Upaya pemerintah meringankan beban pinjaman di tengah pandemik Covid-19 memunculkan korban baru yakni mereka yang ingin mendapatkan pinjaman. Sebab, saat ini dipastikan meminjam bukanlah cara jitu dalam menggerakkan ekonomi yang mayoritas dipastikan mengalami kelumpuhan. Salah satu korban adalah masyarakat yang ingin mendapatkan pinjaman untuk memiliki rumah hunian. Permasalahan yang muncul dikarenakan Bank yang tidak mau mencairkan KPR Rumah Subsidi. "Nah dalam konteks ini memang pada dasarnya tidak bisa disalahkan Bank-nya saja. Alasan mendasar yang membuat Bank itu sulit untuk mencairkan karena Bank saat ini lebih fokus kepada restrukturisasi pinjaman debitur sebelumnya," kata pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin, Senin (4/5). Sesuai dengan arahan Presiden ada resiko jika mencairkan kredit saat ini. Yakni potensi akan terganggunya cash flow debitur nantinya dikarenakan kondisi ekonomi yang sejauh ini masih terbebani dengan penyebaran covid 19. "Nah bicara konteks penyebaran covid 19 ini juga berbicara mengenai bagaimana caranya agar masyarakat miskin yang mendapatkan skala prioritas untuk menerima bantuan. Nah bisa saja nantinya hal ini akan memicu terjadinya pengalihan anggaran pemerinta di semua pos pengeluaran yang ditujukan untuk melawan penyebaran corona," ujarnya. Dalam kebijakan yang lebih besar tersebut, anggaran PUPR bisa saja mengalami gangguan sehingga membuat penyaluran KPR bersubsidi juga terganggu. Ini merupakan buah dari penybaran covid 19 yang menganggu semua lini usaha termasuk penyaluran KPR bersubsidi.[R]
Upaya pemerintah meringankan beban pinjaman di tengah pandemik Covid-19 memunculkan korban baru yakni mereka yang ingin mendapatkan pinjaman. Sebab, saat ini dipastikan meminjam bukanlah cara jitu dalam menggerakkan ekonomi yang mayoritas dipastikan mengalami kelumpuhan. Salah satu korban adalah masyarakat yang ingin mendapatkan pinjaman untuk memiliki rumah hunian. Permasalahan yang muncul dikarenakan Bank yang tidak mau mencairkan KPR Rumah Subsidi. "Nah dalam konteks ini memang pada dasarnya tidak bisa disalahkan Bank-nya saja. Alasan mendasar yang membuat Bank itu sulit untuk mencairkan karena Bank saat ini lebih fokus kepada restrukturisasi pinjaman debitur sebelumnya," kata pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin, Senin (4/5). Sesuai dengan arahan Presiden ada resiko jika mencairkan kredit saat ini. Yakni potensi akan terganggunya cash flow debitur nantinya dikarenakan kondisi ekonomi yang sejauh ini masih terbebani dengan penyebaran covid 19. "Nah bicara konteks penyebaran covid 19 ini juga berbicara mengenai bagaimana caranya agar masyarakat miskin yang mendapatkan skala prioritas untuk menerima bantuan. Nah bisa saja nantinya hal ini akan memicu terjadinya pengalihan anggaran pemerinta di semua pos pengeluaran yang ditujukan untuk melawan penyebaran corona," ujarnya. Dalam kebijakan yang lebih besar tersebut, anggaran PUPR bisa saja mengalami gangguan sehingga membuat penyaluran KPR bersubsidi juga terganggu. Ini merupakan buah dari penybaran covid 19 yang menganggu semua lini usaha termasuk penyaluran KPR bersubsidi.© Copyright 2024, All Rights Reserved