Dukungan yang disampaikan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto kepada Musa Rajekshah untuk maju di Musyawarah Daerah (Musda) X Partai Golkar harus disikapi dengan objektif oleh seluruh kader. Sebab, diyakini keputusan tersebut lahir dengan berbagai pertimbangan yang matang untuk kepentingan partai mereka. Hal ini disampaikan Wakil Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPD Golkar Sumatera Utara, Irham Buana Nasution terkait munculnya pernyataan Sekretaris DPD Golkar Sumatera Utara, Amas Muda Siregar yang menyebut hanya mengenal 1 calon yang akan maju yakni Yasir Ridho Lubis. Yasir Ridho Lubis sendiri merupakan Ketua DPD Golkar terpilih pada Musda X Golkar Sumut di JW Marriot yang akhirnya dibatalkan oleh Mahkamah Partai Golkar. "Saya mau katakan berpihak dalam politik itu adalah hal yang boleh, namun namun objektifitas tidak boleh dihilangkan," katanya kepada RMOLSumut, Rabu (8/7). Irham Buana menjelaskan, dukungan yang disampaikan oleh Airlangga Hartarto kepada Musa Rajekshah merupakan bagian dari penggunaan hak diskresinya selaku pemimpin partai mereka. Dan dukungan ini tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan sudah jauh hari bahkan sebelum digelarnya Musda X Golkar Sumut di Hotel JW Marriot yang kemudian oleh Mahkamah Partai dinyatakan tidak sah dan harus diulang. "Karena itu tidak mungkin seorang pengurus DPD Golkar Sumatera Utara tidak tau mengenai proses-proses yang berlangsung yang membuat Airlangga mendukung sosok yang kini menjabat Wakil Gubernur Sumatera Utara tersebut. Itu yang saya bilang tadi, jangan ada upaya menyembunyikan informasi disini. Harus objektif dalam melihat situasi meskipun ada perbedaan dukungan," ujarnya. Mantan Ketua KPU Sumatera Utara ini mengaku heran dengan sikap yang ditunjukkan oleh Amas Muda Siregar dengan mengeluarkan statemen tersebut di media massa. Sebab, statemen tersebut berpotensi memicu persoalan di internal kader Golkar Sumatera Utara. "Kalau hal seperti ini terus dilakukan, saya kira tidak baik bagi partai Golkar," pungkasnya.[R]
Dukungan yang disampaikan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto kepada Musa Rajekshah untuk maju di Musyawarah Daerah (Musda) X Partai Golkar harus disikapi dengan objektif oleh seluruh kader. Sebab, diyakini keputusan tersebut lahir dengan berbagai pertimbangan yang matang untuk kepentingan partai mereka. Hal ini disampaikan Wakil Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPD Golkar Sumatera Utara, Irham Buana Nasution terkait munculnya pernyataan Sekretaris DPD Golkar Sumatera Utara, Amas Muda Siregar yang menyebut hanya mengenal 1 calon yang akan maju yakni Yasir Ridho Lubis. Yasir Ridho Lubis sendiri merupakan Ketua DPD Golkar terpilih pada Musda X Golkar Sumut di JW Marriot yang akhirnya dibatalkan oleh Mahkamah Partai Golkar. "Saya mau katakan berpihak dalam politik itu adalah hal yang boleh, namun namun objektifitas tidak boleh dihilangkan," katanya kepada RMOLSumut, Rabu (8/7). Irham Buana menjelaskan, dukungan yang disampaikan oleh Airlangga Hartarto kepada Musa Rajekshah merupakan bagian dari penggunaan hak diskresinya selaku pemimpin partai mereka. Dan dukungan ini tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan sudah jauh hari bahkan sebelum digelarnya Musda X Golkar Sumut di Hotel JW Marriot yang kemudian oleh Mahkamah Partai dinyatakan tidak sah dan harus diulang. "Karena itu tidak mungkin seorang pengurus DPD Golkar Sumatera Utara tidak tau mengenai proses-proses yang berlangsung yang membuat Airlangga mendukung sosok yang kini menjabat Wakil Gubernur Sumatera Utara tersebut. Itu yang saya bilang tadi, jangan ada upaya menyembunyikan informasi disini. Harus objektif dalam melihat situasi meskipun ada perbedaan dukungan," ujarnya. Mantan Ketua KPU Sumatera Utara ini mengaku heran dengan sikap yang ditunjukkan oleh Amas Muda Siregar dengan mengeluarkan statemen tersebut di media massa. Sebab, statemen tersebut berpotensi memicu persoalan di internal kader Golkar Sumatera Utara. "Kalau hal seperti ini terus dilakukan, saya kira tidak baik bagi partai Golkar," pungkasnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved