Kaum milenial Indonesia(KAMI) MEDAN mengadakan diskusi online tentang New Normal pada Minggu, 31 Mei 2020. Pukul 20.00 Wib, dengan Thema "Siapkah Pemerintah Menjalankan New Normal di Masa Pendemi Covid19?" Dalam diskusi ini Wulan R Nainggolan selaku ketua KAMI MEDAN sekaligus moderator mengundang para tokoh pemuda Sumatera Utara jadi narasumber. Swangro M Lumbanbatu selaku pendiri KAMI membuka diskuai online ini, Swangro mengatakan diskusi online sangat penting untuk kita kaum milenial dan membuka cara berpikir kita tentang new normal. "Apalagi kita sebagai kaum milenial harus siap berkompetisi dan ambil peluang yang positif di masa wabah ini, kaum milenial harus jadi pemecah maslah untuk masyarakat," katanya. Samsir Pohan tokoh Pemuda Sumut mengatakan, kaum millenial harus siap nerkolaborasi aktif dan bergandengan tangan dalam menghadapi new normal. Pemerintah juga harus matang membuat kebijakan new normal ini ditengah kondisi saat ini dan tegas di dalam penerapan protokol kesehatan. "Kaum milenial juga harus jadi penghubung kepada masyarakat serta ikut memotivasi publik, memyerah bukanlah menjadi pilihan. Milenial harua optimis dan ikut sosialisaikan kepada masayarakat soal new normal ini, khususnya di sumatera utara," sebutnya. Korwil I GMKI SUMUT-NAD Gito M Pardede mengatakan, sebelum diterapkan new normal di Sumatera Utara, pemerintah terlebih dahulu melakukan demonstrasi new normal ke masyarakat. Agar masyarakat paham apa itu new normal. "Sosialisasi dan transparan kepada masyarakat serta mengadvokasi masyarakat sumut itu yang terpenting, agar masyarakt nanti tidak kaku soal protokol new normal ini," ungkapnya. Komda PMKRI SUMBAGUT Suparno Marhulae mentakan tentu new normal ini adalah kehidupan baru dengan mengatisipasi soal kesehatan. "Saya tidak sepakat kepada pemerintah soal direapkan nya new normal ini, apalagi di segi pendidikan nantinya karena wabah ini sangat cepat menyebar. Artinya pemerintah harus jeli melihat aturan protokol new normal ini. Jangan nanti di sekolah dan perguruan tinggi jadi semakin bertambah yang poaitif covid 19. 80% menolak sekolah dibuka kembali, masyarakat belum siap dari sekolah nantinya rentan tertular ke yang lain. Dan pemerintah sumut harus 2 x lebih serius dlam menangani aturan nerw normal ini," ungkapnya. Ketua PKC PMII SUMUT Azlansyah Hasibuan memyampaikan, pemerintah harus betul betul turun kelapangan serta membuat satgas dengan bergandengan tangan bersama OKP/ORMAS untuk terlibat menyampaikan protokuler new normal kesehatan kepada masyarakat. Mari kita bergandengan tangan , jangan ego organisasi masing2 lebih diutamakan namun kepentingan bersma. "Pemerintah juga harus memperhatikan infrastruktur di segi pendidikan, sekolah-sekolah dan perguruan tinggi dalam menghadpi new normal ini. Ini akan menjadi pola yang baru kepada sekolah dan perguruan tinggi," jelasnya. Akhir diskusi, Swangro selaku pendiri KAMI berpesan Kita harus saling mendukung dan memotivasi dan berharap Wabah dari Negara ini cepat berlalu, agar kita bisa berkegiatan seperti biasanya dan jangan lupa tetap memjaga kesehatan.[R] KAMI Medan: Milenial Harus Bergotong royong menarapkan New Normal Kaum milenial indonesia(KAMI) MEDAN mengadakan diskusi online tentang New Normal pada Minggu, 31 Mei 2020. Pukul 20.00 Wib, dengan Thema "Siapkah Pemerintah Menjalankan New Normal di Masa Pendemi Covid19?" Dalam diskusi ini Wulan R Nainggolan selaku ketua KAMI MEDAN sekaligus moderator mengundang tokoh tokoh pemuda Sumatera Utara jadi narasumber. Swangro M Lumbanbatu selaku pendiri KAMI membuka diskusi online ini, mengatakan diskusi online sangat penting untuk kita kaum milenial dan membuka cara berpikir kita tentang new normal. Apalgi kita sebagai kaum milenial harus siap berkompetisi dan ambil peluang yang positif di masa wabah ini, kaum milenial harus jadi pemecah maslah untuk masyarakat. Samsir Pohan tokoh Pemuda sumut, Millenial harus siap nerkolaborasi aktif dan bergandengan tangan dalam menghadapi new normal, Pemerintah juga harus matang membuat kebijakan new normal ini ditengah kondisi saat ini dan tegas di dalam penerapan protokol