Aksi turun ke akar rumput untuk menyerap aspirasi masyarakat yang telah dilakukan Paul Baja M Siahaan sejak beberapa bulan belakangan, dianggap sebagai manuver yang positif.
Ditambah adanya keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang sistem pemilihan umum proporsional terbuka, tentunya menambah gairah kader baru seperti sosok pengusaha sukses tersebut untuk bertarung di kancah perpolitikan nasional tahun depan.
Pendapat ini disampaikan pakar sosial politik asal Universitas Sumatera Utara (UMSU), Shohibul Anshor Siregar menjawab wartawan, Senin (19/6/2023).
Menurutnya probabilitas untuk menang bagi siapa saja yang mencalonkan diri sebagai wakil rakyat lewat proporsional terbuka, termasuk Paul Baja M Siahaan, sangatlah memberi kans yang tinggi.
"Karena itu manuver di lapangan akan menunjukkan dinamika yang tinggi. Konsekuensinya memang 'pasar taruhan' makin bergairah dan dinamis," ujarnya.
Adapun Paul Baja M Siahaan, lewat rumah aspirasi rakyat yang didirikannya sebelum berganti sebagai Rumah Pemenangan Ganjar Pranowo PDI Perjuangan Sumatera Utara, telah gencar melakukan aksi mengenalkan diri atas niatan mengabdi kepada masyarakat luas melalui kursi legislatif Senayan.
Kegiatan sekaligus menyerap aspirasi ke akar rumput tersebut, dilakoni Paul Baja M Siahaan bahkan jauh hari sebelum penetapan soal sistem pemilu proporsional terbuka diumumkan oleh MK.
Paul Baja M Siahaan telah memilih dan disetujui wilayah penugasannya oleh partai, untuk daerah pemilihan Sumut 1 yang meliputi Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), dan Kota Tebing Tinggi.
Adapun pada esok hari, Paul Baja M Siahaan akan kembali melanjutkan aksi serupa pada dua titik di salah satu wilayah penugasannya, Kabupaten Sergai. Yakni di Desa Sei Serima dan Desa Johar, Kecamatan Bandar Khalipah.
Secara spesifik, Shohibul Anshor menyebut putusan MK memang disambut begitu gairah oleh kader non 'darah biru' yang mencaleg. Tetapi gairah yang sama juga ada pada bakal calon legislatif dari kalangan kader yang angan-angannya menjadi legislator dengan andalan money politik.
Bahwa tentu saja ke depan ini, para bacaleg yang sebelumnya masih lakukan aksi 'injak rem', kini mulai memanaskan mesin untuk mendekatkan diri ke dapil-dapilnya bertemu calon konstituen secara masif. Manuver yang lebih awal dijalani Paul Baja M Siahaan, dinilai sebagai langkah relevan pascapenetapan MK tersebut.
"Proporsional terbuka dianggap lebih demokratis dibanding proporsional tertutup. Tetapi salah satu alasan yang dikemukakan untuk usul perubahan menjadi proporsional tertutup, ialah untuk mencegah praktik money politik dalam pemilihan," urai dia.
Sebab dibalik usul itu terdapat asumsi, yakni penyelenggara pemilu tidak mampu melaksanakan pemilu yang berintegritas; Partai politik dan caleg penuh keleluasaan dalam menjalankan praktik money politik;
Kelembagaan negara tidak atau belum memiliki political will untuk perbaikan.
Karenanya ia mengingatkan, pesta demokrasi 2024 mendatang jangan sampai rakyat melanjutkan kekecewaan atas kekurangan harapan pada peran legislatif.
"Praktik buruk pada pileg adalah sama buruknya atau bahkan lebih buruk pada praktik pilpres dan pilkada, maka semakin sempurnalah kemungkinan kekecewaan rakyat kepada pemerintah ke depan," tegas Shohibul.
© Copyright 2024, All Rights Reserved