Sementara menurut Risgianto, dugaan sementara jika dilihat dari ukuran dan komposisi jejak kaki, Harimau penyerang yakni Harimau jantan dewasa.
Untuk memastikan dugaan, TWNC telah memasang Camera Trap di tiga titik strategis salah satunya di titik ditemukannya korban.
Jika dilihat dari kondisinya, lokasi ditemukan korban adalah sarang atau tempat beristirahat Harimau karena tempatnya bersih dan ada tanda cakaran di pohon (lama dan baru) dan tanda berupa jejak,†terang Risgianto sedih.
Teguh menyatakan seluruh TWNC turut berduka cita atas meninggalnya EP (40th) karyawan TWNC yang juga adalah warga Dusun Pengekahan, yang menjadi korban penyerangan Harimau Sumatera.
\"Pada waktu bersamaan, ahli waris keluarga sudah menyatakan ikhlas menerima bahwa ini adalah murni musibah yang terjadi karena korban tidak patuh terhadap SOP yang sudah dikeluarkan,\" tegas Teguh
TWNC, sambung Teguh, membuat aturan bukan untuk mempersulit masyarakat maupun karyawan, tetapi semata-mata untuk kebaikan dan keselamatan pengguna jalur lintas dari Pekon Tampang Tua ke Pengekahan.
\"Kami meminta kepada warga untuk selalu waspada terjadinya konflik susulan. Terutama warga yang tinggal atau memiliki kebun dekat kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan tersebut,\" imbuh Teguh.
Ditegaskan kembali agar karyawan tidak keluar di jam-jam aktif harimau atau satwa liar lainnya melintas , tidak diperbolehkan berjalan sendiri serta selalu membunyikan suara-suara berisik. Ini kejadian pertama Harimau Sumatera menyerang manusia di TWNC.
\"Dan Hal ini sudah diperkirakan sejak dibakarnya pos-pos keamanan di lima lokasi di kawasan TNBBS pada tahun 2014 oleh oknum-oknum dan juga pencurian camera trap beberapa tahun terakhir sehingga mengganggu sistem keamanan dan monitoring satwa-satwa liar,\" demikian Teguh.[R]" itemprop="description"/>
Sementara menurut Risgianto, dugaan sementara jika dilihat dari ukuran dan komposisi jejak kaki, Harimau penyerang yakni Harimau jantan dewasa.
Untuk memastikan dugaan, TWNC telah memasang Camera Trap di tiga titik strategis salah satunya di titik ditemukannya korban.
Jika dilihat dari kondisinya, lokasi ditemukan korban adalah sarang atau tempat beristirahat Harimau karena tempatnya bersih dan ada tanda cakaran di pohon (lama dan baru) dan tanda berupa jejak,†terang Risgianto sedih.
Teguh menyatakan seluruh TWNC turut berduka cita atas meninggalnya EP (40th) karyawan TWNC yang juga adalah warga Dusun Pengekahan, yang menjadi korban penyerangan Harimau Sumatera.
\"Pada waktu bersamaan, ahli waris keluarga sudah menyatakan ikhlas menerima bahwa ini adalah murni musibah yang terjadi karena korban tidak patuh terhadap SOP yang sudah dikeluarkan,\" tegas Teguh
TWNC, sambung Teguh, membuat aturan bukan untuk mempersulit masyarakat maupun karyawan, tetapi semata-mata untuk kebaikan dan keselamatan pengguna jalur lintas dari Pekon Tampang Tua ke Pengekahan.
\"Kami meminta kepada warga untuk selalu waspada terjadinya konflik susulan. Terutama warga yang tinggal atau memiliki kebun dekat kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan tersebut,\" imbuh Teguh.
Ditegaskan kembali agar karyawan tidak keluar di jam-jam aktif harimau atau satwa liar lainnya melintas , tidak diperbolehkan berjalan sendiri serta selalu membunyikan suara-suara berisik. Ini kejadian pertama Harimau Sumatera menyerang manusia di TWNC.
\"Dan Hal ini sudah diperkirakan sejak dibakarnya pos-pos keamanan di lima lokasi di kawasan TNBBS pada tahun 2014 oleh oknum-oknum dan juga pencurian camera trap beberapa tahun terakhir sehingga mengganggu sistem keamanan dan monitoring satwa-satwa liar,\" demikian Teguh.[R]"/>
Sementara menurut Risgianto, dugaan sementara jika dilihat dari ukuran dan komposisi jejak kaki, Harimau penyerang yakni Harimau jantan dewasa.
Untuk memastikan dugaan, TWNC telah memasang Camera Trap di tiga titik strategis salah satunya di titik ditemukannya korban.
Jika dilihat dari kondisinya, lokasi ditemukan korban adalah sarang atau tempat beristirahat Harimau karena tempatnya bersih dan ada tanda cakaran di pohon (lama dan baru) dan tanda berupa jejak,†terang Risgianto sedih.
Teguh menyatakan seluruh TWNC turut berduka cita atas meninggalnya EP (40th) karyawan TWNC yang juga adalah warga Dusun Pengekahan, yang menjadi korban penyerangan Harimau Sumatera.
\"Pada waktu bersamaan, ahli waris keluarga sudah menyatakan ikhlas menerima bahwa ini adalah murni musibah yang terjadi karena korban tidak patuh terhadap SOP yang sudah dikeluarkan,\" tegas Teguh
TWNC, sambung Teguh, membuat aturan bukan untuk mempersulit masyarakat maupun karyawan, tetapi semata-mata untuk kebaikan dan keselamatan pengguna jalur lintas dari Pekon Tampang Tua ke Pengekahan.
\"Kami meminta kepada warga untuk selalu waspada terjadinya konflik susulan. Terutama warga yang tinggal atau memiliki kebun dekat kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan tersebut,\" imbuh Teguh.
Ditegaskan kembali agar karyawan tidak keluar di jam-jam aktif harimau atau satwa liar lainnya melintas , tidak diperbolehkan berjalan sendiri serta selalu membunyikan suara-suara berisik. Ini kejadian pertama Harimau Sumatera menyerang manusia di TWNC.
\"Dan Hal ini sudah diperkirakan sejak dibakarnya pos-pos keamanan di lima lokasi di kawasan TNBBS pada tahun 2014 oleh oknum-oknum dan juga pencurian camera trap beberapa tahun terakhir sehingga mengganggu sistem keamanan dan monitoring satwa-satwa liar,\" demikian Teguh.[R]"/>
Seorang pria yang juga karyawan Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) melanggar peraturan SOP sehingga diserang Harimau Sumatra.
Pria itu meninggal dunia diserang di tengkuk kepala dan beberapa bagian tubuh lainnya di Kawasan Konservasi Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), Pesisir Barat Lampung pada hari Senin (14/1).
Korban sudah diingatkan jangan berjalan sendiri namun tidak peduli,†ungkap Teguh Wardoyo selaku penanggung jawab TWNC didampingi Risgianto , staf ahli konservasi TWNC, Kamis (17/1).
Teguh menjelaskan, TWNC sudah membuat peraturan yang antara lain melarang melintas pada jam-jam Harimau atau satwa liar lainnya aktif hilik mudik di koridor satwa yang dulu selalu ditentang dan diprotes oleh masyarakat.
"Hasil penyelidikan di area korban diserang di sekitar lokasi kejadian yang banyak ditemukan jejak Harimau seperti cakaran pohon dan cakaran tanah. Hal ini menandakan kawasan ini adalah teritori Harimau," jelas Teguh.
Sementara menurut Risgianto, dugaan sementara jika dilihat dari ukuran dan komposisi jejak kaki, Harimau penyerang yakni Harimau jantan dewasa.
Untuk memastikan dugaan, TWNC telah memasang Camera Trap di tiga titik strategis salah satunya di titik ditemukannya korban.
Jika dilihat dari kondisinya, lokasi ditemukan korban adalah sarang atau tempat beristirahat Harimau karena tempatnya bersih dan ada tanda cakaran di pohon (lama dan baru) dan tanda berupa jejak,†terang Risgianto sedih.
Teguh menyatakan seluruh TWNC turut berduka cita atas meninggalnya EP (40th) karyawan TWNC yang juga adalah warga Dusun Pengekahan, yang menjadi korban penyerangan Harimau Sumatera.
"Pada waktu bersamaan, ahli waris keluarga sudah menyatakan ikhlas menerima bahwa ini adalah murni musibah yang terjadi karena korban tidak patuh terhadap SOP yang sudah dikeluarkan," tegas Teguh
TWNC, sambung Teguh, membuat aturan bukan untuk mempersulit masyarakat maupun karyawan, tetapi semata-mata untuk kebaikan dan keselamatan pengguna jalur lintas dari Pekon Tampang Tua ke Pengekahan.
"Kami meminta kepada warga untuk selalu waspada terjadinya konflik susulan. Terutama warga yang tinggal atau memiliki kebun dekat kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan tersebut," imbuh Teguh.
Ditegaskan kembali agar karyawan tidak keluar di jam-jam aktif harimau atau satwa liar lainnya melintas , tidak diperbolehkan berjalan sendiri serta selalu membunyikan suara-suara berisik. Ini kejadian pertama Harimau Sumatera menyerang manusia di TWNC.
"Dan Hal ini sudah diperkirakan sejak dibakarnya pos-pos keamanan di lima lokasi di kawasan TNBBS pada tahun 2014 oleh oknum-oknum dan juga pencurian camera trap beberapa tahun terakhir sehingga mengganggu sistem keamanan dan monitoring satwa-satwa liar," demikian Teguh.[R]
Seorang pria yang juga karyawan Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) melanggar peraturan SOP sehingga diserang Harimau Sumatra.
Pria itu meninggal dunia diserang di tengkuk kepala dan beberapa bagian tubuh lainnya di Kawasan Konservasi Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), Pesisir Barat Lampung pada hari Senin (14/1).
Korban sudah diingatkan jangan berjalan sendiri namun tidak peduli,†ungkap Teguh Wardoyo selaku penanggung jawab TWNC didampingi Risgianto , staf ahli konservasi TWNC, Kamis (17/1).
Teguh menjelaskan, TWNC sudah membuat peraturan yang antara lain melarang melintas pada jam-jam Harimau atau satwa liar lainnya aktif hilik mudik di koridor satwa yang dulu selalu ditentang dan diprotes oleh masyarakat.
"Hasil penyelidikan di area korban diserang di sekitar lokasi kejadian yang banyak ditemukan jejak Harimau seperti cakaran pohon dan cakaran tanah. Hal ini menandakan kawasan ini adalah teritori Harimau," jelas Teguh.
Sementara menurut Risgianto, dugaan sementara jika dilihat dari ukuran dan komposisi jejak kaki, Harimau penyerang yakni Harimau jantan dewasa.
Untuk memastikan dugaan, TWNC telah memasang Camera Trap di tiga titik strategis salah satunya di titik ditemukannya korban.
Jika dilihat dari kondisinya, lokasi ditemukan korban adalah sarang atau tempat beristirahat Harimau karena tempatnya bersih dan ada tanda cakaran di pohon (lama dan baru) dan tanda berupa jejak,†terang Risgianto sedih.
Teguh menyatakan seluruh TWNC turut berduka cita atas meninggalnya EP (40th) karyawan TWNC yang juga adalah warga Dusun Pengekahan, yang menjadi korban penyerangan Harimau Sumatera.
"Pada waktu bersamaan, ahli waris keluarga sudah menyatakan ikhlas menerima bahwa ini adalah murni musibah yang terjadi karena korban tidak patuh terhadap SOP yang sudah dikeluarkan," tegas Teguh
TWNC, sambung Teguh, membuat aturan bukan untuk mempersulit masyarakat maupun karyawan, tetapi semata-mata untuk kebaikan dan keselamatan pengguna jalur lintas dari Pekon Tampang Tua ke Pengekahan.
"Kami meminta kepada warga untuk selalu waspada terjadinya konflik susulan. Terutama warga yang tinggal atau memiliki kebun dekat kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan tersebut," imbuh Teguh.
Ditegaskan kembali agar karyawan tidak keluar di jam-jam aktif harimau atau satwa liar lainnya melintas , tidak diperbolehkan berjalan sendiri serta selalu membunyikan suara-suara berisik. Ini kejadian pertama Harimau Sumatera menyerang manusia di TWNC.
"Dan Hal ini sudah diperkirakan sejak dibakarnya pos-pos keamanan di lima lokasi di kawasan TNBBS pada tahun 2014 oleh oknum-oknum dan juga pencurian camera trap beberapa tahun terakhir sehingga mengganggu sistem keamanan dan monitoring satwa-satwa liar," demikian Teguh.