Parinduri menjelaskan saat ini masyarakat Indonesia kembali diusik dengan viralnya ceramah Ustaz Abdul Somad yang menurut mereka banyak dipotong-potong sehingga menimbulkan hal-hal yang berpotensi merusak kerukunan yang ada. Mereka menilai hal ini merupakan ancaman bagi kerukunan, karenanya pihak yang mengunggah video tersebut ke media sosial sudah mereka adukan kepada pihak kepolisian.
\"Masyarakat Sumut dan Dndonesia kami imbau tidak terprovokasi. Kita serahkan kepada penegak hukum. Pemerintah segera mengambil sikap. Kita konsen melindungi agama apapun di indonesia untuk jalankan amalan agamanya masing-masing,\" ujarnya didampingi beberapa pengurus lainnya seperti Waketum Dr. Ahmad Fauzi Wkl Ketua Bidang Pembelaan dan Advokasi Hukum Dr. Redyanto Sidi, Tim Advokasi Juliandi SH MH, Munawar Sazali SH serta Angkatan Muda MDI Sumut (AMMDI) Sdra Irsan Armadi, Zulfahmi dan bebrapa pengurus lainnya.
MDI Sumut menurut Parinduri sangat berkeyakinan, Indonesia akan lebih maju jika seluruh kalangan bergandeng tangan untuk mendukung pembangunan tanpa memandang perbedaan-perbedaan yang ada.
\"Indonesia akan maju bila kita bergandeng tangan bila kita memberikan kebebasan beragama bagi masing-masing,\" sebutnya.
Hal senada disapaikan Ketua MPO MDI Sumut H. Indra Porkas Lubis. Ia mengatakan langkah pengaduan yang mereka sampaikan ke Polda Sumatera Utara merupakan langkah yang penting agar pihak kepolisian mengambil tindakan cepat terhadap sosok yang dengan sengaja mengunggah video tersebut sehingga memicu polemik ditengah masyarakat.
\"Laporan polisi yang kami buat itu komitmen kami sebagai ormas Majelis Dakwah Islamiyah. Kami terdepan membantu permasalahan yang ada pada pendakwah-pendakwah kita khususnya dibidang hukum,\" pungkasnya." itemprop="description"/>
Parinduri menjelaskan saat ini masyarakat Indonesia kembali diusik dengan viralnya ceramah Ustaz Abdul Somad yang menurut mereka banyak dipotong-potong sehingga menimbulkan hal-hal yang berpotensi merusak kerukunan yang ada. Mereka menilai hal ini merupakan ancaman bagi kerukunan, karenanya pihak yang mengunggah video tersebut ke media sosial sudah mereka adukan kepada pihak kepolisian.
\"Masyarakat Sumut dan Dndonesia kami imbau tidak terprovokasi. Kita serahkan kepada penegak hukum. Pemerintah segera mengambil sikap. Kita konsen melindungi agama apapun di indonesia untuk jalankan amalan agamanya masing-masing,\" ujarnya didampingi beberapa pengurus lainnya seperti Waketum Dr. Ahmad Fauzi Wkl Ketua Bidang Pembelaan dan Advokasi Hukum Dr. Redyanto Sidi, Tim Advokasi Juliandi SH MH, Munawar Sazali SH serta Angkatan Muda MDI Sumut (AMMDI) Sdra Irsan Armadi, Zulfahmi dan bebrapa pengurus lainnya.
MDI Sumut menurut Parinduri sangat berkeyakinan, Indonesia akan lebih maju jika seluruh kalangan bergandeng tangan untuk mendukung pembangunan tanpa memandang perbedaan-perbedaan yang ada.
\"Indonesia akan maju bila kita bergandeng tangan bila kita memberikan kebebasan beragama bagi masing-masing,\" sebutnya.
Hal senada disapaikan Ketua MPO MDI Sumut H. Indra Porkas Lubis. Ia mengatakan langkah pengaduan yang mereka sampaikan ke Polda Sumatera Utara merupakan langkah yang penting agar pihak kepolisian mengambil tindakan cepat terhadap sosok yang dengan sengaja mengunggah video tersebut sehingga memicu polemik ditengah masyarakat.
