Gerindra Akui Quick Count Hampir Tak Pernah Keliru

RMOL. Ketua DPP Partai Gerindra, Pius Lustrilanang mengakui pihaknya kalau sejauh ini, pada dasarnya quick count lembaga survei memang belum pernah meleset.

"Sejak diperkenalkan di Pilpres 2004, QC belum pernah meleset memprediksikan secara ilmiah pemenang suatu kontestasi," katanya dalam akun Twitter pribadinya, @Lustrilanang, Sabtu (19/4).

Hal itu dikatakannya mengomentari banyak lembaga survei yang hitung cepatnya telah memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin dengan selisih rata-rata dua digit dari pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

"Berbeda dengan Pilpres 2014, Pilpres kali ini, tidak ada dispute di antara para penyelenggara QC. Semua berkesimpulan sama: Jokowi-Amin menang di kisaran 8-10 persen," ujarnya.

Meski demikian, Pius yang juga Panglima Relawan Roemah Djoeang menegaskan, setepat apa pun hitungan quick count, semua pihak tetaplah harus menunggu real count yang dilakukan oleh KPU RI.

Yang resmi adalah real count bertahap dan berjenjang oleh KPU mulai dari TPS, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan terakhir di Pusat,” ujarnya mengingatkan. [krm]

RMOL. Ketua DPP Partai Gerindra, Pius Lustrilanang mengakui pihaknya kalau sejauh ini, pada dasarnya quick count lembaga survei memang belum pernah meleset.

"Sejak diperkenalkan di Pilpres 2004, QC belum pernah meleset memprediksikan secara ilmiah pemenang suatu kontestasi," katanya dalam akun Twitter pribadinya, @Lustrilanang, Sabtu (19/4).

Hal itu dikatakannya mengomentari banyak lembaga survei yang hitung cepatnya telah memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin dengan selisih rata-rata dua digit dari pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

"Berbeda dengan Pilpres 2014, Pilpres kali ini, tidak ada dispute di antara para penyelenggara QC. Semua berkesimpulan sama: Jokowi-Amin menang di kisaran 8-10 persen," ujarnya.

Meski demikian, Pius yang juga Panglima Relawan Roemah Djoeang menegaskan, setepat apa pun hitungan quick count, semua pihak tetaplah harus menunggu real count yang dilakukan oleh KPU RI.

Yang resmi adalah real count bertahap dan berjenjang oleh KPU mulai dari TPS, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan terakhir di Pusat,” ujarnya mengingatkan. [krm]