Dalam kesempatan yang sama, Ketua KWT, Ida Nopianti mengatakan bila seluruh anggotanya sangat bangga dengan keberadaan KRPL ini. Bagaimana tidak, setiap anggota ternyata mampu menghemat belanja dapur hingga Rp750 ribu per bulan sejak mengembangkan KRPL ini.
Dengan KRPL yang kami kembangkan, anggota kami mampu menghemat belanja pangan untuk rumah tangga sekitar Rp 750 ribu setiap bulannya per anggota. Jika dihitung 30 anggota, kami bisa menghemat belanja sebesar 22,5 juta rupiah,\" ujar Ida.
Mendengar hal tersebut, Agung langsung memberikan komentar. Menurutnya, KWT harus terus berkembang hingga mampu memasok sayur mayur ke restoran dan perhotelan di sekitar Bangka Belitung.
\"Saya mengapresiasi apa yang dikembangkan KWT ini. Saya harap anggota KWT terus bertambah dan tanaman diperbanyak lagi, sehingga KRPL ini dapat berkembang pesat,\" pesan Agung.
Untuk mendorong keberhasilan KRPL ini, lanjutnya, BKP Kementan akan mentautkan hasil panen mereka ke Toko Tani Indonesia (TTI). Berbagai macam hasil panen dan olahan dari KWT Pinang Harapan akan dijual di TTI.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung, Destika Eflian yang hadir dalam pertemuan tersebut juga menyambut baik ide tersebut. Ia mengatakan akan terus meningkatkan kemampuan budidaya dari para anggota serta menambahkan pelatihan pasca panen untuk mendukung sisi bisnis kelompok.
Melihat potensi yang ada, kami siap dan akan terus mengembangkan KRPL di lokasi-lokasi lainnya,†pungkasnya. [krm/rmol]
" itemprop="description"/>
Dalam kesempatan yang sama, Ketua KWT, Ida Nopianti mengatakan bila seluruh anggotanya sangat bangga dengan keberadaan KRPL ini. Bagaimana tidak, setiap anggota ternyata mampu menghemat belanja dapur hingga Rp750 ribu per bulan sejak mengembangkan KRPL ini.
Dengan KRPL yang kami kembangkan, anggota kami mampu menghemat belanja pangan untuk rumah tangga sekitar Rp 750 ribu setiap bulannya per anggota. Jika dihitung 30 anggota, kami bisa menghemat belanja sebesar 22,5 juta rupiah,\" ujar Ida.
Mendengar hal tersebut, Agung langsung memberikan komentar. Menurutnya, KWT harus terus berkembang hingga mampu memasok sayur mayur ke restoran dan perhotelan di sekitar Bangka Belitung.
\"Saya mengapresiasi apa yang dikembangkan KWT ini. Saya harap anggota KWT terus bertambah dan tanaman diperbanyak lagi, sehingga KRPL ini dapat berkembang pesat,\" pesan Agung.
Untuk mendorong keberhasilan KRPL ini, lanjutnya, BKP Kementan akan mentautkan hasil panen mereka ke Toko Tani Indonesia (TTI). Berbagai macam hasil panen dan olahan dari KWT Pinang Harapan akan dijual di TTI.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung, Destika Eflian yang hadir dalam pertemuan tersebut juga menyambut baik ide tersebut. Ia mengatakan akan terus meningkatkan kemampuan budidaya dari para anggota serta menambahkan pelatihan pasca panen untuk mendukung sisi bisnis kelompok.
Melihat potensi yang ada, kami siap dan akan terus mengembangkan KRPL di lokasi-lokasi lainnya,†pungkasnya. [krm/rmol]
"/>
Dalam kesempatan yang sama, Ketua KWT, Ida Nopianti mengatakan bila seluruh anggotanya sangat bangga dengan keberadaan KRPL ini. Bagaimana tidak, setiap anggota ternyata mampu menghemat belanja dapur hingga Rp750 ribu per bulan sejak mengembangkan KRPL ini.
Dengan KRPL yang kami kembangkan, anggota kami mampu menghemat belanja pangan untuk rumah tangga sekitar Rp 750 ribu setiap bulannya per anggota. Jika dihitung 30 anggota, kami bisa menghemat belanja sebesar 22,5 juta rupiah,\" ujar Ida.
Mendengar hal tersebut, Agung langsung memberikan komentar. Menurutnya, KWT harus terus berkembang hingga mampu memasok sayur mayur ke restoran dan perhotelan di sekitar Bangka Belitung.
\"Saya mengapresiasi apa yang dikembangkan KWT ini. Saya harap anggota KWT terus bertambah dan tanaman diperbanyak lagi, sehingga KRPL ini dapat berkembang pesat,\" pesan Agung.
Untuk mendorong keberhasilan KRPL ini, lanjutnya, BKP Kementan akan mentautkan hasil panen mereka ke Toko Tani Indonesia (TTI). Berbagai macam hasil panen dan olahan dari KWT Pinang Harapan akan dijual di TTI.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung, Destika Eflian yang hadir dalam pertemuan tersebut juga menyambut baik ide tersebut. Ia mengatakan akan terus meningkatkan kemampuan budidaya dari para anggota serta menambahkan pelatihan pasca panen untuk mendukung sisi bisnis kelompok.
Melihat potensi yang ada, kami siap dan akan terus mengembangkan KRPL di lokasi-lokasi lainnya,†pungkasnya. [krm/rmol]
Untuk memantapkan ketahanan pangan keluarga, sejak tahun 2010 Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian telah mengembangkan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang hingga kini tersebar di 20.000 desa di 34 provinsi.