\"Laporan polisi yang kami buat itu komitmen kami sebagai ormas Majelis Dakwah Islamiyah. Kami terdepan membantu permasalahan yang ada pada pendakwah-pendakwah kita khususnya dibidang hukum,\" pungkasnya."/>
Parinduri menjelaskan saat ini masyarakat Indonesia kembali diusik dengan viralnya ceramah Ustaz Abdul Somad yang menurut mereka banyak dipotong-potong sehingga menimbulkan hal-hal yang berpotensi merusak kerukunan yang ada. Mereka menilai hal ini merupakan ancaman bagi kerukunan, karenanya pihak yang mengunggah video tersebut ke media sosial sudah mereka adukan kepada pihak kepolisian.
\"Masyarakat Sumut dan Dndonesia kami imbau tidak terprovokasi. Kita serahkan kepada penegak hukum. Pemerintah segera mengambil sikap. Kita konsen melindungi agama apapun di indonesia untuk jalankan amalan agamanya masing-masing,\" ujarnya didampingi beberapa pengurus lainnya seperti Waketum Dr. Ahmad Fauzi Wkl Ketua Bidang Pembelaan dan Advokasi Hukum Dr. Redyanto Sidi, Tim Advokasi Juliandi SH MH, Munawar Sazali SH serta Angkatan Muda MDI Sumut (AMMDI) Sdra Irsan Armadi, Zulfahmi dan bebrapa pengurus lainnya.
MDI Sumut menurut Parinduri sangat berkeyakinan, Indonesia akan lebih maju jika seluruh kalangan bergandeng tangan untuk mendukung pembangunan tanpa memandang perbedaan-perbedaan yang ada.
\"Indonesia akan maju bila kita bergandeng tangan bila kita memberikan kebebasan beragama bagi masing-masing,\" sebutnya.
Hal senada disapaikan Ketua MPO MDI Sumut H. Indra Porkas Lubis. Ia mengatakan langkah pengaduan yang mereka sampaikan ke Polda Sumatera Utara merupakan langkah yang penting agar pihak kepolisian mengambil tindakan cepat terhadap sosok yang dengan sengaja mengunggah video tersebut sehingga memicu polemik ditengah masyarakat.
\"Laporan polisi yang kami buat itu komitmen kami sebagai ormas Majelis Dakwah Islamiyah. Kami terdepan membantu permasalahan yang ada pada pendakwah-pendakwah kita khususnya dibidang hukum,\" pungkasnya."/>
Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) Sumatera Utara sebagai Organisasi Ummat mendorong terciptanya Kerukunan antar Umat Beragama. Sebagai Organisasi Kemasyarakatan MDI bertujuan menegakkan kebenaran dan ber-Amar Makruf Nahi Munkar, MDI mendukung setiap warga negara dapat menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama masing-masing.
"Kami tidak dapat mentolerir setiap tindakan yang merusak nilai-nilai kebhinekaan," kata Ketua Umum MDI Sumut, M. Iqbal Parinduri saat memberikan keterangan pers di Medan, Selasa (27/8/2019).
Parinduri menjelaskan saat ini masyarakat Indonesia kembali diusik dengan viralnya ceramah Ustaz Abdul Somad yang menurut mereka banyak dipotong-potong sehingga menimbulkan hal-hal yang berpotensi merusak kerukunan yang ada. Mereka menilai hal ini merupakan ancaman bagi kerukunan, karenanya pihak yang mengunggah video tersebut ke media sosial sudah mereka adukan kepada pihak kepolisian.
"Masyarakat Sumut dan Dndonesia kami imbau tidak terprovokasi. Kita serahkan kepada penegak hukum. Pemerintah segera mengambil sikap. Kita konsen melindungi agama apapun di indonesia untuk jalankan amalan agamanya masing-masing," ujarnya didampingi beberapa pengurus lainnya seperti Waketum Dr. Ahmad Fauzi Wkl Ketua Bidang Pembelaan dan Advokasi Hukum Dr. Redyanto Sidi, Tim Advokasi Juliandi SH MH, Munawar Sazali SH serta Angkatan Muda MDI Sumut (AMMDI) Sdra Irsan Armadi, Zulfahmi dan bebrapa pengurus lainnya.
