drh Yenni Saraswati menjelaskan, tiga orangutan ini diberi nama Digo, Duma dan Dupa. Saat akan direhabilitasi, ketiganya dalam kondisi stres, dehidrasi ringan dan kotor. Digo yang berjenis kelamin jantan dan berusia dua bulan merupakan yang paling terlihat kurang aktif dibanding dua lainnya. Namun kemauannya untuk minum susu membuat pihak dokter yakin kondisinya akan terus membaik.
\"Kalau Digo mulai membaik. Sedangkan Duma yang berjenis betina dan berusia satu tahun terlihat sangat takut bila melihat orang, dirinya lebih suka berdekatan dengan Dupa yang berjenis kelamin betina berusia 1,5 tahun dari pada manusia,\" jelasnya.
drh Yenny Saraswati mengungkapkan bahwa pemeriksaan kesehatan lanjutan, akan dilakukan untuk mengetahui status kesehatan mereka. Karena pada kondisi alam, untuk umur ke tiga Orangutan ini seharusnya masih sangat bergantung pada induknya, salah satunya untuk susu sebagai asupan gizi yang utama.
Untuk diketahui bahwa ketiga Orangutan Digo, Duma dan Dupa adalah Orangutan hasil sitaan Bea Cukai Dumai bersama dengan TNI AL dan TNI AD yang akan diseludupkan ke Malaysia menggunakan speedboat melalui Pelabuhan Rakyat di kota Dumai awal pekan lalu sekitar pukul 23.30 WIB. Orangutan tersebut akan Diselundupkan bersama dengan monyet albino, uwo dan musang luwak." itemprop="description"/>
drh Yenni Saraswati menjelaskan, tiga orangutan ini diberi nama Digo, Duma dan Dupa. Saat akan direhabilitasi, ketiganya dalam kondisi stres, dehidrasi ringan dan kotor. Digo yang berjenis kelamin jantan dan berusia dua bulan merupakan yang paling terlihat kurang aktif dibanding dua lainnya. Namun kemauannya untuk minum susu membuat pihak dokter yakin kondisinya akan terus membaik.
\"Kalau Digo mulai membaik. Sedangkan Duma yang berjenis betina dan berusia satu tahun terlihat sangat takut bila melihat orang, dirinya lebih suka berdekatan dengan Dupa yang berjenis kelamin betina berusia 1,5 tahun dari pada manusia,\" jelasnya.
drh Yenny Saraswati mengungkapkan bahwa pemeriksaan kesehatan lanjutan, akan dilakukan untuk mengetahui status kesehatan mereka. Karena pada kondisi alam, untuk umur ke tiga Orangutan ini seharusnya masih sangat bergantung pada induknya, salah satunya untuk susu sebagai asupan gizi yang utama.
Untuk diketahui bahwa ketiga Orangutan Digo, Duma dan Dupa adalah Orangutan hasil sitaan Bea Cukai Dumai bersama dengan TNI AL dan TNI AD yang akan diseludupkan ke Malaysia menggunakan speedboat melalui Pelabuhan Rakyat di kota Dumai awal pekan lalu sekitar pukul 23.30 WIB. Orangutan tersebut akan Diselundupkan bersama dengan monyet albino, uwo dan musang luwak."/>
drh Yenni Saraswati menjelaskan, tiga orangutan ini diberi nama Digo, Duma dan Dupa. Saat akan direhabilitasi, ketiganya dalam kondisi stres, dehidrasi ringan dan kotor. Digo yang berjenis kelamin jantan dan berusia dua bulan merupakan yang paling terlihat kurang aktif dibanding dua lainnya. Namun kemauannya untuk minum susu membuat pihak dokter yakin kondisinya akan terus membaik.
\"Kalau Digo mulai membaik. Sedangkan Duma yang berjenis betina dan berusia satu tahun terlihat sangat takut bila melihat orang, dirinya lebih suka berdekatan dengan Dupa yang berjenis kelamin betina berusia 1,5 tahun dari pada manusia,\" jelasnya.
drh Yenny Saraswati mengungkapkan bahwa pemeriksaan kesehatan lanjutan, akan dilakukan untuk mengetahui status kesehatan mereka. Karena pada kondisi alam, untuk umur ke tiga Orangutan ini seharusnya masih sangat bergantung pada induknya, salah satunya untuk susu sebagai asupan gizi yang utama.
Untuk diketahui bahwa ketiga Orangutan Digo, Duma dan Dupa adalah Orangutan hasil sitaan Bea Cukai Dumai bersama dengan TNI AL dan TNI AD yang akan diseludupkan ke Malaysia menggunakan speedboat melalui Pelabuhan Rakyat di kota Dumai awal pekan lalu sekitar pukul 23.30 WIB. Orangutan tersebut akan Diselundupkan bersama dengan monyet albino, uwo dan musang luwak."/>
Pihak Yayasan ekosistem Lestarai-Sumateran Orangutan Conservation Programme (SOCP) mengkonfirmasi bahwa kondisi tiga anak orangutan hasil sitaan Bea dan Cukai Dumai dan TNI AL saat hendak diseludupkan ke Malaysia terus menunjukkan perkembangan positif. Saat ini ketiganya masih dirawat di pusat Rehabilitasi dan Karantina Orangutan di Batu Mbelin, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Rencananya tiga satwa dilindungi tersebut diarahkan dan dilatih agar dapat hidup kembali ke alam liar," kata Dokter Hewan Senior YEL-SOCP, drh Yenny Saraswati, Sabtu (29/6/2019)
drh Yenni Saraswati menjelaskan, tiga orangutan ini diberi nama Digo, Duma dan Dupa. Saat akan direhabilitasi, ketiganya dalam kondisi stres, dehidrasi ringan dan kotor. Digo yang berjenis kelamin jantan dan berusia dua bulan merupakan yang paling terlihat kurang aktif dibanding dua lainnya. Namun kemauannya untuk minum susu membuat pihak dokter yakin kondisinya akan terus membaik.
"Kalau Digo mulai membaik. Sedangkan Duma yang berjenis betina dan berusia satu tahun terlihat sangat takut bila melihat orang, dirinya lebih suka berdekatan dengan Dupa yang berjenis kelamin betina berusia 1,5 tahun dari pada manusia," jelasnya.
drh Yenny Saraswati mengungkapkan bahwa pemeriksaan kesehatan lanjutan, akan dilakukan untuk mengetahui status kesehatan mereka. Karena pada kondisi alam, untuk umur ke tiga Orangutan ini seharusnya masih sangat bergantung pada induknya, salah satunya untuk susu sebagai asupan gizi yang utama.
Untuk diketahui bahwa ketiga Orangutan Digo, Duma dan Dupa adalah Orangutan hasil sitaan Bea Cukai Dumai bersama dengan TNI AL dan TNI AD yang akan diseludupkan ke Malaysia menggunakan speedboat melalui Pelabuhan Rakyat di kota Dumai awal pekan lalu sekitar pukul 23.30 WIB. Orangutan tersebut akan Diselundupkan bersama dengan monyet albino, uwo dan musang luwak.
Pihak Yayasan ekosistem Lestarai-Sumateran Orangutan Conservation Programme (SOCP) mengkonfirmasi bahwa kondisi tiga anak orangutan hasil sitaan Bea dan Cukai Dumai dan TNI AL saat hendak diseludupkan ke Malaysia terus menunjukkan perkembangan positif. Saat ini ketiganya masih dirawat di pusat Rehabilitasi dan Karantina Orangutan di Batu Mbelin, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Rencananya tiga satwa dilindungi tersebut diarahkan dan dilatih agar dapat hidup kembali ke alam liar," kata Dokter Hewan Senior YEL-SOCP, drh Yenny Saraswati, Sabtu (29/6/2019)
drh Yenni Saraswati menjelaskan, tiga orangutan ini diberi nama Digo, Duma dan Dupa. Saat akan direhabilitasi, ketiganya dalam kondisi stres, dehidrasi ringan dan kotor. Digo yang berjenis kelamin jantan dan berusia dua bulan merupakan yang paling terlihat kurang aktif dibanding dua lainnya. Namun kemauannya untuk minum susu membuat pihak dokter yakin kondisinya akan terus membaik.
"Kalau Digo mulai membaik. Sedangkan Duma yang berjenis betina dan berusia satu tahun terlihat sangat takut bila melihat orang, dirinya lebih suka berdekatan dengan Dupa yang berjenis kelamin betina berusia 1,5 tahun dari pada manusia," jelasnya.
drh Yenny Saraswati mengungkapkan bahwa pemeriksaan kesehatan lanjutan, akan dilakukan untuk mengetahui status kesehatan mereka. Karena pada kondisi alam, untuk umur ke tiga Orangutan ini seharusnya masih sangat bergantung pada induknya, salah satunya untuk susu sebagai asupan gizi yang utama.
Untuk diketahui bahwa ketiga Orangutan Digo, Duma dan Dupa adalah Orangutan hasil sitaan Bea Cukai Dumai bersama dengan TNI AL dan TNI AD yang akan diseludupkan ke Malaysia menggunakan speedboat melalui Pelabuhan Rakyat di kota Dumai awal pekan lalu sekitar pukul 23.30 WIB. Orangutan tersebut akan Diselundupkan bersama dengan monyet albino, uwo dan musang luwak.