Museum Pendidikan ini menjadi saksi perjalanan Taman Siswa di Surabaya yang sebelumnya milik Tiongkok.
Dengan luas 1.452 meter persegi bangunan ini memiliki 800 benda sejarah lintas masa. Kita juga bisa melihat diorama yang menggambarkan suasana kelas tempo dulu.
Aneka ragam koleksi yang dikumpulkan di antaranya pendidikan pada masa kerajaan, mulai dari pengenalan sejarah pendidikan masa klasik, mengenalkan huruf Jawa, dan sebuah padepokan pendidikan berbasis agama dan pendidikan di masa kolonial.
Mengutip instagram @surabaya, Senin (25/11/), koleksi yang ada di museum ini dipasang berdasarkan klasifikasi periode perkembangan pendidikan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti menuturkan, koleksi benda di Museum Pendidikan akan dipajang berdasarkan klasifikasi di setiap periode perkembangan pendidikan.
Ia menuturkan, ada koleksi pra-aksara yang masyarakatnya belum mengenal tulisan, hingga orangtua mengajarkan pendidikan kepada anak-anaknya zaman itu dengan lengkap.
\"Jadi bagaimana pada waktu itu orangtua mengajarkan kepada anak-anaknya juga sudah ada,” terangnya beberapa waktu lalu.
Museum ini juga ramah untuk penyandang disabilitas. Salah satunya memberikan kemudahan akses bagi penyandang disabilitas akan dilengkapi Ram (Jalur alternatif bagi orang yang tak dapat menggunakan tangga).[R]
" itemprop="description"/>Museum Pendidikan ini menjadi saksi perjalanan Taman Siswa di Surabaya yang sebelumnya milik Tiongkok.
Dengan luas 1.452 meter persegi bangunan ini memiliki 800 benda sejarah lintas masa. Kita juga bisa melihat diorama yang menggambarkan suasana kelas tempo dulu.
Aneka ragam koleksi yang dikumpulkan di antaranya pendidikan pada masa kerajaan, mulai dari pengenalan sejarah pendidikan masa klasik, mengenalkan huruf Jawa, dan sebuah padepokan pendidikan berbasis agama dan pendidikan di masa kolonial.
Mengutip instagram @surabaya, Senin (25/11/), koleksi yang ada di museum ini dipasang berdasarkan klasifikasi periode perkembangan pendidikan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti menuturkan, koleksi benda di Museum Pendidikan akan dipajang berdasarkan klasifikasi di setiap periode perkembangan pendidikan.
Ia menuturkan, ada koleksi pra-aksara yang masyarakatnya belum mengenal tulisan, hingga orangtua mengajarkan pendidikan kepada anak-anaknya zaman itu dengan lengkap.
\"Jadi bagaimana pada waktu itu orangtua mengajarkan kepada anak-anaknya juga sudah ada,” terangnya beberapa waktu lalu.
Museum ini juga ramah untuk penyandang disabilitas. Salah satunya memberikan kemudahan akses bagi penyandang disabilitas akan dilengkapi Ram (Jalur alternatif bagi orang yang tak dapat menggunakan tangga).[R]
"/>Museum Pendidikan ini menjadi saksi perjalanan Taman Siswa di Surabaya yang sebelumnya milik Tiongkok.
Dengan luas 1.452 meter persegi bangunan ini memiliki 800 benda sejarah lintas masa. Kita juga bisa melihat diorama yang menggambarkan suasana kelas tempo dulu.
Aneka ragam koleksi yang dikumpulkan di antaranya pendidikan pada masa kerajaan, mulai dari pengenalan sejarah pendidikan masa klasik, mengenalkan huruf Jawa, dan sebuah padepokan pendidikan berbasis agama dan pendidikan di masa kolonial.
Mengutip instagram @surabaya, Senin (25/11/), koleksi yang ada di museum ini dipasang berdasarkan klasifikasi periode perkembangan pendidikan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti menuturkan, koleksi benda di Museum Pendidikan akan dipajang berdasarkan klasifikasi di setiap periode perkembangan pendidikan.
Ia menuturkan, ada koleksi pra-aksara yang masyarakatnya belum mengenal tulisan, hingga orangtua mengajarkan pendidikan kepada anak-anaknya zaman itu dengan lengkap.
\"Jadi bagaimana pada waktu itu orangtua mengajarkan kepada anak-anaknya juga sudah ada,” terangnya beberapa waktu lalu.
Museum ini juga ramah untuk penyandang disabilitas. Salah satunya memberikan kemudahan akses bagi penyandang disabilitas akan dilengkapi Ram (Jalur alternatif bagi orang yang tak dapat menggunakan tangga).[R]
"/>