Diskresi atau hak istimewa dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartaro yang mendukung Musa Rajekshah maju sebagai calon Ketua DPD Golkar Sumut akan masuk dalam tata tertib Musda X Golkar Sumatera Utara 2020. Hal ini untuk memudahkan sosok yang kini menjabat Wakil Gubernur Sumatera Utara tersebut dalam bertarung untuk memperebutkan kursi nomor 1 di Golkar Sumatera Utara. "Dengan diskresi itu, maka pastilah semua setuju Ijeck maju, karena itu menyangkut dari Ketua Umum," katanya kepada RMOLSumut, Selasa (28/7). Rolel tidak membantah, hak diskresi kepada Ijeck merupakan hak istimewa dari seorang ketua umum Airlangga untuk mendukungnya. Karena itulah menurutnya diskresi ini harus diterjemahkan dalam tatib yang akan dibacakan dalam Musda X Golkar Sumut tersebut. "Semua aturan yang ada dalam AD/ART, juklak dan lainnya soal syarat pencalonan itu akan diterjemahkan dalam tatib. Nah, itulah nanti perlunya diskresi dimasukkan dalam tatibnya, supaya apa yang tercantum dalam aturan-aturan tersebut bisa diterima karena ada diskresi dari Ketum," ujarnya. Terkait koordinasi antara panitia dengan DPP Golkar, Rolel mengatakan pihaknya melakukan koordinasi dengan hakim yang ditunjuk oleh Mahkamah Partai. "Memang ada disebutkan seluruh tahapan persiapan musda dibawah pengawasan mahkamah partai. Nah, mahkamah partai sudah menunjuk hakim pengawas. Jadi ke hakim pengawas itulah kami berkoordinasi," sebutnya. Namun Rolel mengaku tidak mengetahui nama hakim pengawas yang ditugaskan Mahkamah Partai untuk mengawasi persiapan-persiapan Musda X Golkar Sumut tersebut. "Namanya saya lupa, karena yang berkoordinasi dengan dia itu pak Sangkot ketua panitia," pungkasnya.[R]
Diskresi atau hak istimewa dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartaro yang mendukung Musa Rajekshah maju sebagai calon Ketua DPD Golkar Sumut akan masuk dalam tata tertib Musda X Golkar Sumatera Utara 2020. Hal ini untuk memudahkan sosok yang kini menjabat Wakil Gubernur Sumatera Utara tersebut dalam bertarung untuk memperebutkan kursi nomor 1 di Golkar Sumatera Utara. "Dengan diskresi itu, maka pastilah semua setuju Ijeck maju, karena itu menyangkut dari Ketua Umum," katanya kepada RMOLSumut, Selasa (28/7). Rolel tidak membantah, hak diskresi kepada Ijeck merupakan hak istimewa dari seorang ketua umum Airlangga untuk mendukungnya. Karena itulah menurutnya diskresi ini harus diterjemahkan dalam tatib yang akan dibacakan dalam Musda X Golkar Sumut tersebut. "Semua aturan yang ada dalam AD/ART, juklak dan lainnya soal syarat pencalonan itu akan diterjemahkan dalam tatib. Nah, itulah nanti perlunya diskresi dimasukkan dalam tatibnya, supaya apa yang tercantum dalam aturan-aturan tersebut bisa diterima karena ada diskresi dari Ketum," ujarnya. Terkait koordinasi antara panitia dengan DPP Golkar, Rolel mengatakan pihaknya melakukan koordinasi dengan hakim yang ditunjuk oleh Mahkamah Partai. "Memang ada disebutkan seluruh tahapan persiapan musda dibawah pengawasan mahkamah partai. Nah, mahkamah partai sudah menunjuk hakim pengawas. Jadi ke hakim pengawas itulah kami berkoordinasi," sebutnya. Namun Rolel mengaku tidak mengetahui nama hakim pengawas yang ditugaskan Mahkamah Partai untuk mengawasi persiapan-persiapan Musda X Golkar Sumut tersebut. "Namanya saya lupa, karena yang berkoordinasi dengan dia itu pak Sangkot ketua panitia," pungkasnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved