Kepercayaan Masyarakat Menurun, Pengamat: Dirut BSI Layak Dicopot!
![](https://rmolsumut.id/uploads/images/2024/06/image_750x_66779c4e0dc20.jpg)
Seiring menurunnya keprcayaan masyarakat Indoensia terhadap Bank Syariah Indonesia (BSI), Direktur Utama (Dirut) BSI Hery Gunardi sangat layak untuk dievalusi.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga mencontohkan kasus teranyar, penarikan dana besar-besaran oleh Muhammadiyah menjadi indikasi kuat menurunnya kepercayaan terhadap BSI. Padahal kepercayaan menjadi kunci keberhasilan lembaga jasa seperti BSI.
Sebab, kata Jamiluddin, jika kepercayaan masyarakat itu tidak segera diatasi, maka penarikan dana di BSI akan diikuti nasabah lainnya. Hal ini tentu akan membahayakan keberadaan BSI.
“Karena itu, evaluasi terhadap Dirut BSI perlu segera dilakukan untuk memastikan penyebab melorotnya kepercayaan masyarakat terhadap BSI. Kalau penyebabnya karena sang Dirut, maka pergantian perlu segera dilakukan,” kata Jamiluddin dilansir Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Sabtu (22/6).
Menurut Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini, upaya mencopot Dirut BSI tersebut tidak lain untuk menyelamatkan BSI. Sebab, BSI masih dibutuhkan masyarakat, khususnya yang beragama Islam.
“Termasuk tentunya upaya mewujudkan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES),” pungkasnya.
Pada Kamis (30/5) lalu, Muhammadiyah resmi menarik dana persyarikatan yang disimpan di Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan total mencapai Rp13-15 triliun.
Keputusan Muhammadiyah ini tertuang dalam memo Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomor 320/I.0/A/2024 yang telah ditandatangani oleh Ketua Muhammadiyah yaitu Agung Danarto dan Sekretaris Muhammadiyah yaitu Muhammad Sayuti.
Buntut dari penarikan dana belasan triliun tersebut berdampak signifikan. Pasalnya, Pimpinan Daerah Muhammmadiyah atau PDM ramai-ramai mengosongkan saldo mereka di BSI.
© Copyright 2024, All Rights Reserved