Festival motor akan masuk dalam kalender even Kota Medan. Sebab, festival ini menjadi salah satu wadah bagi kalangan anak muda untuk menuangkan kreativitasnya dalam dunia otomotif. Hal ini ditegaskan oleh B Calon Wali Kota Medan, Akhyar Nasution saat berkunjung ke markas anak muda Kota Medan, yang memiliki sejuta ide dan kreatifitas, The Wild Brain Workshop (TWBW) di kawasan Jalan Gaperta, Gang Perdana, Senin (21/9/2020) malam. “Selain menyalurkan kreatifitas, ternyata punya nilai ekonomis. Inilah yang akan kami dukung ke depan, supaya kehidupan kreatifitas terus berkembang. Jika sebelumnya mural telah kita gerakkan melalui program #Yukbikincantikmedan, nah motor custom ini juga rencana akan kita fasilitasi supaya apa? Supaya adek-adek yang berkarya bisa memiliki wadah karena inilah yang kita butuhkan untuk menghidupkan Kota Medan," ungkap Akhyar. Sementara itu, Founder TWBW dr Irhas Triputra Nugroho dan Novriyadi menyampaikan, TWBW adalah wadah berkumpulnya para anak muda, yang memiliki kesamaan hobi, yakni kecintaan akan nilai kreatifitas dan seni. TWBW ini berangkat dari kumpulan grup band pada tahun 2008 lalu. Saat itu, banyak anak band mengendarai motor (baca kereta), sehingga TWBW melakukan ekspansi dengan membangun komunitas pecinta motor. Dari motor classic hingga custom menjadi koleksi dan menjadi arena ketangkasan para anggota TWBW, setelah tampil percaya diri kerap mengikuti perlombakan di skala lokal maupun nasional. Hasilnya, selalu menjadi terbaik di lokal hingga di sejumlah even motor classic dan custom di tingkat nasional. Inilah yang semakin membuat nama TWBW kian diperhitungkan di tingkat nasional. Bahkan, papar dr Irhas Triputra Nugroho yang disapa dr Aas menyampaikan, TWBW pernah merencanakan even berskala nasional berlabuh di Kota Medan, namun sayang rencana tersebut gagal akibat pandemi Covid 19. Rencana Maret kemarin evennya di Medan, tapi karena pandemi terpaksa dibatalkan. “Waktu Pak Akhyar ikut naik motor sama TWBW akhir tahun lalu, kami mulai tahu Pak Akhyar, ternyata suka naik motor, rencananya kami ajak juga dalam even nasional pada Maret 2020, tapi pandemic Covid 19 datang, ya batal lah,” kata dr Aas. Sebelum pamit pulang Akhyar mengajak, anak-anak muda kreatif untuk terus mengasah kemampuannya, dan Pemerintah Kota Medan khususnya akan memberikan wadah yang terbaik. Apalagi seperti laporannya tadi, seluruh anggota TWBW bisa mural dan grafity dan beberapa keahlian lain seperti custom jaket, pinstripe (menggambar motor dan helm), mural dan grafity dan serta ada kumpulan skateboardnya. “Konsep yang dimiliki TWBW sejatinya layak untuk dimasukan ke dalam kalender even Kota Medan di tahun berikutnya. Seperti festival motor, ini bisa jadi kalender even Dinas Pariwisata Kota Medan. Bisa kita bangun konsep ini secara bersama. Bagaimana bisa ke pengembangan pariwisatanya atau ke olahraganya. Selama ini, rohnya yang sedikit hilang di Kota Medan ini. Kalau fisiknya sudah bagus. Semangat membangun dan mencintai kota inilah yang harus kita bangun dulu," sebut Akhyar.[R]
Festival motor akan masuk dalam kalender even Kota Medan. Sebab, festival ini menjadi salah satu wadah bagi kalangan anak muda untuk menuangkan kreativitasnya dalam dunia otomotif. Hal ini ditegaskan oleh B Calon Wali Kota Medan, Akhyar Nasution saat berkunjung ke markas anak muda Kota Medan, yang memiliki sejuta ide dan kreatifitas, The Wild Brain Workshop (TWBW) di kawasan Jalan Gaperta, Gang Perdana, Senin (21/9/2020) malam. “Selain menyalurkan kreatifitas, ternyata punya nilai ekonomis. Inilah yang akan kami dukung ke depan, supaya kehidupan kreatifitas terus berkembang. Jika sebelumnya mural telah kita gerakkan melalui program #Yukbikincantikmedan, nah motor custom ini juga rencana akan kita fasilitasi supaya apa? Supaya adek-adek yang berkarya bisa memiliki wadah karena inilah yang kita butuhkan untuk menghidupkan Kota Medan," ungkap Akhyar. Sementara itu, Founder TWBW dr Irhas Triputra Nugroho dan Novriyadi menyampaikan, TWBW adalah wadah berkumpulnya para anak muda, yang memiliki kesamaan hobi, yakni kecintaan akan nilai kreatifitas dan seni. TWBW ini berangkat dari kumpulan grup band pada tahun 2008 lalu. Saat itu, banyak anak band mengendarai motor (baca kereta), sehingga TWBW melakukan ekspansi dengan membangun komunitas pecinta motor. Dari motor classic hingga custom menjadi koleksi dan menjadi arena ketangkasan para anggota TWBW, setelah tampil percaya diri kerap mengikuti perlombakan di skala lokal maupun nasional. Hasilnya, selalu menjadi terbaik di lokal hingga di sejumlah even motor classic dan custom di tingkat nasional. Inilah yang semakin membuat nama TWBW kian diperhitungkan di tingkat nasional. Bahkan, papar dr Irhas Triputra Nugroho yang disapa dr Aas menyampaikan, TWBW pernah merencanakan even berskala nasional berlabuh di Kota Medan, namun sayang rencana tersebut gagal akibat pandemi Covid 19. Rencana Maret kemarin evennya di Medan, tapi karena pandemi terpaksa dibatalkan. “Waktu Pak Akhyar ikut naik motor sama TWBW akhir tahun lalu, kami mulai tahu Pak Akhyar, ternyata suka naik motor, rencananya kami ajak juga dalam even nasional pada Maret 2020, tapi pandemic Covid 19 datang, ya batal lah,” kata dr Aas. Sebelum pamit pulang Akhyar mengajak, anak-anak muda kreatif untuk terus mengasah kemampuannya, dan Pemerintah Kota Medan khususnya akan memberikan wadah yang terbaik. Apalagi seperti laporannya tadi, seluruh anggota TWBW bisa mural dan grafity dan beberapa keahlian lain seperti custom jaket, pinstripe (menggambar motor dan helm), mural dan grafity dan serta ada kumpulan skateboardnya. “Konsep yang dimiliki TWBW sejatinya layak untuk dimasukan ke dalam kalender even Kota Medan di tahun berikutnya. Seperti festival motor, ini bisa jadi kalender even Dinas Pariwisata Kota Medan. Bisa kita bangun konsep ini secara bersama. Bagaimana bisa ke pengembangan pariwisatanya atau ke olahraganya. Selama ini, rohnya yang sedikit hilang di Kota Medan ini. Kalau fisiknya sudah bagus. Semangat membangun dan mencintai kota inilah yang harus kita bangun dulu," sebut Akhyar.© Copyright 2024, All Rights Reserved