Penyusunan kebijakan untuk kalangan penyandang disabilitas harus melibatkan orang yang tepat. Dengan demikian, kebijakan-kebijakan yang dirumuskan benar-benar tepat sasaran. Pernyataan ini diungkap dr Sri Melati, salah seorang guru pengajar di Yayasan Pendidikan Dwituna Harapan Baru, Jalan KL Yos Sudarso LK XI No 84 Medan Barat saat menerima kunjungan Bobby Nasution, Senin (10/2/2020). Bakal Calon Walikota Medan tahun 2020-2024 ini diterima langsung pengelola yayasan, Lodiana Ayu S.Psi, M. Psi, Marilyn Lievani, Lindawati Agustin Kwa, Ricky Darmawan, Eti Saragih, dan Sri Melati. "Misalnya yang kami terima tongkat untuk penderita struk. Tidak membantu saya menjadi able atau bisa melihat melalui rasa. Karena tongkat yang menjadikan saya able," katanya mencontohkan. Begitu juga saat memberi kursi roda. Kursi roda yang diberikan tidak khusus bagi penyandang disabilitas, namun untuk rumah sakit. Marilyn juga mengeluhkan terkait fasilitas publik lain yang tidak ramah pada kaum disabilitas. "Kita tidak mau di PHP (pemberi harapan palsu, red) lagi. Jika Bang Bobby nanti jadi Walikota Medan, masuk pemerintahan, tolong beri kepedulian pada difable. Kita berharap, setiap pembuatan kebijakan kita dilibatkan," tuturnya. Pada kesempatan ini, Bobby Nasution mengakui kedatangan dirinya ke yayasan ini lantaran punya hajat untuk menjadi Bakal Calon Walikota Medan. "Kami datang bukan untuk memberikan janji. Tapi mengajak semua pihak berkolaborasi untuk mencari solusi mengatasi permasalahan di Kota Medan," tutur mantan Manajer Medan Jaya ini. Dia berharap, melalui kolaborasi, dia bisa mendapatkan program-program yang tepat sasaran. "Kedatangan saya lebih mendengar, ternyata banyak kebijakan yang tanpa melibatkan subjek langsung. Dari sini saya jadi mengetahui apa yang dibutuhkan teman-teman difable. Jadi nanti kita buat program tidak salah sasaran. Makanya mendengarkan langsung," ucapnya.[R]
Penyusunan kebijakan untuk kalangan penyandang disabilitas harus melibatkan orang yang tepat. Dengan demikian, kebijakan-kebijakan yang dirumuskan benar-benar tepat sasaran. Pernyataan ini diungkap dr Sri Melati, salah seorang guru pengajar di Yayasan Pendidikan Dwituna Harapan Baru, Jalan KL Yos Sudarso LK XI No 84 Medan Barat saat menerima kunjungan Bobby Nasution, Senin (10/2/2020). Bakal Calon Walikota Medan tahun 2020-2024 ini diterima langsung pengelola yayasan, Lodiana Ayu S.Psi, M. Psi, Marilyn Lievani, Lindawati Agustin Kwa, Ricky Darmawan, Eti Saragih, dan Sri Melati. "Misalnya yang kami terima tongkat untuk penderita struk. Tidak membantu saya menjadi able atau bisa melihat melalui rasa. Karena tongkat yang menjadikan saya able," katanya mencontohkan. Begitu juga saat memberi kursi roda. Kursi roda yang diberikan tidak khusus bagi penyandang disabilitas, namun untuk rumah sakit. Marilyn juga mengeluhkan terkait fasilitas publik lain yang tidak ramah pada kaum disabilitas. "Kita tidak mau di PHP (pemberi harapan palsu, red) lagi. Jika Bang Bobby nanti jadi Walikota Medan, masuk pemerintahan, tolong beri kepedulian pada difable. Kita berharap, setiap pembuatan kebijakan kita dilibatkan," tuturnya. Pada kesempatan ini, Bobby Nasution mengakui kedatangan dirinya ke yayasan ini lantaran punya hajat untuk menjadi Bakal Calon Walikota Medan. "Kami datang bukan untuk memberikan janji. Tapi mengajak semua pihak berkolaborasi untuk mencari solusi mengatasi permasalahan di Kota Medan," tutur mantan Manajer Medan Jaya ini. Dia berharap, melalui kolaborasi, dia bisa mendapatkan program-program yang tepat sasaran. "Kedatangan saya lebih mendengar, ternyata banyak kebijakan yang tanpa melibatkan subjek langsung. Dari sini saya jadi mengetahui apa yang dibutuhkan teman-teman difable. Jadi nanti kita buat program tidak salah sasaran. Makanya mendengarkan langsung," ucapnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved