Peranita Sagala, sebagai Ketua Medan Membaca mengucapkan terimakasih atas partisipasi, kolaborasi, dan juga sumbangan buku dari para donatur buku pada kopdar kali ini.
\"Medan Membaca hadir sejak tahun 2010 dan terus bekerja mengembangkan budayakan literasi di masyarakat. Pada tanggal 18 Januari 2019 Medan Membaca telah mendaftar kan diri sebagai perkumpulan di depan Notaris dan terdaftar di kementerian Hukum dan HAM RI,\" ujarnya.
\"Kami berkomitmen untuk lebih professional dalam mengembangkan budaya literasi di masyarakat\" ujar Tanwirul Manar, Salah satu pengurus Medan Membaca dan Sesinema.
Salah satu program yang sedang digalakkan oleh Medan Membaca ada Goodreads Corner 2.0 yaitu perpustakaan mini yang ditempatkan di cafe-cafe Komunitas yang bersedia bekerjasama.
\"Sudah ada dua cafe yang bersedia bermitra dengan Medan Membaca, yaitu Triple S Cafe di Jl. Karya I, kelurahan Karang Berombak, dan satu lagi Seruput Cafe di Jl.Perjuangan/Ringroad kecamatan Mereka Sunggal\", jelas Peranita Sagala.
Kami ingin mendorong akses buku yang mudah dicapai dimana saja. Kami juga berharap dari program Goodreads Corner 2.0 ini, selain tersedia akses buku berkualitas, para donatur juga dapat berdonasi buku di tempat yang sama.
Harapannya buku yg terkumpul di goodreads corner 2.0 ini dapat di rotasi antar cafe mitra Medan Membaca dan jika sudah berlebih disebarkan ke taman bacaan yg membutuhkan.
\"Karena Buku untuk di Baca, bukan untuk dipajang,\" demikian penutup dari Ketua Medan Membaca tersebut." itemprop="description"/>
Peranita Sagala, sebagai Ketua Medan Membaca mengucapkan terimakasih atas partisipasi, kolaborasi, dan juga sumbangan buku dari para donatur buku pada kopdar kali ini.
\"Medan Membaca hadir sejak tahun 2010 dan terus bekerja mengembangkan budayakan literasi di masyarakat. Pada tanggal 18 Januari 2019 Medan Membaca telah mendaftar kan diri sebagai perkumpulan di depan Notaris dan terdaftar di kementerian Hukum dan HAM RI,\" ujarnya.
\"Kami berkomitmen untuk lebih professional dalam mengembangkan budaya literasi di masyarakat\" ujar Tanwirul Manar, Salah satu pengurus Medan Membaca dan Sesinema.
Salah satu program yang sedang digalakkan oleh Medan Membaca ada Goodreads Corner 2.0 yaitu perpustakaan mini yang ditempatkan di cafe-cafe Komunitas yang bersedia bekerjasama.
\"Sudah ada dua cafe yang bersedia bermitra dengan Medan Membaca, yaitu Triple S Cafe di Jl. Karya I, kelurahan Karang Berombak, dan satu lagi Seruput Cafe di Jl.Perjuangan/Ringroad kecamatan Mereka Sunggal\", jelas Peranita Sagala.
Kami ingin mendorong akses buku yang mudah dicapai dimana saja. Kami juga berharap dari program Goodreads Corner 2.0 ini, selain tersedia akses buku berkualitas, para donatur juga dapat berdonasi buku di tempat yang sama.
Harapannya buku yg terkumpul di goodreads corner 2.0 ini dapat di rotasi antar cafe mitra Medan Membaca dan jika sudah berlebih disebarkan ke taman bacaan yg membutuhkan.
\"Karena Buku untuk di Baca, bukan untuk dipajang,\" demikian penutup dari Ketua Medan Membaca tersebut."/>
Peranita Sagala, sebagai Ketua Medan Membaca mengucapkan terimakasih atas partisipasi, kolaborasi, dan juga sumbangan buku dari para donatur buku pada kopdar kali ini.
