Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung meminta pemerintah menutup pintu masuk dan keluar Kota Jakarta. Hal itu, untuk mencegah penyebaran virus Corona, agar tidak semakin meluas. Martin menilai, sebagai episentrum wabah Covid-19, penutupan akses keluar masuk Jakarta sudah seharusnya dilakukan. Sebab, berdasarkan data dari laporan Gugus Tugas Covid-19, sejak terdeteksinya Corona di Indonesia, jumlah korban terus bertambah. Bahkan penyebarannya kian meluas ke berbagai daerah di nusantara. “Penutupan akses keluar masuk Jakarta diberlakukan untuk masyarakat atau penumpang. Karena penyebaran virus ini lebih banyak karena carrier atau pembawa," katanya, ketika dihubungi, Minggu (29/03/2020) Penutupan yang dimaksud, lanjut Martin, bukan berarti juga berlaku untuk pengiriman barang atau operasi kenegaraan. Sehingga ekonomi negara dan program pemerintah dalam penanganan pandemi Corona ini tetap bisa berlangsung. “Diharapkan pemerintah memutus akses dari maupun ke Ibu kota untuk memutus mata rantai yang semakin banyak. Dan ini hanya sementara hingga keadaan membaik,” ujar Ketua DPP Partai NasDem tersebut. Jumlah kasus Corona di Indonesia terus mengalami peningkatan. Sampai hari ini, Sabtu (28/3/2020), kasus positif Corona mencapai 1.155 orang, tersebar di 28 provinsi. Yang terbanyak adalah Jakarta dengan 627 kasus (54,2 persen). Sementara itu, sampai hari ini, pasien kasus Corona yang meninggal dunia di Indonesia menjadi 102 orang, sedangkan pasien sembuh berjumlah 59 orang.[R]
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung meminta pemerintah menutup pintu masuk dan keluar Kota Jakarta. Hal itu, untuk mencegah penyebaran virus Corona, agar tidak semakin meluas. Martin menilai, sebagai episentrum wabah Covid-19, penutupan akses keluar masuk Jakarta sudah seharusnya dilakukan. Sebab, berdasarkan data dari laporan Gugus Tugas Covid-19, sejak terdeteksinya Corona di Indonesia, jumlah korban terus bertambah. Bahkan penyebarannya kian meluas ke berbagai daerah di nusantara. “Penutupan akses keluar masuk Jakarta diberlakukan untuk masyarakat atau penumpang. Karena penyebaran virus ini lebih banyak karena carrier atau pembawa," katanya, ketika dihubungi, Minggu (29/03/2020) Penutupan yang dimaksud, lanjut Martin, bukan berarti juga berlaku untuk pengiriman barang atau operasi kenegaraan. Sehingga ekonomi negara dan program pemerintah dalam penanganan pandemi Corona ini tetap bisa berlangsung. “Diharapkan pemerintah memutus akses dari maupun ke Ibu kota untuk memutus mata rantai yang semakin banyak. Dan ini hanya sementara hingga keadaan membaik,” ujar Ketua DPP Partai NasDem tersebut. Jumlah kasus Corona di Indonesia terus mengalami peningkatan. Sampai hari ini, Sabtu (28/3/2020), kasus positif Corona mencapai 1.155 orang, tersebar di 28 provinsi. Yang terbanyak adalah Jakarta dengan 627 kasus (54,2 persen). Sementara itu, sampai hari ini, pasien kasus Corona yang meninggal dunia di Indonesia menjadi 102 orang, sedangkan pasien sembuh berjumlah 59 orang.© Copyright 2024, All Rights Reserved