Atas kondisi tersebut, Toto mengatakan idealnya mereka dapat ditempatkan pada setiap titik-titik keramaian seperti pusat-pusat berkumpulnya kapal-kapal tersebut.
\"Karena dalam situasi darurat, kita pasti bicara respon time. Secepat mungkin kita dapat informasi dan secepat mungkin kita bisa tiba di lokasi, karena semakin singkat waktu kita menjangkau lokasi semakin besar potensi korban dapat diselamatkan,\" sebutnya.
Selain berfungsi sebagai pencari dan penyelamat, pihaknya menurut Toto juga memiliki peran penting untuk selalu mensosialisasikan agar seluruh kapal-kapal pengangkut penumpang disana selalu mematuhi aturan soal perlengkapan keselamatan seperti jaket pelampung.
\"Kami tentu sangat ingin agar seluruh kapal penumpang melengkapi jaket pelampung (life jacket), jadi meskipun sewaktu-waktu kapal tenggelam mereka masih bisa mengapung,\" pungkasnya." itemprop="description"/>
Atas kondisi tersebut, Toto mengatakan idealnya mereka dapat ditempatkan pada setiap titik-titik keramaian seperti pusat-pusat berkumpulnya kapal-kapal tersebut.
\"Karena dalam situasi darurat, kita pasti bicara respon time. Secepat mungkin kita dapat informasi dan secepat mungkin kita bisa tiba di lokasi, karena semakin singkat waktu kita menjangkau lokasi semakin besar potensi korban dapat diselamatkan,\" sebutnya.
Selain berfungsi sebagai pencari dan penyelamat, pihaknya menurut Toto juga memiliki peran penting untuk selalu mensosialisasikan agar seluruh kapal-kapal pengangkut penumpang disana selalu mematuhi aturan soal perlengkapan keselamatan seperti jaket pelampung.
\"Kami tentu sangat ingin agar seluruh kapal penumpang melengkapi jaket pelampung (life jacket), jadi meskipun sewaktu-waktu kapal tenggelam mereka masih bisa mengapung,\" pungkasnya."/>
Atas kondisi tersebut, Toto mengatakan idealnya mereka dapat ditempatkan pada setiap titik-titik keramaian seperti pusat-pusat berkumpulnya kapal-kapal tersebut.
\"Karena dalam situasi darurat, kita pasti bicara respon time. Secepat mungkin kita dapat informasi dan secepat mungkin kita bisa tiba di lokasi, karena semakin singkat waktu kita menjangkau lokasi semakin besar potensi korban dapat diselamatkan,\" sebutnya.
Selain berfungsi sebagai pencari dan penyelamat, pihaknya menurut Toto juga memiliki peran penting untuk selalu mensosialisasikan agar seluruh kapal-kapal pengangkut penumpang disana selalu mematuhi aturan soal perlengkapan keselamatan seperti jaket pelampung.
\"Kami tentu sangat ingin agar seluruh kapal penumpang melengkapi jaket pelampung (life jacket), jadi meskipun sewaktu-waktu kapal tenggelam mereka masih bisa mengapung,\" pungkasnya."/>
Status Danau Toba yang resmi menjadi salah satu destinasi wisata unggulan menuntut adanya dukungan dari berbagai sisi, salah satunya yakni dukungan terhadap penanganan atas kejadian tidak terduga seperti kecelakaan transportasi di danau. Dukungan ini menjadi sangat penting mengingat angka kecelakaan di danau berpotensi naik seiring meningkatnya aktifitas wisata maupun transportasi disana.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Medan, Toto Mulyono mengatakan saat ini mereka sudah memiliki fasilitas gedung pos pencarian dan pertolongan (Search and rescue/SAR) termasuk peralatan yang berada di Ajibata, Kabupaten Toba Samosir. Meski dari sisi fasilitas sudah memadai, namun dari sisi jumlah pos menurutnya masih belum ideal mengingat Danau Toba yang sangat luas dan mencakup 7 kabupaten.
"Kesibukan sarana transportasi di Danau Toba juga semakin meningkat, tercatat saat ini ada sekitar 325 kapal yang beroperasi termasuk kapal tradisional," ujarnya dalam acara Coffe Morning bersama jurnalis di Medan, Jumat (19/7/2019).
Atas kondisi tersebut, Toto mengatakan idealnya mereka dapat ditempatkan pada setiap titik-titik keramaian seperti pusat-pusat berkumpulnya kapal-kapal tersebut.
"Karena dalam situasi darurat, kita pasti bicara respon time. Secepat mungkin kita dapat informasi dan secepat mungkin kita bisa tiba di lokasi, karena semakin singkat waktu kita menjangkau lokasi semakin besar potensi korban dapat diselamatkan," sebutnya.
Selain berfungsi sebagai pencari dan penyelamat, pihaknya menurut Toto juga memiliki peran penting untuk selalu mensosialisasikan agar seluruh kapal-kapal pengangkut penumpang disana selalu mematuhi aturan soal perlengkapan keselamatan seperti jaket pelampung.
"Kami tentu sangat ingin agar seluruh kapal penumpang melengkapi jaket pelampung (life jacket), jadi meskipun sewaktu-waktu kapal tenggelam mereka masih bisa mengapung," pungkasnya.
Status Danau Toba yang resmi menjadi salah satu destinasi wisata unggulan menuntut adanya dukungan dari berbagai sisi, salah satunya yakni dukungan terhadap penanganan atas kejadian tidak terduga seperti kecelakaan transportasi di danau. Dukungan ini menjadi sangat penting mengingat angka kecelakaan di danau berpotensi naik seiring meningkatnya aktifitas wisata maupun transportasi disana.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Medan, Toto Mulyono mengatakan saat ini mereka sudah memiliki fasilitas gedung pos pencarian dan pertolongan (Search and rescue/SAR) termasuk peralatan yang berada di Ajibata, Kabupaten Toba Samosir. Meski dari sisi fasilitas sudah memadai, namun dari sisi jumlah pos menurutnya masih belum ideal mengingat Danau Toba yang sangat luas dan mencakup 7 kabupaten.
"Kesibukan sarana transportasi di Danau Toba juga semakin meningkat, tercatat saat ini ada sekitar 325 kapal yang beroperasi termasuk kapal tradisional," ujarnya dalam acara Coffe Morning bersama jurnalis di Medan, Jumat (19/7/2019).
Atas kondisi tersebut, Toto mengatakan idealnya mereka dapat ditempatkan pada setiap titik-titik keramaian seperti pusat-pusat berkumpulnya kapal-kapal tersebut.
"Karena dalam situasi darurat, kita pasti bicara respon time. Secepat mungkin kita dapat informasi dan secepat mungkin kita bisa tiba di lokasi, karena semakin singkat waktu kita menjangkau lokasi semakin besar potensi korban dapat diselamatkan," sebutnya.
Selain berfungsi sebagai pencari dan penyelamat, pihaknya menurut Toto juga memiliki peran penting untuk selalu mensosialisasikan agar seluruh kapal-kapal pengangkut penumpang disana selalu mematuhi aturan soal perlengkapan keselamatan seperti jaket pelampung.
"Kami tentu sangat ingin agar seluruh kapal penumpang melengkapi jaket pelampung (life jacket), jadi meskipun sewaktu-waktu kapal tenggelam mereka masih bisa mengapung," pungkasnya.