Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem Martin Manurung meminta agar pihak kepolisian tegas dalam menerapkan hukum kepada para pelaku teror di Indonesia. Hal ini disampaikannya berkaitan dengan aksi bom yang terjadi di Polrestabes Medan, Rabu (13/11) lalu. Ia menilai tanpa adanya ketegasan, maka ancaman teroris seperti ini kapan saja dan dimana saja bisa terjadi.

\"Ini musuh bersama. Jangan kita beri ruang bagi radikalisme,\" ujarnya, Minggu (17/11).

Masih kata Martin, penanganan teroris tidak dapat dilakukan oleh penegak hukum semata atau negara, namun juga harus adanya keterlibatan dan kepedulian masyarakat.

“Itulah sebabnya diperlukan komunikasi dan silaturahmi yang terus menerus dan semakin intensif antar anak bangsa untuk tidak memberikan ruang bagi radikalisme dan intoleransi,” lanjut Martin.

Serangan Bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan menewaskan satu orang yang terduga pelaku. Bom meledak di pelataran Polrestabes sesaat setelah apel pagi pasukan. Saat ini puluhan orang yang dianggap terlibat dalam aksi tersebut diamankan oleh polisi dalam rangkaian operasi pada beberapa titik di Sumatera Utara.[R]

" itemprop="description"/> Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem Martin Manurung meminta agar pihak kepolisian tegas dalam menerapkan hukum kepada para pelaku teror di Indonesia. Hal ini disampaikannya berkaitan dengan aksi bom yang terjadi di Polrestabes Medan, Rabu (13/11) lalu. Ia menilai tanpa adanya ketegasan, maka ancaman teroris seperti ini kapan saja dan dimana saja bisa terjadi.

\"Ini musuh bersama. Jangan kita beri ruang bagi radikalisme,\" ujarnya, Minggu (17/11).

Masih kata Martin, penanganan teroris tidak dapat dilakukan oleh penegak hukum semata atau negara, namun juga harus adanya keterlibatan dan kepedulian masyarakat.

“Itulah sebabnya diperlukan komunikasi dan silaturahmi yang terus menerus dan semakin intensif antar anak bangsa untuk tidak memberikan ruang bagi radikalisme dan intoleransi,” lanjut Martin.

"/> Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem Martin Manurung meminta agar pihak kepolisian tegas dalam menerapkan hukum kepada para pelaku teror di Indonesia. Hal ini disampaikannya berkaitan dengan aksi bom yang terjadi di Polrestabes Medan, Rabu (13/11) lalu. Ia menilai tanpa adanya ketegasan, maka ancaman teroris seperti ini kapan saja dan dimana saja bisa terjadi.

\"Ini musuh bersama. Jangan kita beri ruang bagi radikalisme,\" ujarnya, Minggu (17/11).

Masih kata Martin, penanganan teroris tidak dapat dilakukan oleh penegak hukum semata atau negara, namun juga harus adanya keterlibatan dan kepedulian masyarakat.

“Itulah sebabnya diperlukan komunikasi dan silaturahmi yang terus menerus dan semakin intensif antar anak bangsa untuk tidak memberikan ruang bagi radikalisme dan intoleransi,” lanjut Martin.

"/>

Martin Manurung: Jangan Beri Ruang Bagi Radikalisme dan Intoleransi

LAPORAN : Jonris Purba

Minggu, 17 November 2019 | 12:13

"Ini musuh bersama. Jangan kita beri ruang bagi radikalisme," ujarnya, Minggu (17/11).

Masih kata Martin, penanganan teroris tidak dapat dilakukan oleh penegak hukum semata atau negara, namun juga harus adanya keterlibatan dan kepedulian masyarakat.

“Itulah sebabnya diperlukan komunikasi dan silaturahmi yang terus menerus dan semakin intensif antar anak bangsa untuk tidak memberikan ruang bagi radikalisme dan intoleransi,” lanjut Martin.

"Ini musuh bersama. Jangan kita beri ruang bagi radikalisme," ujarnya, Minggu (17/11).

Masih kata Martin, penanganan teroris tidak dapat dilakukan oleh penegak hukum semata atau negara, namun juga harus adanya keterlibatan dan kepedulian masyarakat.

“Itulah sebabnya diperlukan komunikasi dan silaturahmi yang terus menerus dan semakin intensif antar anak bangsa untuk tidak memberikan ruang bagi radikalisme dan intoleransi,” lanjut Martin.