Pembangunan infrastruktur dasar seperti akses jalan, saluran air dan berbagai fasilitas pendukung Toba Caldera Resort (TCR) di Kabupaten Toba terus dikebut. Direktur Destinasi BPODT Tata Syafaat Ridwanullah mengatakan, sejauh ini progres pembangunan TCR cukup baik. Beberapa penyusunan perencanaan terus digarap. “Kementerian PUPR sudah melakukan penyusunan rencana induk (masterplan) dan sudah mengarah ke Detail Engineering Drawing (DED),” ujar Tata, Senin (31/8). Saat ini, pengembangan kawasan masih dilakukan di bagian Selatan. Pemerintah sudah merampungkan akses jalan sepanjang 1,9 Km yang pengerjaannya sudah dimulai sejak 2019 lalu. “Sekarang ini dari Balai Jalan Nasional, meneruskan tahap kedua. Nanti totalnya sekitar 8 km,” ujarnya. Untuk perencanaan seperti pembangunan pagar kawasan hingga gerbang masuk juga sudah dirampungkan. BPODT masih menunggu perampungan DED lanskaping dan utilitas penunjang lainnya hingga akhir 2020. Sehingga bisa digarap pada 2021. “Karena kita saat ini juga terkena dampak penghematan anggaran, pagar yang harusnya sudah terbangun tetapi kami harus reschedule. Tapi kita percepat di 2021 dan 2022,” ujar Tata. Setelah semua utilitas dasar rampung, giliran investor yang akan membangun berbagai amenitas. Saat ini, pemerintah sudah memiliki The Kaldera Toba Nomadic Escape yang sudah rampung dan bisa dinikmati wisatawan. “Bersamaan dengan pembangunan itu, kalau ada investor yang akan melakukan pembangunan, kita akan langsung mulai,” pungkasnya.[R]
Pembangunan infrastruktur dasar seperti akses jalan, saluran air dan berbagai fasilitas pendukung Toba Caldera Resort (TCR) di Kabupaten Toba terus dikebut. Direktur Destinasi BPODT Tata Syafaat Ridwanullah mengatakan, sejauh ini progres pembangunan TCR cukup baik. Beberapa penyusunan perencanaan terus digarap. “Kementerian PUPR sudah melakukan penyusunan rencana induk (masterplan) dan sudah mengarah ke Detail Engineering Drawing (DED),” ujar Tata, Senin (31/8). Saat ini, pengembangan kawasan masih dilakukan di bagian Selatan. Pemerintah sudah merampungkan akses jalan sepanjang 1,9 Km yang pengerjaannya sudah dimulai sejak 2019 lalu. “Sekarang ini dari Balai Jalan Nasional, meneruskan tahap kedua. Nanti totalnya sekitar 8 km,” ujarnya. Untuk perencanaan seperti pembangunan pagar kawasan hingga gerbang masuk juga sudah dirampungkan. BPODT masih menunggu perampungan DED lanskaping dan utilitas penunjang lainnya hingga akhir 2020. Sehingga bisa digarap pada 2021. “Karena kita saat ini juga terkena dampak penghematan anggaran, pagar yang harusnya sudah terbangun tetapi kami harus reschedule. Tapi kita percepat di 2021 dan 2022,” ujar Tata. Setelah semua utilitas dasar rampung, giliran investor yang akan membangun berbagai amenitas. Saat ini, pemerintah sudah memiliki The Kaldera Toba Nomadic Escape yang sudah rampung dan bisa dinikmati wisatawan. “Bersamaan dengan pembangunan itu, kalau ada investor yang akan melakukan pembangunan, kita akan langsung mulai,” pungkasnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved