Masyarakat dan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli NKRI menggelar unjuk rasa di depan kantor TV ONE. Dalam aksi demo ini diperkirakan diikuti ratusan mahasiswa dan masyarakat yang berasal dari jabodetabek dan luar Jabodetabek, Jakarta Selatan, Selasa (28/01/2020) "Massa yang berjumlah ratusan ini selain membawa berbagai macam poster, spanduk dan mobil komando massa aksi juga membakar ban bekas", ujar koordinator Aksi Mochamad Faisal. Dalam penyampaianya Faisal menilai bahwa melihat pemberitaan di TV ONE sudah tidak sesuai dengan UU pokok Pers dan kode etik jurnalistik. "Melihat pemberitaan–pemberitaan yang ditayangkan di TV ONE sangat berlebihan sehingga mengganggu kenyamanan dan ketentraman masyarakat, seperti pemberitaan Virus Corona yang berlebihan sehingga menciptakan rasa ketakutan di tengah – tengah masyarakat yang menghambat aktivitas masyarakat", ujarnya. Menurutnya, seharusnya TV ONE memberikan solusi juga memberikan informasi edukasi sehingga masyarakat lebih tenang dan nyaman dalam melakukan aktifitas sehari – hari. "Terkait pemberitaan Sunda Empire dan Kerajaan sejagat juga terkesan berlebihan yang justru mewujudkan cita – cita mereka untuk dikenal di masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut kami menduga bahwa TV ONE dalam memberitakan pemberitaan lebih mengutamakan kepentingan ekonomis, dan adanya campur tangan juga kepentingan pihak ketiga dalam pemberitaan di TV ONE," ujarnya. Harapan yang di sampaikan kordinator Lapangan saudara Lukmanul Hakim bahwa ALIANSI MAHASISWA DAN MASYARAKAT PEDULI NKRI meminta kepada TV ONE untuk tidak berlebihan dalam memberitakan pemberitaan yang tidak bermanfaat dan mencerdaskan masyarakat sesuai dengan UU PERS nomor 40 dan kode etik jurnalistik. "Apabila TV ONE masih memberitakan pemberitaan tersebut secara berlebihan kami akan melakukan aksi kembali dengan masa yang lebih banyak lagi dan akan menuntut ke dewan Pers juga KPI," tegasnya. [R]
Masyarakat dan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli NKRI menggelar unjuk rasa di depan kantor TV ONE. Dalam aksi demo ini diperkirakan diikuti ratusan mahasiswa dan masyarakat yang berasal dari jabodetabek dan luar Jabodetabek, Jakarta Selatan, Selasa (28/01/2020) "Massa yang berjumlah ratusan ini selain membawa berbagai macam poster, spanduk dan mobil komando massa aksi juga membakar ban bekas", ujar koordinator Aksi Mochamad Faisal. Dalam penyampaianya Faisal menilai bahwa melihat pemberitaan di TV ONE sudah tidak sesuai dengan UU pokok Pers dan kode etik jurnalistik. "Melihat pemberitaan–pemberitaan yang ditayangkan di TV ONE sangat berlebihan sehingga mengganggu kenyamanan dan ketentraman masyarakat, seperti pemberitaan Virus Corona yang berlebihan sehingga menciptakan rasa ketakutan di tengah – tengah masyarakat yang menghambat aktivitas masyarakat", ujarnya. Menurutnya, seharusnya TV ONE memberikan solusi juga memberikan informasi edukasi sehingga masyarakat lebih tenang dan nyaman dalam melakukan aktifitas sehari – hari. "Terkait pemberitaan Sunda Empire dan Kerajaan sejagat juga terkesan berlebihan yang justru mewujudkan cita – cita mereka untuk dikenal di masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut kami menduga bahwa TV ONE dalam memberitakan pemberitaan lebih mengutamakan kepentingan ekonomis, dan adanya campur tangan juga kepentingan pihak ketiga dalam pemberitaan di TV ONE," ujarnya. Harapan yang di sampaikan kordinator Lapangan saudara Lukmanul Hakim bahwa ALIANSI MAHASISWA DAN MASYARAKAT PEDULI NKRI meminta kepada TV ONE untuk tidak berlebihan dalam memberitakan pemberitaan yang tidak bermanfaat dan mencerdaskan masyarakat sesuai dengan UU PERS nomor 40 dan kode etik jurnalistik. "Apabila TV ONE masih memberitakan pemberitaan tersebut secara berlebihan kami akan melakukan aksi kembali dengan masa yang lebih banyak lagi dan akan menuntut ke dewan Pers juga KPI," tegasnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved