Hingga hari ini, warga dan pemerintah setempat masih berupaya memindahkan sebagian kuburan yang terdampak longsor.
\"Akibat longsoran tersebut beberapa tengkorak dan tulang-belulang dari kuburan berserakan terbawa tanah longsor. Sementara kuburan yang ikut amblas hanya satu,\" Kepala Desa Penungkiren, Pasangen Sembiring, Rabu (30/10).
Ia menjelaskan upaya penanganan sudah mereka mulai sejak peristiwa longsor tersebut pada Minggu (27/10) kemarin. Bersama warga mereka sepakat memindahkan kuburan kerabat mereka ke lahan masing-masing. Hal ini karena belum adanya tanah wakap yang baru.
\"Ke depan kita pindahkan ke lahan tanah wakaf kita. Kalau nanti kita dapat nanti bolehlah kita pindahkan ke tanah wakaf yang sudah ada,\" tuturnya.
Pasangen menambahkan bahwa saat ini pihak desa sudah berkoordinasi dengan kecamatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mencari lahan perkuburan yang baru.
\"Kami akan berupaya mencari lahan baru untuk dijadikan lahan perkuburan,\" tambahnya.[R]
" itemprop="description"/>Hingga hari ini, warga dan pemerintah setempat masih berupaya memindahkan sebagian kuburan yang terdampak longsor.
\"Akibat longsoran tersebut beberapa tengkorak dan tulang-belulang dari kuburan berserakan terbawa tanah longsor. Sementara kuburan yang ikut amblas hanya satu,\" Kepala Desa Penungkiren, Pasangen Sembiring, Rabu (30/10).
Ia menjelaskan upaya penanganan sudah mereka mulai sejak peristiwa longsor tersebut pada Minggu (27/10) kemarin. Bersama warga mereka sepakat memindahkan kuburan kerabat mereka ke lahan masing-masing. Hal ini karena belum adanya tanah wakap yang baru.
\"Ke depan kita pindahkan ke lahan tanah wakaf kita. Kalau nanti kita dapat nanti bolehlah kita pindahkan ke tanah wakaf yang sudah ada,\" tuturnya.
Pasangen menambahkan bahwa saat ini pihak desa sudah berkoordinasi dengan kecamatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mencari lahan perkuburan yang baru.
\"Kami akan berupaya mencari lahan baru untuk dijadikan lahan perkuburan,\" tambahnya.[R]
"/>Hingga hari ini, warga dan pemerintah setempat masih berupaya memindahkan sebagian kuburan yang terdampak longsor.
\"Akibat longsoran tersebut beberapa tengkorak dan tulang-belulang dari kuburan berserakan terbawa tanah longsor. Sementara kuburan yang ikut amblas hanya satu,\" Kepala Desa Penungkiren, Pasangen Sembiring, Rabu (30/10).
Ia menjelaskan upaya penanganan sudah mereka mulai sejak peristiwa longsor tersebut pada Minggu (27/10) kemarin. Bersama warga mereka sepakat memindahkan kuburan kerabat mereka ke lahan masing-masing. Hal ini karena belum adanya tanah wakap yang baru.
\"Ke depan kita pindahkan ke lahan tanah wakaf kita. Kalau nanti kita dapat nanti bolehlah kita pindahkan ke tanah wakaf yang sudah ada,\" tuturnya.
Pasangen menambahkan bahwa saat ini pihak desa sudah berkoordinasi dengan kecamatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mencari lahan perkuburan yang baru.
\"Kami akan berupaya mencari lahan baru untuk dijadikan lahan perkuburan,\" tambahnya.[R]
"/>