Menurut Faisal, isu yang berkembang mulai dari pembahasan logistik pemilu lengkap dengan berbagai ulasan hingga pembahasan isu soal surga dan neraka bagi pemilih saat menjatuhkan pilihannya merupakan hal yang justru membuat masyarakat semakin sulit untuk menerapkan akal rasional dalam memilih.
\"Makanya sebaiknya kalau memang sudah habis isu, yang ringan-ringan itupun jadi. Tak usah bahas soal surga dan neraka, berat itu soalnya,\" ujarnya.
Riza menjelaskan, tingginya ketegangan akibat perbincangan di media sosial menjadi hal yang mengkhawatirkan karena isu-isu berat yang selalu dimunculkan kepada mereka. Hal ini menurutnya harus menjadi perhatian semua pihak terutama jajaran penyelenggara pemilu sebab tidak jarang merekalah yang menjadi sasaran akhir dari munculnya isu tersebut.
\"Karena legitimasi atas hasil pemilu itu memang ada pada program dan tahapan yang mereka lakukan,\" pungkasnya." itemprop="description"/>
Menurut Faisal, isu yang berkembang mulai dari pembahasan logistik pemilu lengkap dengan berbagai ulasan hingga pembahasan isu soal surga dan neraka bagi pemilih saat menjatuhkan pilihannya merupakan hal yang justru membuat masyarakat semakin sulit untuk menerapkan akal rasional dalam memilih.
\"Makanya sebaiknya kalau memang sudah habis isu, yang ringan-ringan itupun jadi. Tak usah bahas soal surga dan neraka, berat itu soalnya,\" ujarnya.
Riza menjelaskan, tingginya ketegangan akibat perbincangan di media sosial menjadi hal yang mengkhawatirkan karena isu-isu berat yang selalu dimunculkan kepada mereka. Hal ini menurutnya harus menjadi perhatian semua pihak terutama jajaran penyelenggara pemilu sebab tidak jarang merekalah yang menjadi sasaran akhir dari munculnya isu tersebut.
\"Karena legitimasi atas hasil pemilu itu memang ada pada program dan tahapan yang mereka lakukan,\" pungkasnya."/>
Menurut Faisal, isu yang berkembang mulai dari pembahasan logistik pemilu lengkap dengan berbagai ulasan hingga pembahasan isu soal surga dan neraka bagi pemilih saat menjatuhkan pilihannya merupakan hal yang justru membuat masyarakat semakin sulit untuk menerapkan akal rasional dalam memilih.
\"Makanya sebaiknya kalau memang sudah habis isu, yang ringan-ringan itupun jadi. Tak usah bahas soal surga dan neraka, berat itu soalnya,\" ujarnya.
Riza menjelaskan, tingginya ketegangan akibat perbincangan di media sosial menjadi hal yang mengkhawatirkan karena isu-isu berat yang selalu dimunculkan kepada mereka. Hal ini menurutnya harus menjadi perhatian semua pihak terutama jajaran penyelenggara pemilu sebab tidak jarang merekalah yang menjadi sasaran akhir dari munculnya isu tersebut.
\"Karena legitimasi atas hasil pemilu itu memang ada pada program dan tahapan yang mereka lakukan,\" pungkasnya."/>
Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara, Faisal Riza meminta agar tim sukses masing-masing calon presiden agar mengedepankan isu yang bersifat manusiawi atau humanitas. Hal ini menurutnya sangat penting agar terselenggaranya Pilpres 2019 berjalan lebih humanis dan jauh dari perdebatan yang menurutnya sering 'terlalu melebar'.
"Saya kemarin dapat kesempatan berbincang dengan tim sukses tingkat daerah dua paslon. Saya bilang, kalau memang habis isu soal program ya hal-hal humanis ajalah. Apakah capres lagi joging atau yang ringan-ringan lainnya," katanya dalam Diskusi 'Membangun Kepercayaan Publik Dalam Pemilu 2019 Di Sumatera Utara' di Kantor Bawaslu Sumut, Selasa (8/1).
Menurut Faisal, isu yang berkembang mulai dari pembahasan logistik pemilu lengkap dengan berbagai ulasan hingga pembahasan isu soal surga dan neraka bagi pemilih saat menjatuhkan pilihannya merupakan hal yang justru membuat masyarakat semakin sulit untuk menerapkan akal rasional dalam memilih.
"Makanya sebaiknya kalau memang sudah habis isu, yang ringan-ringan itupun jadi. Tak usah bahas soal surga dan neraka, berat itu soalnya," ujarnya.
Riza menjelaskan, tingginya ketegangan akibat perbincangan di media sosial menjadi hal yang mengkhawatirkan karena isu-isu berat yang selalu dimunculkan kepada mereka. Hal ini menurutnya harus menjadi perhatian semua pihak terutama jajaran penyelenggara pemilu sebab tidak jarang merekalah yang menjadi sasaran akhir dari munculnya isu tersebut.
"Karena legitimasi atas hasil pemilu itu memang ada pada program dan tahapan yang mereka lakukan," pungkasnya.
Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara, Faisal Riza meminta agar tim sukses masing-masing calon presiden agar mengedepankan isu yang bersifat manusiawi atau humanitas. Hal ini menurutnya sangat penting agar terselenggaranya Pilpres 2019 berjalan lebih humanis dan jauh dari perdebatan yang menurutnya sering 'terlalu melebar'.
"Saya kemarin dapat kesempatan berbincang dengan tim sukses tingkat daerah dua paslon. Saya bilang, kalau memang habis isu soal program ya hal-hal humanis ajalah. Apakah capres lagi joging atau yang ringan-ringan lainnya," katanya dalam Diskusi 'Membangun Kepercayaan Publik Dalam Pemilu 2019 Di Sumatera Utara' di Kantor Bawaslu Sumut, Selasa (8/1).
Menurut Faisal, isu yang berkembang mulai dari pembahasan logistik pemilu lengkap dengan berbagai ulasan hingga pembahasan isu soal surga dan neraka bagi pemilih saat menjatuhkan pilihannya merupakan hal yang justru membuat masyarakat semakin sulit untuk menerapkan akal rasional dalam memilih.
"Makanya sebaiknya kalau memang sudah habis isu, yang ringan-ringan itupun jadi. Tak usah bahas soal surga dan neraka, berat itu soalnya," ujarnya.
Riza menjelaskan, tingginya ketegangan akibat perbincangan di media sosial menjadi hal yang mengkhawatirkan karena isu-isu berat yang selalu dimunculkan kepada mereka. Hal ini menurutnya harus menjadi perhatian semua pihak terutama jajaran penyelenggara pemilu sebab tidak jarang merekalah yang menjadi sasaran akhir dari munculnya isu tersebut.
"Karena legitimasi atas hasil pemilu itu memang ada pada program dan tahapan yang mereka lakukan," pungkasnya.