Arie menjelaskan, masalah tiket mahal merupakan masalah yang terjadi secara nasional dan dalam hal ini BPODT menurutnya tidak memiliki kewenangan mengenai hal tersebut. Hanya saja mereka berharap agar hal seperti ini tidak berkepanjangan sehingga tingkat kunjungan wisata juga kembali naik ke Danau Toba.
\"Kita berharap hal seperti ini tidak berkepanjangan,\" ungkapnya.
BPODT sendiri menurut Arie sangat yakin persoalan harga tiket yang mahal ini akan segera berakhir. Hal ini terlihat dari beberapa indikasi dimana Pemerintah melalui BUMN seperti AP II masih terus menggalakkan pembangunan Bandara Silangit. Pembangunan bandara tersebut terus berjalan mulai dari terminal, apron hingga runway bandara.
\"Artinya jika kita melihat dari sisi Future Project maka kita sangat punya keyakinan sendiri bahwa ini tetap akan menjadi sesuai nantinya kan,\" pungkasnya.
Secara umum kata Arie, dalam dunia pariwisata mereka tidak akan berpatokan pada salah satu persoalan seperti harga tiket yang mahal. Menurutnya mereka justru akan lebih fokus terhadap pengembangan destinasi wisata dan peningkatan mutu pelayanan serta kegiatan sehingga para wisatawan tetap datang berkunjung ke Danau Toba.
\"Yang penting itu adalah destinasinya dan kesiapan sarana seperti hotel, makanan halal. Karena penerbangan itu hanya satu sarana penghubung saja,\" pungkasnya. " itemprop="description"/>
Arie menjelaskan, masalah tiket mahal merupakan masalah yang terjadi secara nasional dan dalam hal ini BPODT menurutnya tidak memiliki kewenangan mengenai hal tersebut. Hanya saja mereka berharap agar hal seperti ini tidak berkepanjangan sehingga tingkat kunjungan wisata juga kembali naik ke Danau Toba.
\"Kita berharap hal seperti ini tidak berkepanjangan,\" ungkapnya.
BPODT sendiri menurut Arie sangat yakin persoalan harga tiket yang mahal ini akan segera berakhir. Hal ini terlihat dari beberapa indikasi dimana Pemerintah melalui BUMN seperti AP II masih terus menggalakkan pembangunan Bandara Silangit. Pembangunan bandara tersebut terus berjalan mulai dari terminal, apron hingga runway bandara.
\"Artinya jika kita melihat dari sisi Future Project maka kita sangat punya keyakinan sendiri bahwa ini tetap akan menjadi sesuai nantinya kan,\" pungkasnya.
Secara umum kata Arie, dalam dunia pariwisata mereka tidak akan berpatokan pada salah satu persoalan seperti harga tiket yang mahal. Menurutnya mereka justru akan lebih fokus terhadap pengembangan destinasi wisata dan peningkatan mutu pelayanan serta kegiatan sehingga para wisatawan tetap datang berkunjung ke Danau Toba.
\"Yang penting itu adalah destinasinya dan kesiapan sarana seperti hotel, makanan halal. Karena penerbangan itu hanya satu sarana penghubung saja,\" pungkasnya. "/>
Arie menjelaskan, masalah tiket mahal merupakan masalah yang terjadi secara nasional dan dalam hal ini BPODT menurutnya tidak memiliki kewenangan mengenai hal tersebut. Hanya saja mereka berharap agar hal seperti ini tidak berkepanjangan sehingga tingkat kunjungan wisata juga kembali naik ke Danau Toba.
\"Kita berharap hal seperti ini tidak berkepanjangan,\" ungkapnya.
BPODT sendiri menurut Arie sangat yakin persoalan harga tiket yang mahal ini akan segera berakhir. Hal ini terlihat dari beberapa indikasi dimana Pemerintah melalui BUMN seperti AP II masih terus menggalakkan pembangunan Bandara Silangit. Pembangunan bandara tersebut terus berjalan mulai dari terminal, apron hingga runway bandara.
\"Artinya jika kita melihat dari sisi Future Project maka kita sangat punya keyakinan sendiri bahwa ini tetap akan menjadi sesuai nantinya kan,\" pungkasnya.
Secara umum kata Arie, dalam dunia pariwisata mereka tidak akan berpatokan pada salah satu persoalan seperti harga tiket yang mahal. Menurutnya mereka justru akan lebih fokus terhadap pengembangan destinasi wisata dan peningkatan mutu pelayanan serta kegiatan sehingga para wisatawan tetap datang berkunjung ke Danau Toba.
\"Yang penting itu adalah destinasinya dan kesiapan sarana seperti hotel, makanan halal. Karena penerbangan itu hanya satu sarana penghubung saja,\" pungkasnya. "/>
Tiket pesawat yang mahal membuat tingkat kunjungan wisata ke Danau Toba ikut terpengaruh. Padahal, beberapa maskapai sudah mulai melirik bandara-bandara yang berada di sekitar Danau Toba seperti bandara Silangit sebagai salah satu rute penerbangan rutin mereka.
