Bobby menyebutkan, bukti konkrit yang mudah dilihat untuk mengukur bahwa niat membenahi Medan menjadi solusi atas seluruh persoalan yakni saat beberapa perhelatan even nasional maupun kunjungan-kunjungan kenegaraan Presiden ke Kota Medan. Ia mencontohkan, pada pelaksanaan MTQ Nasional 2019 yang rangkaiannya sebagian dihelat di Kota Medan.
\"Saat itu Medan bisa terlihat lebih cantik, lebih lapang jalan-jalannya, pedagang-pedagang bisa ditertibkan. Artinya niat untuk melakukan pembenahan itu menjadi hal penting,\" ungkapnya.
Memang kata Bobby, pada even yang sifatnya nasional seperti MTQ tersebut seluruh rangkaian untuk mendukung kelancaran dilakukan dengan berkoordinasi lintas stakeholder, mulai dari pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan juga TNI. \"Disinilah niat yang saya maksudkan. Ternyata bisa bereskan masalahnya ketika persoalan yang ada dikoordinasikan. Nah, ironisnya di Kota Medan ini niat itu yang tidak kita lihat dari pimpinanya untuk dilakukan secara rutin. Sehingga masalah banjir, macet dan lainnya terus menjadi perbincangan utama,\" sebutnya.
\"Saya rasa sudah saatnyalah Medan ini dipimpin orang yang baru,\" kata Bobby mengakhiri." itemprop="description"/>
Bobby menyebutkan, bukti konkrit yang mudah dilihat untuk mengukur bahwa niat membenahi Medan menjadi solusi atas seluruh persoalan yakni saat beberapa perhelatan even nasional maupun kunjungan-kunjungan kenegaraan Presiden ke Kota Medan. Ia mencontohkan, pada pelaksanaan MTQ Nasional 2019 yang rangkaiannya sebagian dihelat di Kota Medan.
\"Saat itu Medan bisa terlihat lebih cantik, lebih lapang jalan-jalannya, pedagang-pedagang bisa ditertibkan. Artinya niat untuk melakukan pembenahan itu menjadi hal penting,\" ungkapnya.
Memang kata Bobby, pada even yang sifatnya nasional seperti MTQ tersebut seluruh rangkaian untuk mendukung kelancaran dilakukan dengan berkoordinasi lintas stakeholder, mulai dari pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan juga TNI. \"Disinilah niat yang saya maksudkan. Ternyata bisa bereskan masalahnya ketika persoalan yang ada dikoordinasikan. Nah, ironisnya di Kota Medan ini niat itu yang tidak kita lihat dari pimpinanya untuk dilakukan secara rutin. Sehingga masalah banjir, macet dan lainnya terus menjadi perbincangan utama,\" sebutnya.
\"Saya rasa sudah saatnyalah Medan ini dipimpin orang yang baru,\" kata Bobby mengakhiri."/>
Bobby menyebutkan, bukti konkrit yang mudah dilihat untuk mengukur bahwa niat membenahi Medan menjadi solusi atas seluruh persoalan yakni saat beberapa perhelatan even nasional maupun kunjungan-kunjungan kenegaraan Presiden ke Kota Medan. Ia mencontohkan, pada pelaksanaan MTQ Nasional 2019 yang rangkaiannya sebagian dihelat di Kota Medan.
\"Saat itu Medan bisa terlihat lebih cantik, lebih lapang jalan-jalannya, pedagang-pedagang bisa ditertibkan. Artinya niat untuk melakukan pembenahan itu menjadi hal penting,\" ungkapnya.
Memang kata Bobby, pada even yang sifatnya nasional seperti MTQ tersebut seluruh rangkaian untuk mendukung kelancaran dilakukan dengan berkoordinasi lintas stakeholder, mulai dari pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan juga TNI. \"Disinilah niat yang saya maksudkan. Ternyata bisa bereskan masalahnya ketika persoalan yang ada dikoordinasikan. Nah, ironisnya di Kota Medan ini niat itu yang tidak kita lihat dari pimpinanya untuk dilakukan secara rutin. Sehingga masalah banjir, macet dan lainnya terus menjadi perbincangan utama,\" sebutnya.
\"Saya rasa sudah saatnyalah Medan ini dipimpin orang yang baru,\" kata Bobby mengakhiri."/>
Kehadiran pemimpin yang memiliki kemauan dan niat kuat untuk membangun dan memperbaiki Kota Medan menjadi kebutuhan utama jika masyarakat ingin keluar dari berbagai persoalan yang belakangan terjadi di Kota Medan. Demikian disampaikan Ketua DPC Gerindra Kota Medan Bobby O Zulkarnain dalam diskusi Social Infinity Meetup 'Solusi Medan' di Kantor RMOLSumut, Jalan Tempua, Medan akhir pekan lalu.
"Inti dari persoalan yang ada itu adalah niat untuk membenahi Kota Medan," katanya.
Bobby menyebutkan, bukti konkrit yang mudah dilihat untuk mengukur bahwa niat membenahi Medan menjadi solusi atas seluruh persoalan yakni saat beberapa perhelatan even nasional maupun kunjungan-kunjungan kenegaraan Presiden ke Kota Medan. Ia mencontohkan, pada pelaksanaan MTQ Nasional 2019 yang rangkaiannya sebagian dihelat di Kota Medan.
"Saat itu Medan bisa terlihat lebih cantik, lebih lapang jalan-jalannya, pedagang-pedagang bisa ditertibkan. Artinya niat untuk melakukan pembenahan itu menjadi hal penting," ungkapnya.
Memang kata Bobby, pada even yang sifatnya nasional seperti MTQ tersebut seluruh rangkaian untuk mendukung kelancaran dilakukan dengan berkoordinasi lintas stakeholder, mulai dari pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan juga TNI. "Disinilah niat yang saya maksudkan. Ternyata bisa bereskan masalahnya ketika persoalan yang ada dikoordinasikan. Nah, ironisnya di Kota Medan ini niat itu yang tidak kita lihat dari pimpinanya untuk dilakukan secara rutin. Sehingga masalah banjir, macet dan lainnya terus menjadi perbincangan utama," sebutnya.
"Saya rasa sudah saatnyalah Medan ini dipimpin orang yang baru," kata Bobby mengakhiri.
Kehadiran pemimpin yang memiliki kemauan dan niat kuat untuk membangun dan memperbaiki Kota Medan menjadi kebutuhan utama jika masyarakat ingin keluar dari berbagai persoalan yang belakangan terjadi di Kota Medan. Demikian disampaikan Ketua DPC Gerindra Kota Medan Bobby O Zulkarnain dalam diskusi Social Infinity Meetup 'Solusi Medan' di Kantor RMOLSumut, Jalan Tempua, Medan akhir pekan lalu.
"Inti dari persoalan yang ada itu adalah niat untuk membenahi Kota Medan," katanya.
Bobby menyebutkan, bukti konkrit yang mudah dilihat untuk mengukur bahwa niat membenahi Medan menjadi solusi atas seluruh persoalan yakni saat beberapa perhelatan even nasional maupun kunjungan-kunjungan kenegaraan Presiden ke Kota Medan. Ia mencontohkan, pada pelaksanaan MTQ Nasional 2019 yang rangkaiannya sebagian dihelat di Kota Medan.
"Saat itu Medan bisa terlihat lebih cantik, lebih lapang jalan-jalannya, pedagang-pedagang bisa ditertibkan. Artinya niat untuk melakukan pembenahan itu menjadi hal penting," ungkapnya.
Memang kata Bobby, pada even yang sifatnya nasional seperti MTQ tersebut seluruh rangkaian untuk mendukung kelancaran dilakukan dengan berkoordinasi lintas stakeholder, mulai dari pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan juga TNI. "Disinilah niat yang saya maksudkan. Ternyata bisa bereskan masalahnya ketika persoalan yang ada dikoordinasikan. Nah, ironisnya di Kota Medan ini niat itu yang tidak kita lihat dari pimpinanya untuk dilakukan secara rutin. Sehingga masalah banjir, macet dan lainnya terus menjadi perbincangan utama," sebutnya.
"Saya rasa sudah saatnyalah Medan ini dipimpin orang yang baru," kata Bobby mengakhiri.