KPAI Minta Netizen Berhenti Bully Almira Tunggadewi Yudhoyono

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menghimbau netizen untuk berhenti melakukan cyber bully atas kasus naskah pidato Covid-19 yang ditulis oleh putri AHY dan Annisa Pohan, Almira Tunggadewi Yudhoyono. Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, mengatakan, sesuai dengan UU 35/2014 tentang Perlindungan Anak, maka Almira Yudhoyono wajib dilindungi dari cyber bully karena akan berdampak pada psikologisnya. Apalagi dalam masa pandemi Covid-19 seperti ini, tekanan psikologis membahayakan karena akan menurunkan imun seorang anak. KPAI menghimbau netizen untuk peduli pada perlindungan anak, dan dapat memberikan contoh baik dalam bermedia sosial kepada anak-anak Indonesia. Lebih lanjut disampaikan Retno Listyarti, KPAI juga mendorong polemik di medsos atas kasus ini dihentikan kedua belah pihak demi kepentingan terbaik bagi Almira Yudhoyono. Apalagi, penjelasan AHY sebenarnya sudah menyiratkan bahwa naskah pidato berbahasa Inggris dengan tema Covid-19 yang dibuat anaknya bukan untuk tujuan politik, tetapi murni merupakan tugas dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), karena itu merupakan tugas sekolah yang diberikan gurunya. Hanya saja, lanjut Retno Listyarti, karena AHY adalah pimpinan salah satu partai politik di Indonesia, maka tidak heran jika postingannya menyulut reaksi yang bernada politis. [R]

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menghimbau netizen untuk berhenti melakukan cyber bully atas kasus naskah pidato Covid-19 yang ditulis oleh putri AHY dan Annisa Pohan, Almira Tunggadewi Yudhoyono. Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, mengatakan, sesuai dengan UU 35/2014 tentang Perlindungan Anak, maka Almira Yudhoyono wajib dilindungi dari cyber bully karena akan berdampak pada psikologisnya. Apalagi dalam masa pandemi Covid-19 seperti ini, tekanan psikologis membahayakan karena akan menurunkan imun seorang anak. KPAI menghimbau netizen untuk peduli pada perlindungan anak, dan dapat memberikan contoh baik dalam bermedia sosial kepada anak-anak Indonesia. Lebih lanjut disampaikan Retno Listyarti, KPAI juga mendorong polemik di medsos atas kasus ini dihentikan kedua belah pihak demi kepentingan terbaik bagi Almira Yudhoyono. Apalagi, penjelasan AHY sebenarnya sudah menyiratkan bahwa naskah pidato berbahasa Inggris dengan tema Covid-19 yang dibuat anaknya bukan untuk tujuan politik, tetapi murni merupakan tugas dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), karena itu merupakan tugas sekolah yang diberikan gurunya. Hanya saja, lanjut Retno Listyarti, karena AHY adalah pimpinan salah satu partai politik di Indonesia, maka tidak heran jika postingannya menyulut reaksi yang bernada politis.