Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berharap tidak ada lagi aksi-aksi unjuk rasa terkait isu ternak babi di Sumatera Utara. Hal ini disampaikannya atas munculnya informasi bakal adanya kelompok masyarakat yang akan melakukan aksi unjuk rasa tandingan atas aksi damai #savebabi. Informasi yang beredar pada whatsapp, kelompok ini akan melakukan aksi di DPRD Sumatera Utara, Jalan Imam Bonjol, Medan, Jumat (14/2). "Saya harap tidak ada lagi itu, sudah jangam dibesar-besarkan," katanya usai menggelar pertemuan dengan Ketua DPRDSU Baskami Ginting, Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin dan Kajatisu Amir Yanto di Aula Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Kamis (13/2) kemarin. Pada pertemuan tersebut, Edy beberapa kali menegaskan bahwa wacana pemusnahan massal ternak babi di Sumatera Utara tidak pernah ada. Pemerintah hingga saat ini juga masih mencari solusi terhadap persoalan tersebut. Hal inilah yang membuatnya merasa isu penolakan atas pemusnahan ternak babi yang diteriakkan oleh para peserta aksi damai #savebabi tersebut sebagai hal yang tidak seharusnya terjadi "Semua kami bahas dengan DPR RI waktu itu, isolasi babi dilakukan agar virus ASF yang menjangkit babi di Sumut tidak meluas. Dibahas juga bagaimana kalau dilakukan pemusnahan, ternyata tidak bisa. Kenapa tidak bisa? Saat flu burung ada pemusnahan, flu burung itu menjangkit binatang yang lain. ASF ini tidak menjangkit ternak lain, sehingga babi tidak perlu dilakukan pemusnahan," ujarnya. Edy berharap, seluruh pihak tidak memelintir berbagai kebijakan terkait ternak babi ini. Sebab, di Sumatera Utara ternak tersebut tidak hanya berkaitan dengan aspek ekonomi masyarakat, melainkan juga berkaitan dengan sosial budaya. "Ini tak selesai dengan demo dan saling fitnah, kita harus bergandengan tangan untuk menyelesaikan ini," pungkasnya.[R]
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berharap tidak ada lagi aksi-aksi unjuk rasa terkait isu ternak babi di Sumatera Utara. Hal ini disampaikannya atas munculnya informasi bakal adanya kelompok masyarakat yang akan melakukan aksi unjuk rasa tandingan atas aksi damai #savebabi. Informasi yang beredar pada whatsapp, kelompok ini akan melakukan aksi di DPRD Sumatera Utara, Jalan Imam Bonjol, Medan, Jumat (14/2). "Saya harap tidak ada lagi itu, sudah jangam dibesar-besarkan," katanya usai menggelar pertemuan dengan Ketua DPRDSU Baskami Ginting, Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin dan Kajatisu Amir Yanto di Aula Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Kamis (13/2) kemarin. Pada pertemuan tersebut, Edy beberapa kali menegaskan bahwa wacana pemusnahan massal ternak babi di Sumatera Utara tidak pernah ada. Pemerintah hingga saat ini juga masih mencari solusi terhadap persoalan tersebut. Hal inilah yang membuatnya merasa isu penolakan atas pemusnahan ternak babi yang diteriakkan oleh para peserta aksi damai #savebabi tersebut sebagai hal yang tidak seharusnya terjadi "Semua kami bahas dengan DPR RI waktu itu, isolasi babi dilakukan agar virus ASF yang menjangkit babi di Sumut tidak meluas. Dibahas juga bagaimana kalau dilakukan pemusnahan, ternyata tidak bisa. Kenapa tidak bisa? Saat flu burung ada pemusnahan, flu burung itu menjangkit binatang yang lain. ASF ini tidak menjangkit ternak lain, sehingga babi tidak perlu dilakukan pemusnahan," ujarnya. Edy berharap, seluruh pihak tidak memelintir berbagai kebijakan terkait ternak babi ini. Sebab, di Sumatera Utara ternak tersebut tidak hanya berkaitan dengan aspek ekonomi masyarakat, melainkan juga berkaitan dengan sosial budaya. "Ini tak selesai dengan demo dan saling fitnah, kita harus bergandengan tangan untuk menyelesaikan ini," pungkasnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved