Banjir Rendam Sejumlah Desa Di Mandailing Natal

Hujan deras memicu banjir pada sejumlah desa di Kabupaten Mandailing Natal. Informasi yang diperoleh menyebutkan desa-desa yang dilanda banjir yakni Desa Huraba, Lumban Dolok, Tangga Bosi, Kelurahan Simangambat Huta Puli Malintang, Kabupaten Mandailing Natal. Hujan tersebut membuat sungai Aek Sipuruk Meluap dan menggenangi pemukiman penduduk hingga setinggi lutut orang dewasa.

"Hujan deras terjadi mulai Selasa (22/10) sore hingga malam, jadinya banjir," kata Ketua DPC Pemuda Tani Indonesia, Kabupaten Mandailing Natal, Ahmad Riski Pane.

Selain merendam rumah-rumah warga, banjir juga membuat Jalan Lintas Sumatera tergenang. Hal ini memicu kemacetan panjang bagi kendaraan yang melintas dari Sumatera Utara menuju Sumatera Barat maupun sebaliknya.

"Warga juga terpaksa mengungsi ketempat yang aman," ujarnya.

Hingga saat ini para warga yang ada dibeberapa desa tersebut masih berjaga-jaga mengantisipasi terjadinya banjir susulan. DPD Pemuda Tani Indonesia Sumatera Utara meminta kepada pemerintah Kabupeten Mandailing Natal agar cepat tanggap dalam menghadapi bencana dan serius memantau saluran-saluran air.

"Karena banjir ini juga selain merendam pemukiman bahkan lahan pertanianpun tidak menutup kemungkinan akan terendam banjir yang membuat kerugian kepada petani," pungkasnya.[R]

Hujan deras memicu banjir pada sejumlah desa di Kabupaten Mandailing Natal. Informasi yang diperoleh menyebutkan desa-desa yang dilanda banjir yakni Desa Huraba, Lumban Dolok, Tangga Bosi, Kelurahan Simangambat Huta Puli Malintang, Kabupaten Mandailing Natal. Hujan tersebut membuat sungai Aek Sipuruk Meluap dan menggenangi pemukiman penduduk hingga setinggi lutut orang dewasa.

"Hujan deras terjadi mulai Selasa (22/10) sore hingga malam, jadinya banjir," kata Ketua DPC Pemuda Tani Indonesia, Kabupaten Mandailing Natal, Ahmad Riski Pane.

Selain merendam rumah-rumah warga, banjir juga membuat Jalan Lintas Sumatera tergenang. Hal ini memicu kemacetan panjang bagi kendaraan yang melintas dari Sumatera Utara menuju Sumatera Barat maupun sebaliknya.

"Warga juga terpaksa mengungsi ketempat yang aman," ujarnya.

Hingga saat ini para warga yang ada dibeberapa desa tersebut masih berjaga-jaga mengantisipasi terjadinya banjir susulan. DPD Pemuda Tani Indonesia Sumatera Utara meminta kepada pemerintah Kabupeten Mandailing Natal agar cepat tanggap dalam menghadapi bencana dan serius memantau saluran-saluran air.

"Karena banjir ini juga selain merendam pemukiman bahkan lahan pertanianpun tidak menutup kemungkinan akan terendam banjir yang membuat kerugian kepada petani," pungkasnya.