Andi meyakini munculnya berbagai persoalan di lapangan seperti dugaan kesalahan penginputan data C1 hingga berujung pada saling klaim kemenangan masing-masing pasangan calon presiden dan calon wakil presiden merupakan hal yang harus disikapi. Media massa menjadi \'panggung\' yang harus selalu digunakan oleh KPU dan Bawaslu dalam memberikan informasi yang benar kepada masyarakat.
\"Sikap transparan mengenai apapaun yang terjadi ditengah masyarakat menjadi kebutuhan saat ini. Termasuk tahapan pemilu yang sedang berlangsung saat ini,\" pungkasnya.
Saat ini kata Andi, hal ini belum diwujudkan oleh KPU dan Bawaslu. Intensitas informasi dari kedua lembaga penyelenggara pemilu ini menurutnya masih terlalu minim dan tidak mampu mengimbangi berbagai informasi yang beredar melalui media sosial." itemprop="description"/>
Andi meyakini munculnya berbagai persoalan di lapangan seperti dugaan kesalahan penginputan data C1 hingga berujung pada saling klaim kemenangan masing-masing pasangan calon presiden dan calon wakil presiden merupakan hal yang harus disikapi. Media massa menjadi \'panggung\' yang harus selalu digunakan oleh KPU dan Bawaslu dalam memberikan informasi yang benar kepada masyarakat.
\"Sikap transparan mengenai apapaun yang terjadi ditengah masyarakat menjadi kebutuhan saat ini. Termasuk tahapan pemilu yang sedang berlangsung saat ini,\" pungkasnya.
Saat ini kata Andi, hal ini belum diwujudkan oleh KPU dan Bawaslu. Intensitas informasi dari kedua lembaga penyelenggara pemilu ini menurutnya masih terlalu minim dan tidak mampu mengimbangi berbagai informasi yang beredar melalui media sosial."/>
Andi meyakini munculnya berbagai persoalan di lapangan seperti dugaan kesalahan penginputan data C1 hingga berujung pada saling klaim kemenangan masing-masing pasangan calon presiden dan calon wakil presiden merupakan hal yang harus disikapi. Media massa menjadi \'panggung\' yang harus selalu digunakan oleh KPU dan Bawaslu dalam memberikan informasi yang benar kepada masyarakat.
\"Sikap transparan mengenai apapaun yang terjadi ditengah masyarakat menjadi kebutuhan saat ini. Termasuk tahapan pemilu yang sedang berlangsung saat ini,\" pungkasnya.
Saat ini kata Andi, hal ini belum diwujudkan oleh KPU dan Bawaslu. Intensitas informasi dari kedua lembaga penyelenggara pemilu ini menurutnya masih terlalu minim dan tidak mampu mengimbangi berbagai informasi yang beredar melalui media sosial."/>
Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus intens memberikan informasi kepada masyarakat terkait munculnya berbagai dugaan kecurangan pada Pemilu 2019. Desakan ini disampaikan Ketua Sapma PP Kabupaten Karo, Andi Ardinata Ginting. Menurutnya beragam informasi yang menunjukkan berbagai bentuk perselisihan akibat dugaan kecurangan akan membuat masyarakat bingung dan kerap terlibat adu argumen, hal ini rawan memicu persoalan ditengah masyarakat pasca pemilu 2019.
"KPU dan Bawaslu harus terus memberikan informasi terkait seluruh persoalan tersebut, agar masyarakat memiliki pemahaman yang sama," katanya, Rabu (24/4/2019).
Andi meyakini munculnya berbagai persoalan di lapangan seperti dugaan kesalahan penginputan data C1 hingga berujung pada saling klaim kemenangan masing-masing pasangan calon presiden dan calon wakil presiden merupakan hal yang harus disikapi. Media massa menjadi 'panggung' yang harus selalu digunakan oleh KPU dan Bawaslu dalam memberikan informasi yang benar kepada masyarakat.
"Sikap transparan mengenai apapaun yang terjadi ditengah masyarakat menjadi kebutuhan saat ini. Termasuk tahapan pemilu yang sedang berlangsung saat ini," pungkasnya.
Saat ini kata Andi, hal ini belum diwujudkan oleh KPU dan Bawaslu. Intensitas informasi dari kedua lembaga penyelenggara pemilu ini menurutnya masih terlalu minim dan tidak mampu mengimbangi berbagai informasi yang beredar melalui media sosial.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus intens memberikan informasi kepada masyarakat terkait munculnya berbagai dugaan kecurangan pada Pemilu 2019. Desakan ini disampaikan Ketua Sapma PP Kabupaten Karo, Andi Ardinata Ginting. Menurutnya beragam informasi yang menunjukkan berbagai bentuk perselisihan akibat dugaan kecurangan akan membuat masyarakat bingung dan kerap terlibat adu argumen, hal ini rawan memicu persoalan ditengah masyarakat pasca pemilu 2019.
"KPU dan Bawaslu harus terus memberikan informasi terkait seluruh persoalan tersebut, agar masyarakat memiliki pemahaman yang sama," katanya, Rabu (24/4/2019).
Andi meyakini munculnya berbagai persoalan di lapangan seperti dugaan kesalahan penginputan data C1 hingga berujung pada saling klaim kemenangan masing-masing pasangan calon presiden dan calon wakil presiden merupakan hal yang harus disikapi. Media massa menjadi 'panggung' yang harus selalu digunakan oleh KPU dan Bawaslu dalam memberikan informasi yang benar kepada masyarakat.
"Sikap transparan mengenai apapaun yang terjadi ditengah masyarakat menjadi kebutuhan saat ini. Termasuk tahapan pemilu yang sedang berlangsung saat ini," pungkasnya.
Saat ini kata Andi, hal ini belum diwujudkan oleh KPU dan Bawaslu. Intensitas informasi dari kedua lembaga penyelenggara pemilu ini menurutnya masih terlalu minim dan tidak mampu mengimbangi berbagai informasi yang beredar melalui media sosial.