Kisruh TVRI pasca pemberhentian Helmy Yahya dari polisis Direktur Utama oleh Dewan Pengawas (Dewas) semakin meluas. Bahkan beredar kabar ruangan Dewas disegel oleh para karyawan. Dari video yang beredar, tampak sejumlah pegawai berada di depan ruangan yang disegel tersebut. "Semalam saya dapat kabar karyawan TVRI malah ikut menyegel ruang Dewan Pengawas. Ini menunjukkan adanya perluasan konflik," kata Anggota Komisi I DPR Farhan selaku mitra kerja TVRI kepada wartawan, Jumat (17/1). Farhan menduga penyegelan ruangan itu masih berkaitan dengan pemberhentian Helmy Yahya. Farhan menguraikan, ia bersama komisinya selaku mitra kerja TVRI sudah menjadwalkan rapat dengan Dewas TVRI mengenai posisi Helmy pada 21 Januari yang akan datang. Namun, ia menyesalkan sebelum rapat konsultasi digelar, Dewas justru mencopot Helmy. "Komisi I sudah menjadwalkan sebetulnya rapat dengan Dewan Pengawas, tujuannya untuk mengetahui update kasus ini. Tetapi Dewan Pengawas malah langsung mengeluarkan pemberhentian, tanpa konsultasi dengan DPR-RI. Padahal dalam pertemuan informal terakhir, semua pihak sepakat menyelesaikan secara baik-baik dan tidak berujung pemberhentian," kata Farhan. Farhan menyesalkan keputusan Dewas mencopot Helmy. Farhan menilai Dewas TVRI tidak mengindahkan mediasi yang dilakukan Menkominfo dan Komisi I. Farhan menilai di atas masalah konflik Dewas vs Direksi ini ada dua hal yang lebih penting, yaitu selamatkan LPP TVRI dan jaga semangat karyawan TVRI untuk tetap bekerja. "Intinya kita semua harus fokus pada satu hal, yaitu save TVRI," ujar Farhan. Kabar yang beredar penyegelan ruang Dewas TVRI merupakan aksi spontan pegawai pada saat petinggi TVRI menggelar rapat di ruangan terpisah.[R]
Kisruh TVRI pasca pemberhentian Helmy Yahya dari polisis Direktur Utama oleh Dewan Pengawas (Dewas) semakin meluas. Bahkan beredar kabar ruangan Dewas disegel oleh para karyawan. Dari video yang beredar, tampak sejumlah pegawai berada di depan ruangan yang disegel tersebut. "Semalam saya dapat kabar karyawan TVRI malah ikut menyegel ruang Dewan Pengawas. Ini menunjukkan adanya perluasan konflik," kata Anggota Komisi I DPR Farhan selaku mitra kerja TVRI kepada wartawan, Jumat (17/1). Farhan menduga penyegelan ruangan itu masih berkaitan dengan pemberhentian Helmy Yahya. Farhan menguraikan, ia bersama komisinya selaku mitra kerja TVRI sudah menjadwalkan rapat dengan Dewas TVRI mengenai posisi Helmy pada 21 Januari yang akan datang. Namun, ia menyesalkan sebelum rapat konsultasi digelar, Dewas justru mencopot Helmy. "Komisi I sudah menjadwalkan sebetulnya rapat dengan Dewan Pengawas, tujuannya untuk mengetahui update kasus ini. Tetapi Dewan Pengawas malah langsung mengeluarkan pemberhentian, tanpa konsultasi dengan DPR-RI. Padahal dalam pertemuan informal terakhir, semua pihak sepakat menyelesaikan secara baik-baik dan tidak berujung pemberhentian," kata Farhan. Farhan menyesalkan keputusan Dewas mencopot Helmy. Farhan menilai Dewas TVRI tidak mengindahkan mediasi yang dilakukan Menkominfo dan Komisi I. Farhan menilai di atas masalah konflik Dewas vs Direksi ini ada dua hal yang lebih penting, yaitu selamatkan LPP TVRI dan jaga semangat karyawan TVRI untuk tetap bekerja. "Intinya kita semua harus fokus pada satu hal, yaitu save TVRI," ujar Farhan. Kabar yang beredar penyegelan ruang Dewas TVRI merupakan aksi spontan pegawai pada saat petinggi TVRI menggelar rapat di ruangan terpisah.© Copyright 2024, All Rights Reserved