\"Medan Membaca hadir sejak tahun 2010 dan terus bekerja mengembangkan budayakan literasi di masyarakat. Pada tanggal 18 Januari 2019 Medan Membaca telah mendaftar kan diri sebagai perkumpulan di depan Notaris dan terdaftar di kementerian Hukum dan HAM RI,\" ujarnya.
\"Kami berkomitmen untuk lebih professional dalam mengembangkan budaya literasi di masyarakat\" ujar Tanwirul Manar, Salah satu pengurus Medan Membaca dan Sesinema.
Salah satu program yang sedang digalakkan oleh Medan Membaca ada Goodreads Corner 2.0 yaitu perpustakaan mini yang ditempatkan di cafe-cafe Komunitas yang bersedia bekerjasama.
\"Sudah ada dua cafe yang bersedia bermitra dengan Medan Membaca, yaitu Triple S Cafe di Jl. Karya I, kelurahan Karang Berombak, dan satu lagi Seruput Cafe di Jl.Perjuangan/Ringroad kecamatan Mereka Sunggal\", jelas Peranita Sagala.
Kami ingin mendorong akses buku yang mudah dicapai dimana saja. Kami juga berharap dari program Goodreads Corner 2.0 ini, selain tersedia akses buku berkualitas, para donatur juga dapat berdonasi buku di tempat yang sama.
Harapannya buku yg terkumpul di goodreads corner 2.0 ini dapat di rotasi antar cafe mitra Medan Membaca dan jika sudah berlebih disebarkan ke taman bacaan yg membutuhkan.
\"Karena Buku untuk di Baca, bukan untuk dipajang,\" demikian penutup dari Ketua Medan Membaca tersebut."/>
Komunitas Medan Membaca mengadakan kopi darat (Kopdar) di triple S cafe pada Minggu,10 Maret 2019. Kegiatan ini merupakan agenda dwi bulanan komunitas yang berfungsi sebagai ajang temu anggota komunitas yang sehari-harinya berkomunikasi dan saling bertukar informasi seputar dunia perbukuan melalui Grup Whatsapp Medan Membaca, dan juga sebagai sarana rekruitmen anggota baru.
Pada Kopi Darat Kali ini, Medan Membaca berkolaborasi dengan Sesinema Cine Club, mengadakan pemutaran dan nonton bersama film adaptasi dari buku karya Penelope Fitzgerald yang berjudul The Bookshop.
Selain perkenalan sesama anggota, kopdar Medan Membaca dimeriahkan dengan serangkaian kegiatan seru seputar dunia perbukuan seperti, book sharing session antar sesama anggota komunitas, book blind date, dan juga book giveaway.
Evita salah satu anggota yg baru kali ini hadir merasa kopdar Medan Membaca sangat nyaman dan menyenangkan.
"Saya jadi diri saya sendiri disini, dan percaya diri. Sudah lama saya mencari komunitas membaca, dan senang bisa bertemu Medan Membaca," katanya.
Peranita Sagala, sebagai Ketua Medan Membaca mengucapkan terimakasih atas partisipasi, kolaborasi, dan juga sumbangan buku dari para donatur buku pada kopdar kali ini.
"Medan Membaca hadir sejak tahun 2010 dan terus bekerja mengembangkan budayakan literasi di masyarakat. Pada tanggal 18 Januari 2019 Medan Membaca telah mendaftar kan diri sebagai perkumpulan di depan Notaris dan terdaftar di kementerian Hukum dan HAM RI," ujarnya.
"Kami berkomitmen untuk lebih professional dalam mengembangkan budaya literasi di masyarakat" ujar Tanwirul Manar, Salah satu pengurus Medan Membaca dan Sesinema.
Salah satu program yang sedang digalakkan oleh Medan Membaca ada Goodreads Corner 2.0 yaitu perpustakaan mini yang ditempatkan di cafe-cafe Komunitas yang bersedia bekerjasama.
"Sudah ada dua cafe yang bersedia bermitra dengan Medan Membaca, yaitu Triple S Cafe di Jl. Karya I, kelurahan Karang Berombak, dan satu lagi Seruput Cafe di Jl.Perjuangan/Ringroad kecamatan Mereka Sunggal", jelas Peranita Sagala.
Kami ingin mendorong akses buku yang mudah dicapai dimana saja. Kami juga berharap dari program Goodreads Corner 2.0 ini, selain tersedia akses buku berkualitas, para donatur juga dapat berdonasi buku di tempat yang sama.
Harapannya buku yg terkumpul di goodreads corner 2.0 ini dapat di rotasi antar cafe mitra Medan Membaca dan jika sudah berlebih disebarkan ke taman bacaan yg membutuhkan.
"Karena Buku untuk di Baca, bukan untuk dipajang," demikian penutup dari Ketua Medan Membaca tersebut.
Komunitas Medan Membaca mengadakan kopi darat (Kopdar) di triple S cafe pada Minggu,10 Maret 2019. Kegiatan ini merupakan agenda dwi bulanan komunitas yang berfungsi sebagai ajang temu anggota komunitas yang sehari-harinya berkomunikasi dan saling bertukar informasi seputar dunia perbukuan melalui Grup Whatsapp Medan Membaca, dan juga sebagai sarana rekruitmen anggota baru.
Pada Kopi Darat Kali ini, Medan Membaca berkolaborasi dengan Sesinema Cine Club, mengadakan pemutaran dan nonton bersama film adaptasi dari buku karya Penelope Fitzgerald yang berjudul The Bookshop.
Selain perkenalan sesama anggota, kopdar Medan Membaca dimeriahkan dengan serangkaian kegiatan seru seputar dunia perbukuan seperti, book sharing session antar sesama anggota komunitas, book blind date, dan juga book giveaway.
Evita salah satu anggota yg baru kali ini hadir merasa kopdar Medan Membaca sangat nyaman dan menyenangkan.
"Saya jadi diri saya sendiri disini, dan percaya diri. Sudah lama saya mencari komunitas membaca, dan senang bisa bertemu Medan Membaca," katanya.
Peranita Sagala, sebagai Ketua Medan Membaca mengucapkan terimakasih atas partisipasi, kolaborasi, dan juga sumbangan buku dari para donatur buku pada kopdar kali ini.
"Medan Membaca hadir sejak tahun 2010 dan terus bekerja mengembangkan budayakan literasi di masyarakat. Pada tanggal 18 Januari 2019 Medan Membaca telah mendaftar kan diri sebagai perkumpulan di depan Notaris dan terdaftar di kementerian Hukum dan HAM RI," ujarnya.
"Kami berkomitmen untuk lebih professional dalam mengembangkan budaya literasi di masyarakat" ujar Tanwirul Manar, Salah satu pengurus Medan Membaca dan Sesinema.
Salah satu program yang sedang digalakkan oleh Medan Membaca ada Goodreads Corner 2.0 yaitu perpustakaan mini yang ditempatkan di cafe-cafe Komunitas yang bersedia bekerjasama.
"Sudah ada dua cafe yang bersedia bermitra dengan Medan Membaca, yaitu Triple S Cafe di Jl. Karya I, kelurahan Karang Berombak, dan satu lagi Seruput Cafe di Jl.Perjuangan/Ringroad kecamatan Mereka Sunggal", jelas Peranita Sagala.
Kami ingin mendorong akses buku yang mudah dicapai dimana saja. Kami juga berharap dari program Goodreads Corner 2.0 ini, selain tersedia akses buku berkualitas, para donatur juga dapat berdonasi buku di tempat yang sama.
Harapannya buku yg terkumpul di goodreads corner 2.0 ini dapat di rotasi antar cafe mitra Medan Membaca dan jika sudah berlebih disebarkan ke taman bacaan yg membutuhkan.
"Karena Buku untuk di Baca, bukan untuk dipajang," demikian penutup dari Ketua Medan Membaca tersebut.