MENJELANG pileg 2019 ini banyak perilaku yang aneh dan tidak wajar yang muncul. Salah satu yang aneh, tiba-tiba ada caleg yang bertamu ke rumah orang miskin, ada yang ngasi bantuan abcd, ada yang naik becak, ada yang masuk parit, ada yang semprot asap nyamuk dan lain-lain.
Perilaku ini juga menjadikan dirinya berprilaku tidak wajar dan tidak memahami identitas sebagai seorang calon wakil rakyat. Hati-hati kalau aktivitas yang dilakukan seperti di atas maka bisa jadi caleg jelangkung. Datang tak diudang dan pulang tak di antar.
Sewaktu mau mencalonkan mendatangi semua daerah dan sewaktu habis masa jabatan, masyarakat tidak merasakan dampal atas keterpilihannya.
Artinya masyarakat akan melihat aktivitas hanya seremonial biasa dan akhirnya transaksional pragmatis.
Ingat, menjadi calon wakil rakyat bukan mengambil pekerjaan rakyat tapi membuat legalisasi dan peraturan yang bisa meningkatkan kesejahteraan, melindungi, menyalurkan aspirasi, mediasi, serta melakukan pendampingan terhadap pekerjaan eksekutif terhadap kepentingan rakyat.
Idealnya 6 aktivitas yang layak dilakukan caleg pada masa kampanye yaitu :
1. Assement Dapil
2. Mapping Kebutuhan
3. Sosialisasi Ide/gagasan dan program kerja
4. Edukasi pemilih
5. Kemitraan
6. Maintanance keberpihakan
Apabila ini dilakukan, maka loyalitas pemilih tidak akan diragukan lagi. Peluang menang dalam segala aspek akan semakin besar. Keberadaan caleg akan memiliki value yang berbeda dengan caleg yang hadir dari baliho atau spanduk yang berisi janji manis yang tak dapat diterjemahkan. [***]
© Copyright 2024, All Rights Reserved