RMOLSumut, Minggu (20/1).
Ustaz Sani menilai, pembebasan Utaz Abu yang hanya tiga bulan menjelang pilpres oleh Pemerintahan Joko Widodo patutr dicurigai sebagai langkah politis.
\"Kami tak melihat unsur kemanusiaannya. Aromanya sangat politis. Kami memandang bahwa hal ini adalah upaya rezim ini utk mengembalikan kepercayaan Ummat Islam bahwa mereka melindungi, menghargai dan memperlakukan tokoh2 Islam dengan baik,\" demikian Sani. [hta]
" itemprop="description"/>
RMOLSumut, Minggu (20/1).
Ustaz Sani menilai, pembebasan Utaz Abu yang hanya tiga bulan menjelang pilpres oleh Pemerintahan Joko Widodo patutr dicurigai sebagai langkah politis.
\"Kami tak melihat unsur kemanusiaannya. Aromanya sangat politis. Kami memandang bahwa hal ini adalah upaya rezim ini utk mengembalikan kepercayaan Ummat Islam bahwa mereka melindungi, menghargai dan memperlakukan tokoh2 Islam dengan baik,\" demikian Sani. [hta]
"/>
RMOLSumut, Minggu (20/1).
Ustaz Sani menilai, pembebasan Utaz Abu yang hanya tiga bulan menjelang pilpres oleh Pemerintahan Joko Widodo patutr dicurigai sebagai langkah politis.
\"Kami tak melihat unsur kemanusiaannya. Aromanya sangat politis. Kami memandang bahwa hal ini adalah upaya rezim ini utk mengembalikan kepercayaan Ummat Islam bahwa mereka melindungi, menghargai dan memperlakukan tokoh2 Islam dengan baik,\" demikian Sani. [hta]
"/>
Pembebasan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir dianggap sebagai sebuah drama komedi yang sedang dipertontonkan. Dimana dalam kisah drama komedi, itu adegan menipu digunakan agar membuat penonton tertawa dan terhibur.
"Ustaz Abu sudah menjalani 2/3 masa penahannya. Jadi berdasarkan aturan, memang sudah seharusnya Ustaz Abu mendapatkan kebebasan bersyarat pada 23 Desember tahun lalu. Ini betul-betul drama kebohongan. Kebohongan besar yang membuat penonton tertawa dan terhibur," kata Ketua GNPF-Ulama Binjai, Ustaz Sani Abdul Fatah, kepada RMOLSumut, Minggu (20/1).
Ustaz Sani menilai, pembebasan Utaz Abu yang hanya tiga bulan menjelang pilpres oleh Pemerintahan Joko Widodo patutr dicurigai sebagai langkah politis.
"Kami tak melihat unsur kemanusiaannya. Aromanya sangat politis. Kami memandang bahwa hal ini adalah upaya rezim ini utk mengembalikan kepercayaan Ummat Islam bahwa mereka melindungi, menghargai dan memperlakukan tokoh2 Islam dengan baik," demikian Sani. [hta]
© Copyright 2024, All Rights Reserved