\"Mereka kita tempatkan untuk sementara di tempat persinggahan di Cadika Lubuk Pakam, Deli Serdang. Selanjutnya mereka akan dijemput oleh masing-masing pemerintah daerah mereka,\" kata Sekretaris Daerah (sekda) Sumatera Utara, Hj R Sabrina.
Sabrina mengatakan para TKI tersebut tidak seluruhnya beasal dari Sumatera Utara. Sebagian dari mereka berasal dari provinsi lain. Meski begitu, Pemprov Sumut menurutnya akan tetap memberikan pelayanan yang baik kepada mereka.
\"Mereka ini ada yang dari Kepri, Riau, Sumbar bahkan Surabaya, tidak semua dari Sumut. Kita akan memberikan layanan yang terbaik di sini. Saya lihat ruangannya bagus dengan kapasitas 200 tempat tidur dan ber-AC, tempatnya juga bersih apalagi ini gedung baru,\" terang Sabrina.
Setiap TKI juga mendapat bantuan kebutuhan sehari-hari seperti handuk, baju, sabun, pakaian dalam dan masker. Selain itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTTP) Covid-19 Sumut juga memberikam keperluan balita dan bayi.
\"Sebagian besar mereka ini tidak membawa apa-apa dari sana. Jadi di sini kita sediakan keperluan sehari-hari mereka, termasuk keperluan bayi dan balita,\" pungkasnya.[R]" itemprop="description"/>
\"Mereka kita tempatkan untuk sementara di tempat persinggahan di Cadika Lubuk Pakam, Deli Serdang. Selanjutnya mereka akan dijemput oleh masing-masing pemerintah daerah mereka,\" kata Sekretaris Daerah (sekda) Sumatera Utara, Hj R Sabrina.
Sabrina mengatakan para TKI tersebut tidak seluruhnya beasal dari Sumatera Utara. Sebagian dari mereka berasal dari provinsi lain. Meski begitu, Pemprov Sumut menurutnya akan tetap memberikan pelayanan yang baik kepada mereka.
\"Mereka ini ada yang dari Kepri, Riau, Sumbar bahkan Surabaya, tidak semua dari Sumut. Kita akan memberikan layanan yang terbaik di sini. Saya lihat ruangannya bagus dengan kapasitas 200 tempat tidur dan ber-AC, tempatnya juga bersih apalagi ini gedung baru,\" terang Sabrina.
Setiap TKI juga mendapat bantuan kebutuhan sehari-hari seperti handuk, baju, sabun, pakaian dalam dan masker. Selain itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTTP) Covid-19 Sumut juga memberikam keperluan balita dan bayi.
\"Sebagian besar mereka ini tidak membawa apa-apa dari sana. Jadi di sini kita sediakan keperluan sehari-hari mereka, termasuk keperluan bayi dan balita,\" pungkasnya.[R]"/>
\"Mereka kita tempatkan untuk sementara di tempat persinggahan di Cadika Lubuk Pakam, Deli Serdang. Selanjutnya mereka akan dijemput oleh masing-masing pemerintah daerah mereka,\" kata Sekretaris Daerah (sekda) Sumatera Utara, Hj R Sabrina.
Sabrina mengatakan para TKI tersebut tidak seluruhnya beasal dari Sumatera Utara. Sebagian dari mereka berasal dari provinsi lain. Meski begitu, Pemprov Sumut menurutnya akan tetap memberikan pelayanan yang baik kepada mereka.
\"Mereka ini ada yang dari Kepri, Riau, Sumbar bahkan Surabaya, tidak semua dari Sumut. Kita akan memberikan layanan yang terbaik di sini. Saya lihat ruangannya bagus dengan kapasitas 200 tempat tidur dan ber-AC, tempatnya juga bersih apalagi ini gedung baru,\" terang Sabrina.
Setiap TKI juga mendapat bantuan kebutuhan sehari-hari seperti handuk, baju, sabun, pakaian dalam dan masker. Selain itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTTP) Covid-19 Sumut juga memberikam keperluan balita dan bayi.
\"Sebagian besar mereka ini tidak membawa apa-apa dari sana. Jadi di sini kita sediakan keperluan sehari-hari mereka, termasuk keperluan bayi dan balita,\" pungkasnya.[R]"/>
Sebanyak 150 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia tiba di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA), Sabtu (6/6) Para TKI yang mayoritas pulang karena dideportasi ini terdiri dari 112 laki-laki, 30 wanita, dan 8 balita.
Berita Terkait:
"Mereka kita tempatkan untuk sementara di tempat persinggahan di Cadika Lubuk Pakam, Deli Serdang. Selanjutnya mereka akan dijemput oleh masing-masing pemerintah daerah mereka," kata Sekretaris Daerah (sekda) Sumatera Utara, Hj R Sabrina.
Sabrina mengatakan para TKI tersebut tidak seluruhnya beasal dari Sumatera Utara. Sebagian dari mereka berasal dari provinsi lain. Meski begitu, Pemprov Sumut menurutnya akan tetap memberikan pelayanan yang baik kepada mereka.
"Mereka ini ada yang dari Kepri, Riau, Sumbar bahkan Surabaya, tidak semua dari Sumut. Kita akan memberikan layanan yang terbaik di sini. Saya lihat ruangannya bagus dengan kapasitas 200 tempat tidur dan ber-AC, tempatnya juga bersih apalagi ini gedung baru," terang Sabrina.
Setiap TKI juga mendapat bantuan kebutuhan sehari-hari seperti handuk, baju, sabun, pakaian dalam dan masker. Selain itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTTP) Covid-19 Sumut juga memberikam keperluan balita dan bayi.
"Sebagian besar mereka ini tidak membawa apa-apa dari sana. Jadi di sini kita sediakan keperluan sehari-hari mereka, termasuk keperluan bayi dan balita," pungkasnya.[R]
Sebanyak 150 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia tiba di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA), Sabtu (6/6) Para TKI yang mayoritas pulang karena dideportasi ini terdiri dari 112 laki-laki, 30 wanita, dan 8 balita.
Berita Terkait:
"Mereka kita tempatkan untuk sementara di tempat persinggahan di Cadika Lubuk Pakam, Deli Serdang. Selanjutnya mereka akan dijemput oleh masing-masing pemerintah daerah mereka," kata Sekretaris Daerah (sekda) Sumatera Utara, Hj R Sabrina.
Sabrina mengatakan para TKI tersebut tidak seluruhnya beasal dari Sumatera Utara. Sebagian dari mereka berasal dari provinsi lain. Meski begitu, Pemprov Sumut menurutnya akan tetap memberikan pelayanan yang baik kepada mereka.
"Mereka ini ada yang dari Kepri, Riau, Sumbar bahkan Surabaya, tidak semua dari Sumut. Kita akan memberikan layanan yang terbaik di sini. Saya lihat ruangannya bagus dengan kapasitas 200 tempat tidur dan ber-AC, tempatnya juga bersih apalagi ini gedung baru," terang Sabrina.
Setiap TKI juga mendapat bantuan kebutuhan sehari-hari seperti handuk, baju, sabun, pakaian dalam dan masker. Selain itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTTP) Covid-19 Sumut juga memberikam keperluan balita dan bayi.
"Sebagian besar mereka ini tidak membawa apa-apa dari sana. Jadi di sini kita sediakan keperluan sehari-hari mereka, termasuk keperluan bayi dan balita," pungkasnya.