RMOLSumut. Kehadiran Partai Demokrat dalam kubu koalisi pendukung Joko Widodo-Maruf Amin diyakini akan memunculkan potensi gesekan antara partai-partai yang sudah dari awal berada di Koalisi Indonesia Kerja.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menjelaskan bahwa Demokrat merupakan partai yang tidak pernah menumpahkan keringat perjuangan dalam memenangkan pasangan 01.
Sehingga, sambungnya, jika kemudian partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu merapatkan barisan di penghujung laga, maka akan menimbulkan kecemburuan.
"Mungkin akan ada gesekan di partai-partai koalisi Jokowi-Maruf. Karena kita tahu, Demokrat tak berkeringat dan tak berdarah-berdarah memenangkan Jokowi-Maruf," tegasnya kepada Kantor Berita RMOL, Minggu (30/6).
Namun di satu sisi, Jokowi-Maruf akan semakin kuat di pemerintahan dengan bantuan Demokrat. Sebab, kekuatan oposisi menjadi semakin lemah.
"Untungnya Jokowi (merangkul Demokrat), ya bisa mempreteli kekuatan oposisi," pungkasnya.[top]
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menjelaskan bahwa Demokrat merupakan partai yang tidak pernah menumpahkan keringat perjuangan dalam memenangkan pasangan 01.
Sehingga, sambungnya, jika kemudian partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu merapatkan barisan di penghujung laga, maka akan menimbulkan kecemburuan.
"Mungkin akan ada gesekan di partai-partai koalisi Jokowi-Maruf. Karena kita tahu, Demokrat tak berkeringat dan tak berdarah-berdarah memenangkan Jokowi-Maruf," tegasnya kepada Kantor Berita RMOL, Minggu (30/6).
Namun di satu sisi, Jokowi-Maruf akan semakin kuat di pemerintahan dengan bantuan Demokrat. Sebab, kekuatan oposisi menjadi semakin lemah.
"Untungnya Jokowi (merangkul Demokrat), ya bisa mempreteli kekuatan oposisi," pungkasnya.[top]
BERITA SEBELUMNYA
Pakde Karwo Lebih Disukai PDIP, Tapi AHY Golden Boy-nya Demokrat
BERITA BERIKUTNYA
Prabowo Kalah, Honorer K2 Hanya Berharap Pertolongan Allah
Berita Terkait
Van Joened
Berita Populer
