Dari keterangan saksi, lanjut Suhaji, sudah bisa menjadi bukti awal KPK untuk segera mendalami keterlibatan pihak-pihak lain dalam kasus yang menyeret Gubernur non aktif Irwandi Yusuf.
\"Sudah jelas dalam keterangan saksi bahwa ada nama-nama lain yang muncul dalam kasus itu dan itu bisa menjadi bukti awal KPK untuk sesegera mungkin melakukan pengembangan kan,\" ucap Aji sapaan akrabnya.
Poin yang terpenting, sambungnya lagi, dari keterangan saksi adalah segala bentuk penyerahan uang yang dilakukannya bertujuan agar perusahaan Dedi dimenangkan dalam lelang proyek infrastruktur.
Dia berharap KPK benar-benar membongkar siapa saja yang terlibat dalam kasus yang merugikan rakyat Aceh tersebut.
\"kita yakin dengan kinerja KPK, berdoa saja semoga siapa yang terlibat dapat diseret KPK ke jeruji besi,\" pungkasnya." itemprop="description"/>
Dari keterangan saksi, lanjut Suhaji, sudah bisa menjadi bukti awal KPK untuk segera mendalami keterlibatan pihak-pihak lain dalam kasus yang menyeret Gubernur non aktif Irwandi Yusuf.
\"Sudah jelas dalam keterangan saksi bahwa ada nama-nama lain yang muncul dalam kasus itu dan itu bisa menjadi bukti awal KPK untuk sesegera mungkin melakukan pengembangan kan,\" ucap Aji sapaan akrabnya.
Poin yang terpenting, sambungnya lagi, dari keterangan saksi adalah segala bentuk penyerahan uang yang dilakukannya bertujuan agar perusahaan Dedi dimenangkan dalam lelang proyek infrastruktur.
Dia berharap KPK benar-benar membongkar siapa saja yang terlibat dalam kasus yang merugikan rakyat Aceh tersebut.
\"kita yakin dengan kinerja KPK, berdoa saja semoga siapa yang terlibat dapat diseret KPK ke jeruji besi,\" pungkasnya."/>
Dari keterangan saksi, lanjut Suhaji, sudah bisa menjadi bukti awal KPK untuk segera mendalami keterlibatan pihak-pihak lain dalam kasus yang menyeret Gubernur non aktif Irwandi Yusuf.
\"Sudah jelas dalam keterangan saksi bahwa ada nama-nama lain yang muncul dalam kasus itu dan itu bisa menjadi bukti awal KPK untuk sesegera mungkin melakukan pengembangan kan,\" ucap Aji sapaan akrabnya.
Poin yang terpenting, sambungnya lagi, dari keterangan saksi adalah segala bentuk penyerahan uang yang dilakukannya bertujuan agar perusahaan Dedi dimenangkan dalam lelang proyek infrastruktur.
Dia berharap KPK benar-benar membongkar siapa saja yang terlibat dalam kasus yang merugikan rakyat Aceh tersebut.
\"kita yakin dengan kinerja KPK, berdoa saja semoga siapa yang terlibat dapat diseret KPK ke jeruji besi,\" pungkasnya."/>
Aktivis anti korupsi Muhammad Suhaji meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menelusuri keterlibatan anggota DPR RI Fraksi PKS Nasir Djamil, yang namanya tersebut dalam sidang kasus yang sedang dihadapi Gubernur Aceh non aktif Irwandi Yusuf.
Munculnya namanya politisi PKS Aceh itu terungkap saat Dedi bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (11/2) beberapa waktu lalu.
"Dalam persidangan sudah dijelaskan saksi yaitu Direktur PT Kenpura Alam Nangro Dedi Mulyadi mengaku pernah menyerahkan uang Rp 1 miliar kepada anggota DPR RI Nasir Djamil, itu harus diusut kenapa bisa ada penyerahan uang dan untuk apa uang itu?," katanya kepada awak media, Selasa (12/02/2019).
Dari keterangan saksi, lanjut Suhaji, sudah bisa menjadi bukti awal KPK untuk segera mendalami keterlibatan pihak-pihak lain dalam kasus yang menyeret Gubernur non aktif Irwandi Yusuf.
"Sudah jelas dalam keterangan saksi bahwa ada nama-nama lain yang muncul dalam kasus itu dan itu bisa menjadi bukti awal KPK untuk sesegera mungkin melakukan pengembangan kan," ucap Aji sapaan akrabnya.
Poin yang terpenting, sambungnya lagi, dari keterangan saksi adalah segala bentuk penyerahan uang yang dilakukannya bertujuan agar perusahaan Dedi dimenangkan dalam lelang proyek infrastruktur.
Dia berharap KPK benar-benar membongkar siapa saja yang terlibat dalam kasus yang merugikan rakyat Aceh tersebut.
"kita yakin dengan kinerja KPK, berdoa saja semoga siapa yang terlibat dapat diseret KPK ke jeruji besi," pungkasnya.
Aktivis anti korupsi Muhammad Suhaji meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menelusuri keterlibatan anggota DPR RI Fraksi PKS Nasir Djamil, yang namanya tersebut dalam sidang kasus yang sedang dihadapi Gubernur Aceh non aktif Irwandi Yusuf.
Munculnya namanya politisi PKS Aceh itu terungkap saat Dedi bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (11/2) beberapa waktu lalu.
"Dalam persidangan sudah dijelaskan saksi yaitu Direktur PT Kenpura Alam Nangro Dedi Mulyadi mengaku pernah menyerahkan uang Rp 1 miliar kepada anggota DPR RI Nasir Djamil, itu harus diusut kenapa bisa ada penyerahan uang dan untuk apa uang itu?," katanya kepada awak media, Selasa (12/02/2019).
Dari keterangan saksi, lanjut Suhaji, sudah bisa menjadi bukti awal KPK untuk segera mendalami keterlibatan pihak-pihak lain dalam kasus yang menyeret Gubernur non aktif Irwandi Yusuf.
"Sudah jelas dalam keterangan saksi bahwa ada nama-nama lain yang muncul dalam kasus itu dan itu bisa menjadi bukti awal KPK untuk sesegera mungkin melakukan pengembangan kan," ucap Aji sapaan akrabnya.
Poin yang terpenting, sambungnya lagi, dari keterangan saksi adalah segala bentuk penyerahan uang yang dilakukannya bertujuan agar perusahaan Dedi dimenangkan dalam lelang proyek infrastruktur.
Dia berharap KPK benar-benar membongkar siapa saja yang terlibat dalam kasus yang merugikan rakyat Aceh tersebut.
"kita yakin dengan kinerja KPK, berdoa saja semoga siapa yang terlibat dapat diseret KPK ke jeruji besi," pungkasnya.