Tujuan pengembangan KRPL adalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan, mengembangkan pangan lokal, memperbaiki gizi keluarga dan meningkatkan pendapatan,†ujar Kepala BKP, Agung Hendriadi saat berkunjung ke Kelompok Wanita Tani (KWT) Pinang Harapan di desa Paal Satu, Kecamatan Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Sabtu (4/5).
KWT Pinang Harapan ini merupakan salah satu KRPL dengan konsep perkotaan yang mengembangkan berbagai macam tanaman hortikultura. Tak sekadar memenuhi kebutuhan warga, KRPL ini juga didorong untuk berkontribusi dalam pemenuhan ekonomi keluarga.
KRPL ini selain memenuhi kebutuhan gizi keluarga, juga menghasilkan pendapatan tambahan untuk keluarga, dengan penjualan kelebihan produksi sayur atau hasil ternak serta penghematan pengeluaran karena anggota KWT tidak perlu belanja harian lagi," jelas Agung.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua KWT, Ida Nopianti mengatakan bila seluruh anggotanya sangat bangga dengan keberadaan KRPL ini. Bagaimana tidak, setiap anggota ternyata mampu menghemat belanja dapur hingga Rp750 ribu per bulan sejak mengembangkan KRPL ini.
Dengan KRPL yang kami kembangkan, anggota kami mampu menghemat belanja pangan untuk rumah tangga sekitar Rp 750 ribu setiap bulannya per anggota. Jika dihitung 30 anggota, kami bisa menghemat belanja sebesar 22,5 juta rupiah," ujar Ida.
Mendengar hal tersebut, Agung langsung memberikan komentar. Menurutnya, KWT harus terus berkembang hingga mampu memasok sayur mayur ke restoran dan perhotelan di sekitar Bangka Belitung.
"Saya mengapresiasi apa yang dikembangkan KWT ini. Saya harap anggota KWT terus bertambah dan tanaman diperbanyak lagi, sehingga KRPL ini dapat berkembang pesat," pesan Agung.
Untuk mendorong keberhasilan KRPL ini, lanjutnya, BKP Kementan akan mentautkan hasil panen mereka ke Toko Tani Indonesia (TTI). Berbagai macam hasil panen dan olahan dari KWT Pinang Harapan akan dijual di TTI.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung, Destika Eflian yang hadir dalam pertemuan tersebut juga menyambut baik ide tersebut. Ia mengatakan akan terus meningkatkan kemampuan budidaya dari para anggota serta menambahkan pelatihan pasca panen untuk mendukung sisi bisnis kelompok.
Melihat potensi yang ada, kami siap dan akan terus mengembangkan KRPL di lokasi-lokasi lainnya,†pungkasnya. [krm/rmol]
Untuk memantapkan ketahanan pangan keluarga, sejak tahun 2010 Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian telah mengembangkan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang hingga kini tersebar di 20.000 desa di 34 provinsi.
Tujuan pengembangan KRPL adalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan, mengembangkan pangan lokal, memperbaiki gizi keluarga dan meningkatkan pendapatan,†ujar Kepala BKP, Agung Hendriadi saat berkunjung ke Kelompok Wanita Tani (KWT) Pinang Harapan di desa Paal Satu, Kecamatan Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Sabtu (4/5).
KWT Pinang Harapan ini merupakan salah satu KRPL dengan konsep perkotaan yang mengembangkan berbagai macam tanaman hortikultura. Tak sekadar memenuhi kebutuhan warga, KRPL ini juga didorong untuk berkontribusi dalam pemenuhan ekonomi keluarga.
KRPL ini selain memenuhi kebutuhan gizi keluarga, juga menghasilkan pendapatan tambahan untuk keluarga, dengan penjualan kelebihan produksi sayur atau hasil ternak serta penghematan pengeluaran karena anggota KWT tidak perlu belanja harian lagi," jelas Agung.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua KWT, Ida Nopianti mengatakan bila seluruh anggotanya sangat bangga dengan keberadaan KRPL ini. Bagaimana tidak, setiap anggota ternyata mampu menghemat belanja dapur hingga Rp750 ribu per bulan sejak mengembangkan KRPL ini.
Dengan KRPL yang kami kembangkan, anggota kami mampu menghemat belanja pangan untuk rumah tangga sekitar Rp 750 ribu setiap bulannya per anggota. Jika dihitung 30 anggota, kami bisa menghemat belanja sebesar 22,5 juta rupiah," ujar Ida.
Mendengar hal tersebut, Agung langsung memberikan komentar. Menurutnya, KWT harus terus berkembang hingga mampu memasok sayur mayur ke restoran dan perhotelan di sekitar Bangka Belitung.
"Saya mengapresiasi apa yang dikembangkan KWT ini. Saya harap anggota KWT terus bertambah dan tanaman diperbanyak lagi, sehingga KRPL ini dapat berkembang pesat," pesan Agung.
Untuk mendorong keberhasilan KRPL ini, lanjutnya, BKP Kementan akan mentautkan hasil panen mereka ke Toko Tani Indonesia (TTI). Berbagai macam hasil panen dan olahan dari KWT Pinang Harapan akan dijual di TTI.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung, Destika Eflian yang hadir dalam pertemuan tersebut juga menyambut baik ide tersebut. Ia mengatakan akan terus meningkatkan kemampuan budidaya dari para anggota serta menambahkan pelatihan pasca panen untuk mendukung sisi bisnis kelompok.
Melihat potensi yang ada, kami siap dan akan terus mengembangkan KRPL di lokasi-lokasi lainnya,†pungkasnya. [krm/rmol]