Kepala Balitbang Sumut Irman Oemar mengatakan ada 4 aspek dominan yang mempengaruhi kerentanan daerah untuk saat ini. Aspek tersebut yakni epidemologi, geografis, sosial dan ekonomi. Aspek epidemiologi meliputi antara lain data orang yang meninggal di suatu wilayah, data yang positif, PDP dan ODP di daerah tersebut. Sedangkan aspek geografis yang mempengaruhi adalah jika daerah tersebut sebagai pintu masuk warga dari luar yang dikhawatirkan akan jadi "carrier" bagi warga setempat. "Selanjutnya aspek sosial dan ekonomi yang akan mempengaruhi kerentanan daerah jika masih tingginya aktivitas masyarakat di luar rumah (himbauan "stay at home" tidak berjalan) dan dominannya pekerjaan masyarakat di sektor informal yang kemungkinan akan masuk menjadi kelompok "kemiskinan baru"," katanya, Sabtu (4/4). Oleh karena itu lanjutnya setiap daerah harus dapat mengetahui kondisi daerahnya serta melakukan langkah strategis upaya mengantisipasinya. Termasuk melakukan "refocusing" anggaran yang tepat sasaran. Balitbang menurut Irman telah melakukan simulasi tentang kerawanan dan Kota Tanjungbalai masuk kategori merah. Namun kategori ini bukan semata karena pandemi covid 19. "Jadi bukan faktor itu, melainkan dominan aspek geografis, sosial dan ekonomi masyarakat. Saat dilakukan simulasi pada akhir Maret 2020, berdasarkan data yang ada, masih beroperasinya rute Ferry dari Malaysia sampai tanggal 17 Maret dan pada tanggal 18 sudah ditutup. Dalam rentang waktu 14 dari kedatangan TKI yang cukup banyak, statusnya adalah ODP," ujarnya. Oleh sebab itu perlu diantisipasi jangan sampai meningkat menjadi PDP dan positif terjangkit virus Covid 19. Kalau dalam rentang waktu tersebut berkat upaya kerja keras pemerintah setempat berhasil dan tidak ada kasus yang positif, maka status kerentanannya bisa turun jadi kuning atau biru.[R]
Kepala Balitbang Sumut Irman Oemar mengatakan ada 4 aspek dominan yang mempengaruhi kerentanan daerah untuk saat ini. Aspek tersebut yakni epidemologi, geografis, sosial dan ekonomi. Aspek epidemiologi meliputi antara lain data orang yang meninggal di suatu wilayah, data yang positif, PDP dan ODP di daerah tersebut. Sedangkan aspek geografis yang mempengaruhi adalah jika daerah tersebut sebagai pintu masuk warga dari luar yang dikhawatirkan akan jadi "carrier" bagi warga setempat. "Selanjutnya aspek sosial dan ekonomi yang akan mempengaruhi kerentanan daerah jika masih tingginya aktivitas masyarakat di luar rumah (himbauan "stay at home" tidak berjalan) dan dominannya pekerjaan masyarakat di sektor informal yang kemungkinan akan masuk menjadi kelompok "kemiskinan baru"," katanya, Sabtu (4/4). Oleh karena itu lanjutnya setiap daerah harus dapat mengetahui kondisi daerahnya serta melakukan langkah strategis upaya mengantisipasinya. Termasuk melakukan "refocusing" anggaran yang tepat sasaran. Balitbang menurut Irman telah melakukan simulasi tentang kerawanan dan Kota Tanjungbalai masuk kategori merah. Namun kategori ini bukan semata karena pandemi covid 19. "Jadi bukan faktor itu, melainkan dominan aspek geografis, sosial dan ekonomi masyarakat. Saat dilakukan simulasi pada akhir Maret 2020, berdasarkan data yang ada, masih beroperasinya rute Ferry dari Malaysia sampai tanggal 17 Maret dan pada tanggal 18 sudah ditutup. Dalam rentang waktu 14 dari kedatangan TKI yang cukup banyak, statusnya adalah ODP," ujarnya. Oleh sebab itu perlu diantisipasi jangan sampai meningkat menjadi PDP dan positif terjangkit virus Covid 19. Kalau dalam rentang waktu tersebut berkat upaya kerja keras pemerintah setempat berhasil dan tidak ada kasus yang positif, maka status kerentanannya bisa turun jadi kuning atau biru.© Copyright 2024, All Rights Reserved