hingga aksi
pemecatan terhadap kader, membuat Golkar seolah sibuk dengan urusan
internal.
Gejolak mulai mereda setelah terpilihnya Setya Novanto
sebagai ketua umum. Namun, belum lama kepemimpinannya berjalan, Golkar
kembali diguncang prahara politik. Novanto ditangkap Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) atas sangkaan korupsi.
Kepemimpinan
Golkar kemudian beralih ke tangan Airlangga melalui Musyawarah Nasional
Luar biasa (Munaslub) tahun 2017. Banyak kalangan memprediksi raihan
suara Golkar bakal anjlok pada Pemilu 2019. Namun, dibawah kepemimpinan
Airlangga, Golkar ternyata mampu meraih kursi terbanyak kedua di
parlemen. [fak]"/>