\"Kita melokalisir agar tidak ada pengiriman babi ke luar Sumatera Utara. Sehingga babi yang terkena kolera babi tidak menularkan penyakitnya ke daerah lain,\" katanya usai menerima Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI, di Ruang Rapat Khairuddin Nasution, Lantai 8, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30, Medan, Jumat (22/11).
Gubernur Edy Rahmayadi mengatakan, Pemprov Sumut sekarang sedang menyosialisasikan kepada peternak-peternak babi agar memberikan bangkai babinya kepada tim yang dibentuk di tiap-tiap kecamatan yang mayoritas masyarakatnya memelihara babi. Selanjutnya bangkai tersebut akan dimusnahkan.
“Kita sudah bentuk tim untuk menangani ini, kalau ada peternak yang babinya mati serahkan bangkainya kepada tim kami yang ada di daerah, jangan dibuang sembarang. Tim ini juga patroli mencegah orang membuang bangkai babi sembarangan,” tegas Edy.
Edy Rahmayadi juga prihatin bila wabah ini sulit dihentikan karena tidak sedikit masyarakatnya yang bergantung pada peternakan babi. Karena pada umumnya di Sumatera Utara, usaha peternakan babi oleh warga dilakukan sebagai bagian dari investasi keluarga.
\"Makanya saya sedang berfikir agar kasus ini tidak sampai membuat kondisi sosial menjadi gaduh,\" pungkasnya.[R]
" itemprop="description"/>\"Kita melokalisir agar tidak ada pengiriman babi ke luar Sumatera Utara. Sehingga babi yang terkena kolera babi tidak menularkan penyakitnya ke daerah lain,\" katanya usai menerima Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI, di Ruang Rapat Khairuddin Nasution, Lantai 8, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30, Medan, Jumat (22/11).
Gubernur Edy Rahmayadi mengatakan, Pemprov Sumut sekarang sedang menyosialisasikan kepada peternak-peternak babi agar memberikan bangkai babinya kepada tim yang dibentuk di tiap-tiap kecamatan yang mayoritas masyarakatnya memelihara babi. Selanjutnya bangkai tersebut akan dimusnahkan.
“Kita sudah bentuk tim untuk menangani ini, kalau ada peternak yang babinya mati serahkan bangkainya kepada tim kami yang ada di daerah, jangan dibuang sembarang. Tim ini juga patroli mencegah orang membuang bangkai babi sembarangan,” tegas Edy.
Edy Rahmayadi juga prihatin bila wabah ini sulit dihentikan karena tidak sedikit masyarakatnya yang bergantung pada peternakan babi. Karena pada umumnya di Sumatera Utara, usaha peternakan babi oleh warga dilakukan sebagai bagian dari investasi keluarga.
\"Makanya saya sedang berfikir agar kasus ini tidak sampai membuat kondisi sosial menjadi gaduh,\" pungkasnya.[R]
"/>\"Kita melokalisir agar tidak ada pengiriman babi ke luar Sumatera Utara. Sehingga babi yang terkena kolera babi tidak menularkan penyakitnya ke daerah lain,\" katanya usai menerima Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI, di Ruang Rapat Khairuddin Nasution, Lantai 8, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30, Medan, Jumat (22/11).
Gubernur Edy Rahmayadi mengatakan, Pemprov Sumut sekarang sedang menyosialisasikan kepada peternak-peternak babi agar memberikan bangkai babinya kepada tim yang dibentuk di tiap-tiap kecamatan yang mayoritas masyarakatnya memelihara babi. Selanjutnya bangkai tersebut akan dimusnahkan.
“Kita sudah bentuk tim untuk menangani ini, kalau ada peternak yang babinya mati serahkan bangkainya kepada tim kami yang ada di daerah, jangan dibuang sembarang. Tim ini juga patroli mencegah orang membuang bangkai babi sembarangan,” tegas Edy.
Edy Rahmayadi juga prihatin bila wabah ini sulit dihentikan karena tidak sedikit masyarakatnya yang bergantung pada peternakan babi. Karena pada umumnya di Sumatera Utara, usaha peternakan babi oleh warga dilakukan sebagai bagian dari investasi keluarga.
\"Makanya saya sedang berfikir agar kasus ini tidak sampai membuat kondisi sosial menjadi gaduh,\" pungkasnya.[R]
"/>