Tonggor menjelaskan pihaknya sudah memintai keterangan dari sejumlah kapal nelayan yang sempat mencoba memberikan pertolongan terhadap kapal tersebut. Para nelayan mengaku mereka sempat mencoba memberikan pertolongan, namun karena cuaca yang buruk dan gelombang tinggi kapal tersebut tenggelam dan belum diketahui keberadaannya.
\"‎Kapal Nelayan, mengangkut 20 ABK. Kita sudah melakukan rencana operasi dengan mempersiapkan kapal. Namun, cuaca buruk. Kapal-kapal nelayan sekitar itu pun menghindar dari gelombang tinggi itu,\" tutur Tonggor.
Ia mengatakan tinggi lombang mencapai 2 hingga 3 meter. Tapi, pihak SAR Nias maksimalkan pencarian korban dan evakuasi korban. Termasuk melakukan kordinasi dengan TNI/Polri setempat.
\"Kita dapat informasi para korban menggunakan pelampung dan bisa kita evakuasi. Tapi, ini lagi cuaca buruk,\" jelas ‎Tonggor.[R] " itemprop="description"/>
Tonggor menjelaskan pihaknya sudah memintai keterangan dari sejumlah kapal nelayan yang sempat mencoba memberikan pertolongan terhadap kapal tersebut. Para nelayan mengaku mereka sempat mencoba memberikan pertolongan, namun karena cuaca yang buruk dan gelombang tinggi kapal tersebut tenggelam dan belum diketahui keberadaannya.
\"‎Kapal Nelayan, mengangkut 20 ABK. Kita sudah melakukan rencana operasi dengan mempersiapkan kapal. Namun, cuaca buruk. Kapal-kapal nelayan sekitar itu pun menghindar dari gelombang tinggi itu,\" tutur Tonggor.
Ia mengatakan tinggi lombang mencapai 2 hingga 3 meter. Tapi, pihak SAR Nias maksimalkan pencarian korban dan evakuasi korban. Termasuk melakukan kordinasi dengan TNI/Polri setempat.
\"Kita dapat informasi para korban menggunakan pelampung dan bisa kita evakuasi. Tapi, ini lagi cuaca buruk,\" jelas ‎Tonggor.[R] "/>
Tonggor menjelaskan pihaknya sudah memintai keterangan dari sejumlah kapal nelayan yang sempat mencoba memberikan pertolongan terhadap kapal tersebut. Para nelayan mengaku mereka sempat mencoba memberikan pertolongan, namun karena cuaca yang buruk dan gelombang tinggi kapal tersebut tenggelam dan belum diketahui keberadaannya.
\"‎Kapal Nelayan, mengangkut 20 ABK. Kita sudah melakukan rencana operasi dengan mempersiapkan kapal. Namun, cuaca buruk. Kapal-kapal nelayan sekitar itu pun menghindar dari gelombang tinggi itu,\" tutur Tonggor.
Ia mengatakan tinggi lombang mencapai 2 hingga 3 meter. Tapi, pihak SAR Nias maksimalkan pencarian korban dan evakuasi korban. Termasuk melakukan kordinasi dengan TNI/Polri setempat.
\"Kita dapat informasi para korban menggunakan pelampung dan bisa kita evakuasi. Tapi, ini lagi cuaca buruk,\" jelas ‎Tonggor.[R] "/>
Insiden kapal hilang dilaporkan terjadi di Perairan Pulau Pini seputaran pulau-pulau batu di Kabupaten Nias Selatan, Selasa (5/3/2019). Kapal yang mengalami nasib naas tersebut yakni KM Formosa 1 yang mengangkut sekitar 20 orang anak buah kapal (ABK). Pihak Basarnas Nias mengkonfirmasi pihaknya sudah melakukan rangkaian perencanaan untuk melakukan pencarian.
Ya, informasi kita terima kecelakaan Kapal tersebut, jadi Kapal kontak pada nelayan-nelayan sekitar minta tolong. Karena, air sudah masuk kedalam Kapal," ucap Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Nias, Tonggor Gultom kepada wartawan, sesaat lalu.
Tonggor menjelaskan pihaknya sudah memintai keterangan dari sejumlah kapal nelayan yang sempat mencoba memberikan pertolongan terhadap kapal tersebut. Para nelayan mengaku mereka sempat mencoba memberikan pertolongan, namun karena cuaca yang buruk dan gelombang tinggi kapal tersebut tenggelam dan belum diketahui keberadaannya.
"‎Kapal Nelayan, mengangkut 20 ABK. Kita sudah melakukan rencana operasi dengan mempersiapkan kapal. Namun, cuaca buruk. Kapal-kapal nelayan sekitar itu pun menghindar dari gelombang tinggi itu," tutur Tonggor.
Ia mengatakan tinggi lombang mencapai 2 hingga 3 meter. Tapi, pihak SAR Nias maksimalkan pencarian korban dan evakuasi korban. Termasuk melakukan kordinasi dengan TNI/Polri setempat.
"Kita dapat informasi para korban menggunakan pelampung dan bisa kita evakuasi. Tapi, ini lagi cuaca buruk," jelas ‎Tonggor.[R]
Insiden kapal hilang dilaporkan terjadi di Perairan Pulau Pini seputaran pulau-pulau batu di Kabupaten Nias Selatan, Selasa (5/3/2019). Kapal yang mengalami nasib naas tersebut yakni KM Formosa 1 yang mengangkut sekitar 20 orang anak buah kapal (ABK). Pihak Basarnas Nias mengkonfirmasi pihaknya sudah melakukan rangkaian perencanaan untuk melakukan pencarian.
Ya, informasi kita terima kecelakaan Kapal tersebut, jadi Kapal kontak pada nelayan-nelayan sekitar minta tolong. Karena, air sudah masuk kedalam Kapal," ucap Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Nias, Tonggor Gultom kepada wartawan, sesaat lalu.
Tonggor menjelaskan pihaknya sudah memintai keterangan dari sejumlah kapal nelayan yang sempat mencoba memberikan pertolongan terhadap kapal tersebut. Para nelayan mengaku mereka sempat mencoba memberikan pertolongan, namun karena cuaca yang buruk dan gelombang tinggi kapal tersebut tenggelam dan belum diketahui keberadaannya.
"‎Kapal Nelayan, mengangkut 20 ABK. Kita sudah melakukan rencana operasi dengan mempersiapkan kapal. Namun, cuaca buruk. Kapal-kapal nelayan sekitar itu pun menghindar dari gelombang tinggi itu," tutur Tonggor.
Ia mengatakan tinggi lombang mencapai 2 hingga 3 meter. Tapi, pihak SAR Nias maksimalkan pencarian korban dan evakuasi korban. Termasuk melakukan kordinasi dengan TNI/Polri setempat.
"Kita dapat informasi para korban menggunakan pelampung dan bisa kita evakuasi. Tapi, ini lagi cuaca buruk," jelas ‎Tonggor.