Upaya membuat kegaduhan di dunia maya itu, menurut Sani hanya akan menjatuhkan kredibilitas Jokowi.
\"Jokowi itu pemimpin Indonesia. Kalau dia memang bekerja, tak perlu ada pencitraan yang kelewat batas sampai menggadaikan persatuan Indonesia,\" lanjut Sani.
Menjelang pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI untuk periode kedua, menurut Sani, perang di media sosial terus berlangsung.
\"Itu semua untuk apa, hai para buzzer pendukung pemerintah? Kok masih suka mengobok-obok suasana? Awas nanti jadi boomerang untuk Jokowi,\" demikian Sani. [R]
" itemprop="description"/>Upaya membuat kegaduhan di dunia maya itu, menurut Sani hanya akan menjatuhkan kredibilitas Jokowi.
\"Jokowi itu pemimpin Indonesia. Kalau dia memang bekerja, tak perlu ada pencitraan yang kelewat batas sampai menggadaikan persatuan Indonesia,\" lanjut Sani.
Menjelang pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI untuk periode kedua, menurut Sani, perang di media sosial terus berlangsung.
\"Itu semua untuk apa, hai para buzzer pendukung pemerintah? Kok masih suka mengobok-obok suasana? Awas nanti jadi boomerang untuk Jokowi,\" demikian Sani. [R]
"/>Upaya membuat kegaduhan di dunia maya itu, menurut Sani hanya akan menjatuhkan kredibilitas Jokowi.
\"Jokowi itu pemimpin Indonesia. Kalau dia memang bekerja, tak perlu ada pencitraan yang kelewat batas sampai menggadaikan persatuan Indonesia,\" lanjut Sani.
Menjelang pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI untuk periode kedua, menurut Sani, perang di media sosial terus berlangsung.
\"Itu semua untuk apa, hai para buzzer pendukung pemerintah? Kok masih suka mengobok-obok suasana? Awas nanti jadi boomerang untuk Jokowi,\" demikian Sani. [R]
"/>
Meski telah diisyaratkan untuk membubarkan diri, namun para buzzer pendukung Presiden Joko Widodo masih terus menebar berita dan sengaja membuat gaduh di tengah-tengah masyarakat.
"Kan sudah dikasih isyarat dari Moeldoko untuk bubar, kok masih terus menebar berita hoax dan membuat gaduh?" kata Ketua GNPF Kota Binjai, Abdul Sani Fattah kepada Kantor Berita RMOLSumut, Kamis (10/10).
Upaya membuat kegaduhan di dunia maya itu, menurut Sani hanya akan menjatuhkan kredibilitas Jokowi.
"Jokowi itu pemimpin Indonesia. Kalau dia memang bekerja, tak perlu ada pencitraan yang kelewat batas sampai menggadaikan persatuan Indonesia," lanjut Sani.
Menjelang pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI untuk periode kedua, menurut Sani, perang di media sosial terus berlangsung.
"Itu semua untuk apa, hai para buzzer pendukung pemerintah? Kok masih suka mengobok-obok suasana? Awas nanti jadi boomerang untuk Jokowi," demikian Sani. [R]
Meski telah diisyaratkan untuk membubarkan diri, namun para buzzer pendukung Presiden Joko Widodo masih terus menebar berita dan sengaja membuat gaduh di tengah-tengah masyarakat.
"Kan sudah dikasih isyarat dari Moeldoko untuk bubar, kok masih terus menebar berita hoax dan membuat gaduh?" kata Ketua GNPF Kota Binjai, Abdul Sani Fattah kepada Kantor Berita RMOLSumut, Kamis (10/10).
Upaya membuat kegaduhan di dunia maya itu, menurut Sani hanya akan menjatuhkan kredibilitas Jokowi.
"Jokowi itu pemimpin Indonesia. Kalau dia memang bekerja, tak perlu ada pencitraan yang kelewat batas sampai menggadaikan persatuan Indonesia," lanjut Sani.
Menjelang pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI untuk periode kedua, menurut Sani, perang di media sosial terus berlangsung.
"Itu semua untuk apa, hai para buzzer pendukung pemerintah? Kok masih suka mengobok-obok suasana? Awas nanti jadi boomerang untuk Jokowi," demikian Sani.
© Copyright 2024, All Rights Reserved