Dinas-dinas di Provinsi Sumatera Utara seperti Dinas Tenaga Kerja, Dinas Peridak dan Koperasi sebaiknya berperan aktif dalam menyikapi kekurangan APD di kabupaten/kota dan memberdayakan balai-balai yang mereka miliki seperti balai pelatihan kerja untuk memproduksi APD guna mengantisipasi perkembangan Covit-19. “APD seperti masker yang biasanya puluhan ribu perkotak sekarang sudah mencapai ratusan ribu, demikian juga Hand Sanitizer, apalagi baju yang digunakan khsusus oleh para medis seperti baju astronod yang semuanya minim dan langka” ujar Ustadz Syahrul Siregar, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut melalui pesan WhatsApp, Sabtu (28/3/2020). Lebih lanjut, Ustadz Syahrul yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan ini menjelaskan bahwa di Dapilnya Tabagsel banyak rumah sakit seperti RS Gunung Tua, RS Palas dan berbagai Puskesmas, para tenaga medis yang berada digarda terdepan memberantas Covid-19 kesulitan dalam mendapatkan APD, mereka menggunakan APD seadanya saat memeriksa, menolong dan merawan PDP atau positif Covid-19. “Hal ini sangat berbahaya, walau pun kesigapan pemerintahan Sumut yaitu Gubsu cukup baik, namun para OPD masih banyak menunggu dan bahkan tak mampu untuk mengatasi kekurangan APD tersebut, sebaiknya Dinas Tenaga Kerja, Dinas Koperasi dan Perdagangan Sumut punya inisiatif memberdayakan binaan-binaan mereka untuk membatu kelangkaan APD,” imbuhnya. Selain itu, Ustad Syahrul menghimbau kepada Gubsu untuk mengalokasikan dana kepada para pegiat-pegiat di bawah naungan Kadis-Kadis tersebut agar kekurangan APD di 33 kabupaten/kota setidaknya bisa teratasi. “Gubsu jangan kerja sendiri, libatkan semua OPD yang ada, juga berkoordinasilah kepada DPRD Sumut untuk membicarakan pergeseran anggaran untuk kebutuhan yang sifatnya sudah sangat emergensi ini,” pungkasnya.[R]
Dinas-dinas di Provinsi Sumatera Utara seperti Dinas Tenaga Kerja, Dinas Peridak dan Koperasi sebaiknya berperan aktif dalam menyikapi kekurangan APD di kabupaten/kota dan memberdayakan balai-balai yang mereka miliki seperti balai pelatihan kerja untuk memproduksi APD guna mengantisipasi perkembangan Covit-19. “APD seperti masker yang biasanya puluhan ribu perkotak sekarang sudah mencapai ratusan ribu, demikian juga Hand Sanitizer, apalagi baju yang digunakan khsusus oleh para medis seperti baju astronod yang semuanya minim dan langka” ujar Ustadz Syahrul Siregar, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut melalui pesan WhatsApp, Sabtu (28/3/2020). Lebih lanjut, Ustadz Syahrul yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan ini menjelaskan bahwa di Dapilnya Tabagsel banyak rumah sakit seperti RS Gunung Tua, RS Palas dan berbagai Puskesmas, para tenaga medis yang berada digarda terdepan memberantas Covid-19 kesulitan dalam mendapatkan APD, mereka menggunakan APD seadanya saat memeriksa, menolong dan merawan PDP atau positif Covid-19. “Hal ini sangat berbahaya, walau pun kesigapan pemerintahan Sumut yaitu Gubsu cukup baik, namun para OPD masih banyak menunggu dan bahkan tak mampu untuk mengatasi kekurangan APD tersebut, sebaiknya Dinas Tenaga Kerja, Dinas Koperasi dan Perdagangan Sumut punya inisiatif memberdayakan binaan-binaan mereka untuk membatu kelangkaan APD,” imbuhnya. Selain itu, Ustad Syahrul menghimbau kepada Gubsu untuk mengalokasikan dana kepada para pegiat-pegiat di bawah naungan Kadis-Kadis tersebut agar kekurangan APD di 33 kabupaten/kota setidaknya bisa teratasi. “Gubsu jangan kerja sendiri, libatkan semua OPD yang ada, juga berkoordinasilah kepada DPRD Sumut untuk membicarakan pergeseran anggaran untuk kebutuhan yang sifatnya sudah sangat emergensi ini,” pungkasnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved