72.000 kesalahan entry data Situng KPU. Sekjend KPU akui, sampai semalam petugas KPPS yg wafat 424 orang, yg dirawat di RS 3.668 orang. Selain kibarkan bendera 1/2tiang,tanda duka nasional, penting usut tuntas tragedi pemilu ini via Pansus/TPF?,\" tulis HNW melalui akun Twitternya, Sabtu (4/5).
Sebelumnya, PKS menyerukan agar para kadernya mengibarkan bendera setengah tiang, Pengibaran bendera setengah tiang ini sebagai bentuk bela sungkawa atas jatuhnya ratusan korban dalam Pemilu Serentak 2019.
\"Kita bisa sebut, ini adalah Pemilu terduka, sampai saat ini tercatat 412 orang panitia pemilu yang meninggal dunia dan jumlah yang sakit jauh lebih banyak lagi. Oleh karenanya, Presiden PKS intruksikan memasang bendera setengah tiang,\" kata Juru Bicara Muda PKS, Pipin Sopian di Youth Corner DPP PKS, Jakarta Selatan, Jumat (3/5).
Menurut Pipin, jatuhnya ratusan korban pada Pemilu 2019 ini merupakan bentuk ketidaksiapan pemerintah dalam melakukan pemilihan umum secara serentak.
\"Jatuhnya banyak korban ini menunjukan bahwa undang-undang pemilu diolah oleh KPU tanpa persiapan yang matang. Jadi, tidak sesuai dengan kondisi di lapangan,\" ujarnya.
Seharusnya, Pipin bilang, KPU sebagai penyelenggara pemilihan umum dapat belajar dari pemilu Lampung saat itu, yang melakukan pemilihan serentak pemilihan umum dan pilkada, itu perhitungannya sampai pagi. \"Apalagi ini yang skalanya nasional, perhitungan suara selesai hingga berhari-hari,\" kata Pipin.[top/rmol]
" itemprop="description"/>
72.000 kesalahan entry data Situng KPU. Sekjend KPU akui, sampai semalam petugas KPPS yg wafat 424 orang, yg dirawat di RS 3.668 orang. Selain kibarkan bendera 1/2tiang,tanda duka nasional, penting usut tuntas tragedi pemilu ini via Pansus/TPF?,\" tulis HNW melalui akun Twitternya, Sabtu (4/5).
Sebelumnya, PKS menyerukan agar para kadernya mengibarkan bendera setengah tiang, Pengibaran bendera setengah tiang ini sebagai bentuk bela sungkawa atas jatuhnya ratusan korban dalam Pemilu Serentak 2019.
\"Kita bisa sebut, ini adalah Pemilu terduka, sampai saat ini tercatat 412 orang panitia pemilu yang meninggal dunia dan jumlah yang sakit jauh lebih banyak lagi. Oleh karenanya, Presiden PKS intruksikan memasang bendera setengah tiang,\" kata Juru Bicara Muda PKS, Pipin Sopian di Youth Corner DPP PKS, Jakarta Selatan, Jumat (3/5).
Menurut Pipin, jatuhnya ratusan korban pada Pemilu 2019 ini merupakan bentuk ketidaksiapan pemerintah dalam melakukan pemilihan umum secara serentak.
\"Jatuhnya banyak korban ini menunjukan bahwa undang-undang pemilu diolah oleh KPU tanpa persiapan yang matang. Jadi, tidak sesuai dengan kondisi di lapangan,\" ujarnya.
Seharusnya, Pipin bilang, KPU sebagai penyelenggara pemilihan umum dapat belajar dari pemilu Lampung saat itu, yang melakukan pemilihan serentak pemilihan umum dan pilkada, itu perhitungannya sampai pagi. \"Apalagi ini yang skalanya nasional, perhitungan suara selesai hingga berhari-hari,\" kata Pipin.[top/rmol]
"/>
72.000 kesalahan entry data Situng KPU. Sekjend KPU akui, sampai semalam petugas KPPS yg wafat 424 orang, yg dirawat di RS 3.668 orang. Selain kibarkan bendera 1/2tiang,tanda duka nasional, penting usut tuntas tragedi pemilu ini via Pansus/TPF?,\" tulis HNW melalui akun Twitternya, Sabtu (4/5).
Sebelumnya, PKS menyerukan agar para kadernya mengibarkan bendera setengah tiang, Pengibaran bendera setengah tiang ini sebagai bentuk bela sungkawa atas jatuhnya ratusan korban dalam Pemilu Serentak 2019.
\"Kita bisa sebut, ini adalah Pemilu terduka, sampai saat ini tercatat 412 orang panitia pemilu yang meninggal dunia dan jumlah yang sakit jauh lebih banyak lagi. Oleh karenanya, Presiden PKS intruksikan memasang bendera setengah tiang,\" kata Juru Bicara Muda PKS, Pipin Sopian di Youth Corner DPP PKS, Jakarta Selatan, Jumat (3/5).
Menurut Pipin, jatuhnya ratusan korban pada Pemilu 2019 ini merupakan bentuk ketidaksiapan pemerintah dalam melakukan pemilihan umum secara serentak.
\"Jatuhnya banyak korban ini menunjukan bahwa undang-undang pemilu diolah oleh KPU tanpa persiapan yang matang. Jadi, tidak sesuai dengan kondisi di lapangan,\" ujarnya.
Seharusnya, Pipin bilang, KPU sebagai penyelenggara pemilihan umum dapat belajar dari pemilu Lampung saat itu, yang melakukan pemilihan serentak pemilihan umum dan pilkada, itu perhitungannya sampai pagi. \"Apalagi ini yang skalanya nasional, perhitungan suara selesai hingga berhari-hari,\" kata Pipin.[top/rmol]
"/>