kesehatan. Kaum milenial juga harus jadi penghubung kepada masyarakat serta ikut memotivasi publik, memyerah bukanlah menjadi pilihan. Milenial harua optimis dan ikut sosialisaikan kepada masayarakat soal new normal ini, khususnya di sumatera utara. Korwil I GMKI SUMUT-NAD Gito M Pardede mengatakan, sebelum diterapkan new normal di sumatera utara pemerintah terlebih dahulu melakukan demonstrasi new normal ke masyarakat. Agar masyarakaylt paham apa itu new normal. Sosialisasi dan transparan kepada masyarakat serta mengadvokasi masyarakat sumut itu yang terpenting, agar masyarakt nanti tidak kaku soal protokol new normal ini. Komda PMKRI SUMBAGUT Suparno Marhulae, tentu new normal ini adalah kehidupan baru dengan mengatisipasi soal kesehatan. Saya tidak sepakat kepada pemerintah soal direapkan nya new normal ini, apalagi di segi pendidikan nantinya karena wabah ini sangat cepar menyebar. Artinya pemerintah harus jeli melihat aturan protokol new normal ini. Jangan nanti di sekolah dan perguruan tinggi jadi semakin bertambah yang positif covid-19. 80% menolak sekola dibuka kembali, masyarakat belum siap dari sekolah nantinya rentan tertular ke yang lain. Dan pemerintah sumut harus lebih serius dlam menangani aturan new normal ini. Ketua PKC PMII SUMUT Azlansyah Hasibuan menyampaikan, pemerintah harus betul betul turun kelapangan serta membuat satgas dengan bergandengan tangan bersama OKP/ORMAS untuk terlibat menyampaikan protokuler new normal kesehatan kepada masyarakat. "Mari kita bergandengan tangan , jangan ego organisasi masing lebih diutamakan namun kepentingan bersma. Pemerintah juga harus memperhatikan infrastruktur di segi pendidikan, sekolah-sekolah dan perguruan tinggi dalam menghadpi new normal ini. Ini akan menjadi pola yang baru kepada sekolah dan perguruan tinggi," ujarnya. Akhir diskusi, Swangro selaku pendiri KAMI berpesan Kita harus saling mendukung dan memotivasi dan berharap Wabah dari Negara ini cepat berlalu, agar kita bisa berkegiatan seperti biasanya dan jangan lupa tetap memjaga kesehatan.[R]
Kaum milenial Indonesia(KAMI) MEDAN mengadakan diskusi online tentang New Normal pada Minggu, 31 Mei 2020. Pukul 20.00 Wib, dengan Thema "Siapkah Pemerintah Menjalankan New Normal di Masa Pendemi Covid19?" Dalam diskusi ini Wulan R Nainggolan selaku ketua KAMI MEDAN sekaligus moderator mengundang para tokoh pemuda Sumatera Utara jadi narasumber. Swangro M Lumbanbatu selaku pendiri KAMI membuka diskuai online ini, Swangro mengatakan diskusi online sangat penting untuk kita kaum milenial dan membuka cara berpikir kita tentang new normal. "Apalagi kita sebagai kaum milenial harus siap berkompetisi dan ambil peluang yang positif di masa wabah ini, kaum milenial harus jadi pemecah maslah untuk masyarakat," katanya. Samsir Pohan tokoh Pemuda Sumut mengatakan, kaum millenial harus siap nerkolaborasi aktif dan bergandengan tangan dalam menghadapi new normal. Pemerintah juga harus matang membuat kebijakan new normal ini ditengah kondisi saat ini dan tegas di dalam penerapan protokol kesehatan. "Kaum milenial juga harus jadi penghubung kepada masyarakat serta ikut memotivasi publik, memyerah bukanlah menjadi pilihan. Milenial harua optimis dan ikut sosialisaikan kepada masayarakat soal new normal ini, khususnya di sumatera utara," sebutnya. Korwil I GMKI SUMUT-NAD Gito M Pardede mengatakan, sebelum diterapkan new normal di Sumatera Utara, pemerintah terlebih dahulu melakukan demonstrasi new normal ke masyarakat. Agar masyarakat paham apa itu new normal. "Sosialisasi dan transparan kepada masyarakat serta mengadvokasi masyarakat sumut itu yang terpenting, agar masyarakt nanti tidak kaku soal protokol new normal ini," ungkapnya. Komda PMKRI SUMBAGUT Suparno Marhulae mentakan tentu new normal ini adalah kehidupan baru dengan mengatisipasi soal kesehatan. "Saya tidak sepakat kepada pemerintah soal direapkan nya new normal ini, apalagi di segi pendidikan nantinya karena wabah ini sangat cepat menyebar. Artinya pemerintah harus jeli melihat aturan protokol new normal ini. Jangan nanti di sekolah dan perguruan tinggi jadi semakin bertambah yang poaitif covid 19. 80% menolak sekolah dibuka kembali, masyarakat belum siap dari sekolah nantinya rentan tertular ke yang lain. Dan pemerintah sumut harus 2 x lebih serius dlam menangani aturan nerw normal ini," ungkapnya. Ketua PKC PMII SUMUT Azlansyah Hasibuan memyampaikan, pemerintah harus betul betul turun kelapangan serta membuat satgas dengan bergandengan tangan bersama OKP/ORMAS untuk terlibat menyampaikan protokuler new normal kesehatan kepada masyarakat. Mari kita bergandengan tangan , jangan ego organisasi masing2 lebih diutamakan namun kepentingan bersma. "Pemerintah juga harus memperhatikan infrastruktur di segi pendidikan, sekolah-sekolah dan perguruan tinggi dalam menghadpi new normal ini. Ini akan menjadi pola yang baru kepada sekolah dan perguruan tinggi," jelasnya. Akhir diskusi, Swangro selaku pendiri KAMI berpesan Kita harus saling mendukung dan memotivasi dan berharap Wabah dari Negara ini cepat berlalu, agar kita bisa berkegiatan seperti biasanya dan jangan lupa tetap memjaga kesehatan. KAMI Medan: Milenial Harus Bergotong royong menarapkan New Normal Kaum milenial indonesia(KAMI) MEDAN mengadakan diskusi online tentang New Normal pada Minggu, 31 Mei 2020. Pukul 20.00 Wib, dengan Thema "Siapkah Pemerintah Menjalankan New Normal di Masa Pendemi Covid19?" Dalam diskusi ini Wulan R Nainggolan selaku ketua KAMI MEDAN sekaligus moderator mengundang tokoh tokoh pemuda Sumatera Utara jadi narasumber. Swangro M Lumbanbatu selaku pendiri KAMI membuka diskusi online ini, mengatakan diskusi online sangat penting untuk kita kaum milenial dan membuka cara berpikir kita tentang new normal. Apalgi kita sebagai kaum milenial harus siap berkompetisi dan ambil peluang yang positif di masa wabah ini, kaum milenial harus jadi pemecah maslah untuk masyarakat. Samsir Pohan tokoh Pemuda sumut, Millenial harus siap nerkolaborasi aktif dan bergandengan tangan dalam menghadapi new normal, Pemerintah juga harus matang membuat kebijakan new normal ini ditengah kondisi saat ini dan tegas di dalam penerapan protokol kesehatan. Kaum milenial juga harus jadi penghubung kepada masyarakat serta ikut memotivasi publik, memyerah bukanlah menjadi pilihan. Milenial harua optimis dan ikut sosialisaikan kepada masayarakat soal new normal ini, khususnya di sumatera utara. Korwil I GMKI SUMUT-NAD Gito M Pardede mengatakan, sebelum diterapkan new normal di sumatera utara pemerintah terlebih dahulu melakukan demonstrasi new normal ke masyarakat. Agar masyarakaylt paham apa itu new normal. Sosialisasi dan transparan kepada masyarakat serta mengadvokasi masyarakat sumut itu yang terpenting, agar masyarakt nanti tidak kaku soal protokol new normal ini. Komda PMKRI SUMBAGUT Suparno Marhulae, tentu new normal ini adalah kehidupan baru dengan mengatisipasi soal kesehatan. Saya tidak sepakat kepada pemerintah soal direapkan nya new normal ini, apalagi di segi pendidikan nantinya karena wabah ini sangat cepar menyebar. Artinya pemerintah harus jeli melihat aturan protokol new normal ini. Jangan nanti di sekolah dan perguruan tinggi jadi semakin bertambah yang positif covid-19. 80% menolak sekola dibuka kembali, masyarakat belum siap dari sekolah nantinya rentan tertular ke yang lain. Dan pemerintah sumut harus lebih serius dlam menangani aturan new normal ini. Ketua PKC PMII SUMUT Azlansyah Hasibuan menyampaikan, pemerintah harus betul betul turun kelapangan serta membuat satgas dengan bergandengan tangan bersama OKP/ORMAS untuk terlibat menyampaikan protokuler new normal kesehatan kepada masyarakat. "Mari kita bergandengan tangan , jangan ego organisasi masing lebih diutamakan namun kepentingan bersma. Pemerintah juga harus memperhatikan infrastruktur di segi pendidikan, sekolah-sekolah dan perguruan tinggi dalam menghadpi new normal ini. Ini akan menjadi pola yang baru kepada sekolah dan perguruan tinggi," ujarnya. Akhir diskusi, Swangro selaku pendiri KAMI berpesan Kita harus saling mendukung dan memotivasi dan berharap Wabah dari Negara ini cepat berlalu, agar kita bisa berkegiatan seperti biasanya dan jangan lupa tetap memjaga kesehatan.© Copyright 2024, All Rights Reserved