MDI Sumut menurut Parinduri sangat berkeyakinan, Indonesia akan lebih maju jika seluruh kalangan bergandeng tangan untuk mendukung pembangunan tanpa memandang perbedaan-perbedaan yang ada.
"Indonesia akan maju bila kita bergandeng tangan bila kita memberikan kebebasan beragama bagi masing-masing," sebutnya.
Hal senada disapaikan Ketua MPO MDI Sumut H. Indra Porkas Lubis. Ia mengatakan langkah pengaduan yang mereka sampaikan ke Polda Sumatera Utara merupakan langkah yang penting agar pihak kepolisian mengambil tindakan cepat terhadap sosok yang dengan sengaja mengunggah video tersebut sehingga memicu polemik ditengah masyarakat.
"Laporan polisi yang kami buat itu komitmen kami sebagai ormas Majelis Dakwah Islamiyah. Kami terdepan membantu permasalahan yang ada pada pendakwah-pendakwah kita khususnya dibidang hukum," pungkasnya.
Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) Sumatera Utara sebagai Organisasi Ummat mendorong terciptanya Kerukunan antar Umat Beragama. Sebagai Organisasi Kemasyarakatan MDI bertujuan menegakkan kebenaran dan ber-Amar Makruf Nahi Munkar, MDI mendukung setiap warga negara dapat menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama masing-masing.
"Kami tidak dapat mentolerir setiap tindakan yang merusak nilai-nilai kebhinekaan," kata Ketua Umum MDI Sumut, M. Iqbal Parinduri saat memberikan keterangan pers di Medan, Selasa (27/8/2019).
Parinduri menjelaskan saat ini masyarakat Indonesia kembali diusik dengan viralnya ceramah Ustaz Abdul Somad yang menurut mereka banyak dipotong-potong sehingga menimbulkan hal-hal yang berpotensi merusak kerukunan yang ada. Mereka menilai hal ini merupakan ancaman bagi kerukunan, karenanya pihak yang mengunggah video tersebut ke media sosial sudah mereka adukan kepada pihak kepolisian.
"Masyarakat Sumut dan Dndonesia kami imbau tidak terprovokasi. Kita serahkan kepada penegak hukum. Pemerintah segera mengambil sikap. Kita konsen melindungi agama apapun di indonesia untuk jalankan amalan agamanya masing-masing," ujarnya didampingi beberapa pengurus lainnya seperti Waketum Dr. Ahmad Fauzi Wkl Ketua Bidang Pembelaan dan Advokasi Hukum Dr. Redyanto Sidi, Tim Advokasi Juliandi SH MH, Munawar Sazali SH serta Angkatan Muda MDI Sumut (AMMDI) Sdra Irsan Armadi, Zulfahmi dan bebrapa pengurus lainnya.
MDI Sumut menurut Parinduri sangat berkeyakinan, Indonesia akan lebih maju jika seluruh kalangan bergandeng tangan untuk mendukung pembangunan tanpa memandang perbedaan-perbedaan yang ada.
"Indonesia akan maju bila kita bergandeng tangan bila kita memberikan kebebasan beragama bagi masing-masing," sebutnya.
Hal senada disapaikan Ketua MPO MDI Sumut H. Indra Porkas Lubis. Ia mengatakan langkah pengaduan yang mereka sampaikan ke Polda Sumatera Utara merupakan langkah yang penting agar pihak kepolisian mengambil tindakan cepat terhadap sosok yang dengan sengaja mengunggah video tersebut sehingga memicu polemik ditengah masyarakat.
"Laporan polisi yang kami buat itu komitmen kami sebagai ormas Majelis Dakwah Islamiyah. Kami terdepan membantu permasalahan yang ada pada pendakwah-pendakwah kita khususnya dibidang hukum," pungkasnya.