Direktur Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo mengatakan kenaikan harga tiket pesawat ikut mempengaruhi tingkat kunjungan ke Danau Toba khususnya wisatawan yang menggunakan transportasi udara.
"Ada penurunan. Waktu kita cek ke Angkasa Pura II, Bandara Silangit masih relatif oke dibanding bandara yang lain. Year to year penurunan dihitung Januari sampai April memang turun sekitar 10 persen, tapi bandara lain bisa turun hingga 15 sampai 20 persen. Jadi semua terdampak namun bandara Silangit paling kecil," katanya, Senin (17/6/2019).
Arie menjelaskan, masalah tiket mahal merupakan masalah yang terjadi secara nasional dan dalam hal ini BPODT menurutnya tidak memiliki kewenangan mengenai hal tersebut. Hanya saja mereka berharap agar hal seperti ini tidak berkepanjangan sehingga tingkat kunjungan wisata juga kembali naik ke Danau Toba.
"Kita berharap hal seperti ini tidak berkepanjangan," ungkapnya.
BPODT sendiri menurut Arie sangat yakin persoalan harga tiket yang mahal ini akan segera berakhir. Hal ini terlihat dari beberapa indikasi dimana Pemerintah melalui BUMN seperti AP II masih terus menggalakkan pembangunan Bandara Silangit. Pembangunan bandara tersebut terus berjalan mulai dari terminal, apron hingga runway bandara.
"Artinya jika kita melihat dari sisi Future Project maka kita sangat punya keyakinan sendiri bahwa ini tetap akan menjadi sesuai nantinya kan," pungkasnya.
Secara umum kata Arie, dalam dunia pariwisata mereka tidak akan berpatokan pada salah satu persoalan seperti harga tiket yang mahal. Menurutnya mereka justru akan lebih fokus terhadap pengembangan destinasi wisata dan peningkatan mutu pelayanan serta kegiatan sehingga para wisatawan tetap datang berkunjung ke Danau Toba.
"Yang penting itu adalah destinasinya dan kesiapan sarana seperti hotel, makanan halal. Karena penerbangan itu hanya satu sarana penghubung saja," pungkasnya.
Tiket pesawat yang mahal membuat tingkat kunjungan wisata ke Danau Toba ikut terpengaruh. Padahal, beberapa maskapai sudah mulai melirik bandara-bandara yang berada di sekitar Danau Toba seperti bandara Silangit sebagai salah satu rute penerbangan rutin mereka.
Direktur Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo mengatakan kenaikan harga tiket pesawat ikut mempengaruhi tingkat kunjungan ke Danau Toba khususnya wisatawan yang menggunakan transportasi udara.
"Ada penurunan. Waktu kita cek ke Angkasa Pura II, Bandara Silangit masih relatif oke dibanding bandara yang lain. Year to year penurunan dihitung Januari sampai April memang turun sekitar 10 persen, tapi bandara lain bisa turun hingga 15 sampai 20 persen. Jadi semua terdampak namun bandara Silangit paling kecil," katanya, Senin (17/6/2019).
Arie menjelaskan, masalah tiket mahal merupakan masalah yang terjadi secara nasional dan dalam hal ini BPODT menurutnya tidak memiliki kewenangan mengenai hal tersebut. Hanya saja mereka berharap agar hal seperti ini tidak berkepanjangan sehingga tingkat kunjungan wisata juga kembali naik ke Danau Toba.
"Kita berharap hal seperti ini tidak berkepanjangan," ungkapnya.
BPODT sendiri menurut Arie sangat yakin persoalan harga tiket yang mahal ini akan segera berakhir. Hal ini terlihat dari beberapa indikasi dimana Pemerintah melalui BUMN seperti AP II masih terus menggalakkan pembangunan Bandara Silangit. Pembangunan bandara tersebut terus berjalan mulai dari terminal, apron hingga runway bandara.
"Artinya jika kita melihat dari sisi Future Project maka kita sangat punya keyakinan sendiri bahwa ini tetap akan menjadi sesuai nantinya kan," pungkasnya.
Secara umum kata Arie, dalam dunia pariwisata mereka tidak akan berpatokan pada salah satu persoalan seperti harga tiket yang mahal. Menurutnya mereka justru akan lebih fokus terhadap pengembangan destinasi wisata dan peningkatan mutu pelayanan serta kegiatan sehingga para wisatawan tetap datang berkunjung ke Danau Toba.
"Yang penting itu adalah destinasinya dan kesiapan sarana seperti hotel, makanan halal. Karena penerbangan itu hanya satu sarana penghubung saja," pungkasnya.