Kekhawatiran dan kepanikan yang berlebihan dalam menghadapi pandemi Covid-19 dapat mengakibatkan stres, cemas, gelisah atau bahkan marah. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengendalikan atau membatasi informasi yang diterima. Demikian disampaikan Dessy Mawar Zalia dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (PDSKJI) Cabang Sumatera Utara (Sumut), Senin (13/4), di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut Kantor Gubenur, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan. “Untuk menghadapi stres ini, pertama yang bisa kita lakukan adalah membatasi informasi. Jadi jangan semua informasi itu kita terima. Artinya mencari informasi yang sumbernya jelas, sehingga informasi yang kita dapatkan adalah informasi-informasi yang tidak berlebihan,” ujar Dessy. Kedua, apabila sudah mengalami cemas atau khawatir yang berlebihan, kata Dessy, bisa melakukan teknik relaksasi, yaitu dengan cara latihan pernapasan atau melakukan meditasi. Bisa juga melakukan olahraga secara teratur, seperti Yoga untuk merelaksasikan tubuh, mengurangi rasa cemas ataupun gelisah yang berlebihan. Selanjutnya, yang ketiga, membatasi aktivitas untuk beberapa saat terakhir ini. Namun apabila tetap mengalami cemas atau gelisah yang berlebihan, dianjurkan menghubungi orang-orang terdekat atau orang yang dipercayai dengan tetap menjaga jarak, yaitu melalui telepon ataupun media sosial. Disampaikan juga, stres, pikiran yang terganggu atau perasaan yang tidak nyaman, bisa menimbulkan gejala-gejala fisik yang disebut dengan psikosomatik, seperti merasa lemas, mudah lelah ataupun badan terasa pegal, mual ataupun muntah. Apabila gejala psikosomatik ini bertahan dan tidak bisa diatasi bisa mengakibatkan gangguan jiwa. “Oleh karena itu, kita harus tetap selalu merasa nyaman dan menghilangkan pikiran-pikiran yang bisa mengganggu yang akan menyebabkan psikosomatik,” terangnya.[R]
Kekhawatiran dan kepanikan yang berlebihan dalam menghadapi pandemi Covid-19 dapat mengakibatkan stres, cemas, gelisah atau bahkan marah. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengendalikan atau membatasi informasi yang diterima. Demikian disampaikan Dessy Mawar Zalia dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (PDSKJI) Cabang Sumatera Utara (Sumut), Senin (13/4), di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut Kantor Gubenur, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan. “Untuk menghadapi stres ini, pertama yang bisa kita lakukan adalah membatasi informasi. Jadi jangan semua informasi itu kita terima. Artinya mencari informasi yang sumbernya jelas, sehingga informasi yang kita dapatkan adalah informasi-informasi yang tidak berlebihan,” ujar Dessy. Kedua, apabila sudah mengalami cemas atau khawatir yang berlebihan, kata Dessy, bisa melakukan teknik relaksasi, yaitu dengan cara latihan pernapasan atau melakukan meditasi. Bisa juga melakukan olahraga secara teratur, seperti Yoga untuk merelaksasikan tubuh, mengurangi rasa cemas ataupun gelisah yang berlebihan. Selanjutnya, yang ketiga, membatasi aktivitas untuk beberapa saat terakhir ini. Namun apabila tetap mengalami cemas atau gelisah yang berlebihan, dianjurkan menghubungi orang-orang terdekat atau orang yang dipercayai dengan tetap menjaga jarak, yaitu melalui telepon ataupun media sosial. Disampaikan juga, stres, pikiran yang terganggu atau perasaan yang tidak nyaman, bisa menimbulkan gejala-gejala fisik yang disebut dengan psikosomatik, seperti merasa lemas, mudah lelah ataupun badan terasa pegal, mual ataupun muntah. Apabila gejala psikosomatik ini bertahan dan tidak bisa diatasi bisa mengakibatkan gangguan jiwa. “Oleh karena itu, kita harus tetap selalu merasa nyaman dan menghilangkan pikiran-pikiran yang bisa mengganggu yang akan menyebabkan psikosomatik,” terangnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved