Ia menjelaskan kapal motor PMB VI tengah melaksanakan proses lepas sandar kapal MT Enduro. Kapal kapasitas 40 ribu deadweight tonnage (DWT) yang mengangkut Solar tersebut, telah menyelesaikan pembongkaran muatan.
Ketika kapal PMB VI membawa selang menjauh dari MT. Enduro, tiba-tiba cuaca memburuk dengan cepat dan drastis. PMB VI dihantam ombak besar dan angin kencang, hingga menyebabkan kapal menghantam MT Enduro dan terbalik serta tenggelam sekitar 8 mil sebelah Timur Pelabuhan Belawan.
Untuk memastikan penyebab kecelakaan kapal tersebut, Roby mengatakan pihak sudah menurunkan tim dengan berkordinasi dengan TNI AL dan Polres Pelabuhan Belawan.
\"Dengan peraturan kita sudah memeriksa apa penyebab sebenarnya insiden ini. Untuk memastikan standar keamanan sudah dijalan atau tidak, tim dari pertamina sudah turun juga,\" pungkasnya." itemprop="description"/>
Ia menjelaskan kapal motor PMB VI tengah melaksanakan proses lepas sandar kapal MT Enduro. Kapal kapasitas 40 ribu deadweight tonnage (DWT) yang mengangkut Solar tersebut, telah menyelesaikan pembongkaran muatan.
Ketika kapal PMB VI membawa selang menjauh dari MT. Enduro, tiba-tiba cuaca memburuk dengan cepat dan drastis. PMB VI dihantam ombak besar dan angin kencang, hingga menyebabkan kapal menghantam MT Enduro dan terbalik serta tenggelam sekitar 8 mil sebelah Timur Pelabuhan Belawan.
Untuk memastikan penyebab kecelakaan kapal tersebut, Roby mengatakan pihak sudah menurunkan tim dengan berkordinasi dengan TNI AL dan Polres Pelabuhan Belawan.
\"Dengan peraturan kita sudah memeriksa apa penyebab sebenarnya insiden ini. Untuk memastikan standar keamanan sudah dijalan atau tidak, tim dari pertamina sudah turun juga,\" pungkasnya."/>
Ia menjelaskan kapal motor PMB VI tengah melaksanakan proses lepas sandar kapal MT Enduro. Kapal kapasitas 40 ribu deadweight tonnage (DWT) yang mengangkut Solar tersebut, telah menyelesaikan pembongkaran muatan.
Ketika kapal PMB VI membawa selang menjauh dari MT. Enduro, tiba-tiba cuaca memburuk dengan cepat dan drastis. PMB VI dihantam ombak besar dan angin kencang, hingga menyebabkan kapal menghantam MT Enduro dan terbalik serta tenggelam sekitar 8 mil sebelah Timur Pelabuhan Belawan.
Untuk memastikan penyebab kecelakaan kapal tersebut, Roby mengatakan pihak sudah menurunkan tim dengan berkordinasi dengan TNI AL dan Polres Pelabuhan Belawan.
\"Dengan peraturan kita sudah memeriksa apa penyebab sebenarnya insiden ini. Untuk memastikan standar keamanan sudah dijalan atau tidak, tim dari pertamina sudah turun juga,\" pungkasnya."/>
Kapal Moring Boat PMB VI milik PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I dilaporkan tenggelam di Perairan Belawan, Selasa (10/9/2019) malam. Insiden tersebut menyebabkan kapten kapal bernama Rudi Prayouw warga Jalan Bakti Abri Gang Ustad Samsir, Kompolek Pabrik Besi Blok C 35, Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan, meninggal dunia. Sedangkan tiga orang anak buahnya yakni Nanda Armanda (28) warga Pangkalan Berandan Kabupaten Langkat, Ahmad Gufroni (36) warga Pangkalan Berandan Kabupaten Langkat dan Ades Pranata Sitepu (22) warga Desa Naman Kecamatan Karo Kabupaten Tanah Karo dinyatakan selamat.
Dugaan sementara kapal tersebut tenggelam karena cuaca buruk.
"‎Ya Tenggelam, karena cuaca buruk. Lokasi berdekat dengan lokasi Terminal BBM Belawan, milik Medan group MOR I," sebut Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina MOR I, M. Roby Hervindo saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (11/9/2019) kepada wartawan.
Ia menjelaskan kapal motor PMB VI tengah melaksanakan proses lepas sandar kapal MT Enduro. Kapal kapasitas 40 ribu deadweight tonnage (DWT) yang mengangkut Solar tersebut, telah menyelesaikan pembongkaran muatan.
Ketika kapal PMB VI membawa selang menjauh dari MT. Enduro, tiba-tiba cuaca memburuk dengan cepat dan drastis. PMB VI dihantam ombak besar dan angin kencang, hingga menyebabkan kapal menghantam MT Enduro dan terbalik serta tenggelam sekitar 8 mil sebelah Timur Pelabuhan Belawan.
Untuk memastikan penyebab kecelakaan kapal tersebut, Roby mengatakan pihak sudah menurunkan tim dengan berkordinasi dengan TNI AL dan Polres Pelabuhan Belawan.
"Dengan peraturan kita sudah memeriksa apa penyebab sebenarnya insiden ini. Untuk memastikan standar keamanan sudah dijalan atau tidak, tim dari pertamina sudah turun juga," pungkasnya.
Kapal Moring Boat PMB VI milik PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I dilaporkan tenggelam di Perairan Belawan, Selasa (10/9/2019) malam. Insiden tersebut menyebabkan kapten kapal bernama Rudi Prayouw warga Jalan Bakti Abri Gang Ustad Samsir, Kompolek Pabrik Besi Blok C 35, Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan, meninggal dunia. Sedangkan tiga orang anak buahnya yakni Nanda Armanda (28) warga Pangkalan Berandan Kabupaten Langkat, Ahmad Gufroni (36) warga Pangkalan Berandan Kabupaten Langkat dan Ades Pranata Sitepu (22) warga Desa Naman Kecamatan Karo Kabupaten Tanah Karo dinyatakan selamat.
Dugaan sementara kapal tersebut tenggelam karena cuaca buruk.
"‎Ya Tenggelam, karena cuaca buruk. Lokasi berdekat dengan lokasi Terminal BBM Belawan, milik Medan group MOR I," sebut Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina MOR I, M. Roby Hervindo saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (11/9/2019) kepada wartawan.
Ia menjelaskan kapal motor PMB VI tengah melaksanakan proses lepas sandar kapal MT Enduro. Kapal kapasitas 40 ribu deadweight tonnage (DWT) yang mengangkut Solar tersebut, telah menyelesaikan pembongkaran muatan.
Ketika kapal PMB VI membawa selang menjauh dari MT. Enduro, tiba-tiba cuaca memburuk dengan cepat dan drastis. PMB VI dihantam ombak besar dan angin kencang, hingga menyebabkan kapal menghantam MT Enduro dan terbalik serta tenggelam sekitar 8 mil sebelah Timur Pelabuhan Belawan.
Untuk memastikan penyebab kecelakaan kapal tersebut, Roby mengatakan pihak sudah menurunkan tim dengan berkordinasi dengan TNI AL dan Polres Pelabuhan Belawan.
"Dengan peraturan kita sudah memeriksa apa penyebab sebenarnya insiden ini. Untuk memastikan standar keamanan sudah dijalan atau tidak, tim dari pertamina sudah turun juga," pungkasnya.