Dahnil menambahkan, pimpinan UGM telah berubah seperti rezim politik yang anti-perbedaan.
\"Saya sesalkan bila civitas akademika, para fakulti berdiam diri terhadap laku pimpinan UGM yang anti-diversity, berlaku bak rezim politik terkait pelarangan terhadap Ustaz Abdul Somad,\" tuturnya.
\"Saya berasumsi seluruh civitas akademika dan fakulti di UGM kehilangan otoritas moral sebagai intelektual,\" lanjutnya.
Lebih lanjut Dahnil mengatakan, UGM telah kehilangan identitasnya sebagai university yang merupakan rumah di mana persemaian perbagai pemikiran lahir, dan beradu satu dengan lainnya.
\"Bila tak bersepakat dengan satu pemikiran, maka adu dengan pemikiran lain. Bukan, justru bertindak represif melarang intelektual seperti Ustaz Abdul Somad menyampaikan gagasannya di UGM,\" pungkasnya.[R]
" itemprop="description"/>Dahnil menambahkan, pimpinan UGM telah berubah seperti rezim politik yang anti-perbedaan.
\"Saya sesalkan bila civitas akademika, para fakulti berdiam diri terhadap laku pimpinan UGM yang anti-diversity, berlaku bak rezim politik terkait pelarangan terhadap Ustaz Abdul Somad,\" tuturnya.
\"Saya berasumsi seluruh civitas akademika dan fakulti di UGM kehilangan otoritas moral sebagai intelektual,\" lanjutnya.
Lebih lanjut Dahnil mengatakan, UGM telah kehilangan identitasnya sebagai university yang merupakan rumah di mana persemaian perbagai pemikiran lahir, dan beradu satu dengan lainnya.
\"Bila tak bersepakat dengan satu pemikiran, maka adu dengan pemikiran lain. Bukan, justru bertindak represif melarang intelektual seperti Ustaz Abdul Somad menyampaikan gagasannya di UGM,\" pungkasnya.[R]
"/>Dahnil menambahkan, pimpinan UGM telah berubah seperti rezim politik yang anti-perbedaan.
\"Saya sesalkan bila civitas akademika, para fakulti berdiam diri terhadap laku pimpinan UGM yang anti-diversity, berlaku bak rezim politik terkait pelarangan terhadap Ustaz Abdul Somad,\" tuturnya.
\"Saya berasumsi seluruh civitas akademika dan fakulti di UGM kehilangan otoritas moral sebagai intelektual,\" lanjutnya.
Lebih lanjut Dahnil mengatakan, UGM telah kehilangan identitasnya sebagai university yang merupakan rumah di mana persemaian perbagai pemikiran lahir, dan beradu satu dengan lainnya.
\"Bila tak bersepakat dengan satu pemikiran, maka adu dengan pemikiran lain. Bukan, justru bertindak represif melarang intelektual seperti Ustaz Abdul Somad menyampaikan gagasannya di UGM,\" pungkasnya.[R]
"/>