Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di kawasan perairan Pulau Laki, Kepulauan Seribu dipiloti oleh Kapten Afwan, pensiunan TNI Angkatan Udara yang dikenal sebagai sosok agamis. Ia didampingi Kopilot Diego Mamahit, sosok yang juga disebut memiliki pribadi yang ramah dan santun.
Foto keduanya saat berswafoto di kokpit pesawat kini menghiasi berbagai media massa. Terlihat senyum lepas dari sosok Diego Mahamit, sedangkan Kapten Afwan terlihat sedang berkomunikasi dan memakai lobe.
Sekilas tentang sosok Afwan
Afwan, kapten Pesawat Sriwijaya Air SJY-182 yang hilang adalah purnawirawan TNI Angkatan Udara (AU) yang kemudian jadi pilot pesawat komersil.
"Iya betul, purna tugas tahun 1998," ucap Kadispenau Marsma TNI Indan Gilang, Sabtu (9/1).
Afwan pun dikenal memiliki kepribadian baik dan santun di lingkungan rumahnya, Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
Warga juga mengenalnya sering memberikam ceramah tausyiah di masjid, kata Ketua RT Agus Pramudibyo.
Terakhir, Agus bertemu Afwan saat sedang membagikan makanan usai prosesi aqiqah salah satu warga. Dia sampai menawarkan untuk memayungi saya karena hujan saat itu.
Sosok Diego
Diego Mamahit, kopilot Sriwijaya SJY182, sosok yang loyal dan ramah. Hal ini diungkapkan Alfred, salah seorang teman sekolah Diego Mamahit.
Menurut Alfred, saat masih bersekolah, Diego dikenal sebagai anak yang santun dan ramah, friendly.
Diego merupakan lulusan SMAN 5 Bekasi tahun 2005. Ketika di bangku SMA, Diego memilih jurusan IPS dan berada di kelas Sos 5.
Hingga Minggu (10/1), pukul 10.01WIB, jasad Afwan dan para penumpang pesawat lainnya belum ditemukan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved