Workshop yang diikuti oleh 40 orang mahasiswa tingkat akhir jurusan teknik industri ini berisi tentang tata cara penyusunan dokumen ISO; pelaporan dokumen ISO serta diskusi case study terkait ISO 22000 di dunia industri makanan dan minuman. Seluruh mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil dan mereka dilatih langsung untuk menyusun dokumen sederhana kemudian melakukan presentasi atas apa yang telah mereka rancang.
\"Workshop ini dilakukan agar mahasiswa memiliki pengetahuan tentang proses sertifikasi ISO 22000 mulai dari persiapan hingga penyusunan dokumen yang diperlukan,\" ujarnya.
Ia menambahkan PT Garudafood sebagai salah satu perusahaan makanan dan minuman menerapkan Sistem Manajemen Keamanan Pangan yang telah tersertifikasi yakni ISO 22000. Ini merupakan wujud komitmen Garudafood dalam melindungi konsumen dengan menyajikan produk yang berkualitas sesuai dengan standar internasional." itemprop="description"/>
Workshop yang diikuti oleh 40 orang mahasiswa tingkat akhir jurusan teknik industri ini berisi tentang tata cara penyusunan dokumen ISO; pelaporan dokumen ISO serta diskusi case study terkait ISO 22000 di dunia industri makanan dan minuman. Seluruh mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil dan mereka dilatih langsung untuk menyusun dokumen sederhana kemudian melakukan presentasi atas apa yang telah mereka rancang.
\"Workshop ini dilakukan agar mahasiswa memiliki pengetahuan tentang proses sertifikasi ISO 22000 mulai dari persiapan hingga penyusunan dokumen yang diperlukan,\" ujarnya.
Ia menambahkan PT Garudafood sebagai salah satu perusahaan makanan dan minuman menerapkan Sistem Manajemen Keamanan Pangan yang telah tersertifikasi yakni ISO 22000. Ini merupakan wujud komitmen Garudafood dalam melindungi konsumen dengan menyajikan produk yang berkualitas sesuai dengan standar internasional."/>
Workshop yang diikuti oleh 40 orang mahasiswa tingkat akhir jurusan teknik industri ini berisi tentang tata cara penyusunan dokumen ISO; pelaporan dokumen ISO serta diskusi case study terkait ISO 22000 di dunia industri makanan dan minuman. Seluruh mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil dan mereka dilatih langsung untuk menyusun dokumen sederhana kemudian melakukan presentasi atas apa yang telah mereka rancang.
\"Workshop ini dilakukan agar mahasiswa memiliki pengetahuan tentang proses sertifikasi ISO 22000 mulai dari persiapan hingga penyusunan dokumen yang diperlukan,\" ujarnya.
Ia menambahkan PT Garudafood sebagai salah satu perusahaan makanan dan minuman menerapkan Sistem Manajemen Keamanan Pangan yang telah tersertifikasi yakni ISO 22000. Ini merupakan wujud komitmen Garudafood dalam melindungi konsumen dengan menyajikan produk yang berkualitas sesuai dengan standar internasional."/>
Tuntutan industri makanan dan minuman untuk dapat bersaing di pasar global terus meningkat, salah satunya berasal dari konsumen yang semakin kritis terhadap pangan yang dikonsumsi. Tanpa disadari, standar kualitas mutu pangan menjadi prioritas dan mempengaruhi keputusan dalam membeli sebuah produk.
Hal ini disampaikan Penjamin Mutu Garudafood, Ernawati dalam Ernawati pada workshop ‘Penerapan ISO 22000 tahun 2018 di dunia FMCG (Fast Moving Consumer Goods) di Unversitas Diponegoro, Semarang, Jumat (22/3/2019).
"Produsen tidak boleh mengabaikan kualitas pangan yang mereka produksi untuk masyarakat," katanya.
Workshop yang diikuti oleh 40 orang mahasiswa tingkat akhir jurusan teknik industri ini berisi tentang tata cara penyusunan dokumen ISO; pelaporan dokumen ISO serta diskusi case study terkait ISO 22000 di dunia industri makanan dan minuman. Seluruh mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil dan mereka dilatih langsung untuk menyusun dokumen sederhana kemudian melakukan presentasi atas apa yang telah mereka rancang.
"Workshop ini dilakukan agar mahasiswa memiliki pengetahuan tentang proses sertifikasi ISO 22000 mulai dari persiapan hingga penyusunan dokumen yang diperlukan," ujarnya.
Ia menambahkan PT Garudafood sebagai salah satu perusahaan makanan dan minuman menerapkan Sistem Manajemen Keamanan Pangan yang telah tersertifikasi yakni ISO 22000. Ini merupakan wujud komitmen Garudafood dalam melindungi konsumen dengan menyajikan produk yang berkualitas sesuai dengan standar internasional.
Tuntutan industri makanan dan minuman untuk dapat bersaing di pasar global terus meningkat, salah satunya berasal dari konsumen yang semakin kritis terhadap pangan yang dikonsumsi. Tanpa disadari, standar kualitas mutu pangan menjadi prioritas dan mempengaruhi keputusan dalam membeli sebuah produk.
Hal ini disampaikan Penjamin Mutu Garudafood, Ernawati dalam Ernawati pada workshop ‘Penerapan ISO 22000 tahun 2018 di dunia FMCG (Fast Moving Consumer Goods) di Unversitas Diponegoro, Semarang, Jumat (22/3/2019).
"Produsen tidak boleh mengabaikan kualitas pangan yang mereka produksi untuk masyarakat," katanya.
Workshop yang diikuti oleh 40 orang mahasiswa tingkat akhir jurusan teknik industri ini berisi tentang tata cara penyusunan dokumen ISO; pelaporan dokumen ISO serta diskusi case study terkait ISO 22000 di dunia industri makanan dan minuman. Seluruh mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil dan mereka dilatih langsung untuk menyusun dokumen sederhana kemudian melakukan presentasi atas apa yang telah mereka rancang.
"Workshop ini dilakukan agar mahasiswa memiliki pengetahuan tentang proses sertifikasi ISO 22000 mulai dari persiapan hingga penyusunan dokumen yang diperlukan," ujarnya.
Ia menambahkan PT Garudafood sebagai salah satu perusahaan makanan dan minuman menerapkan Sistem Manajemen Keamanan Pangan yang telah tersertifikasi yakni ISO 22000. Ini merupakan wujud komitmen Garudafood dalam melindungi konsumen dengan menyajikan produk yang berkualitas sesuai dengan standar internasional.